Terbit: 4 September 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Pil KB adalah alat kontrasepsi oral untuk mencegah kehamilan. Simak penjelasan mengenai manfaat, cara kerja, hingga efek samping selengkapnya dalam ulasan berikut.

Pil KB: Manfaat, Dosis, Cara Kerja, dan Efek Samping

Apa itu Pil KB?

Pil KB adalah metode pengendalian kehamilan dengan pil kontrasepsi hormonal yang harus diminum dengan dosis berkelanjutan. Alat kontrasepsi secara efektif dapat mencegah kehamilan namun tidak melindungi Anda dari berbagai penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS.

Wanita yang mengonsumsi pil ini harus memperhatikan dosis dan waktunya. Terdapat dua jenis pil kontrasepsi yaitu pil kombinasi dan pil progesteron. Seorang wanita dapat memilih salah satu jenis pil tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan dan anjuran dokter.

Manfaat Pil KB

Pada dasarnya, kontrasepsi hormonal ini adalah yang terbaik dan paling dianjurkan. Berikut ini berbagai manfaat pil KB secara lengkap, yaitu:

  • Mencegah kehamilan dengan efektivitas 99%.
  • Membantu siklus menstruasi jadi teratur.
  • Membantu mengatur waktu kehamilan.
  • Siklus hamil akan kembali normal jika Anda berhenti meminumnya.

Sementara itu, manfaat pil kontrasepsi jenis pil kombinasi, antara lain:

  • Mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
  • Mencegah pertumbuhan benjolan jinak di payudara (non-kanker).
  • Mengurangi risiko kanker endometrium dan ovarium.
  • Menghilangkan rasa kram dan sakit saat siklus menstruasi.
  • Mencegah anemia.
  • Mengatasi jerawat.

Manfaat pil kontrasepsi jenis progestin bagi wanita, yaitu:

  • Aman digunakan untuk wanita yang tidak cocok dengan terapi estrogen.
  • Dapat digunakan untuk wanita dengan  kebiasaan merokok.
  • Aman untuk wanita berusia di atas 35 tahun.
  • Tetap aman untuk wanita yang ingin tetap menyusui setelah punya anak.
  • Aman untuk wanita yang memiliki riwayat pembekuan darah.

Jenis Pil KB

Pil KB adalah metode pencegahan kehamilan yang paling efektif, namun kebanyakan wanita pasti bingung memilih pil kontrasepsi jenis apa yang paling cocok untuk diminum. Berikut dua jenis pil kontrasepsi dan panduan memilih yang paling tepat:

1. Pil KB Kombinasi

Pil kombinasi adalah tablet yang mengandung dua kombinasi hormon yaitu hormon estrogen yang merupakan hormon seks wanita dan hormon progestin yang berperan dalam siklus menstruasi serta kehamilan.

Berikut ini beberapa tipe pil kontrasepsi kombinasi, yaitu,

  • Monofasik: Digunakan dalam siklus satu bulan dengan kandungan hormon estrogen dan progestin dalam jumlah yang sama untuk seluruh siklus bulanan.
  • Bifasik: Mengandung jumlah estrogen yang sama untuk setiap hari, namun jumlah hormon progestin meningkat sekitar setengah siklus pil.
  • Trifasik: Mengandung tiga dosis hormon yang berbeda sehingga kombinasi hormon berubah kira-kira setiap tujuh hari di seluruh paket pil.
  • Multifase: Digunakan dalam siklus satu bulan dan memberikan berbagai tingkat hormon selama siklus.
  • Kombinasi Dosis Lanjutan: Diminum dalam siklus 13 minggu. Anda minum pil aktif selama 12 minggu, dan selama minggu terakhir siklus Anda minum pil tidak aktif. Anda hanya menstruasi tiga hingga empat kali per tahun.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan pil KB kombinasi, yaitu:

  • Tidak dapat dikonsumsi jika Anda sedang menyusui di bulan pertama.
  • Kurang efektif digunakan untuk usia di atas 35 tahun dan juga seorang perokok aktif.
  • Konsultasi ke bidan terlebih dahulu diperlukan saat ingin menggunakan pil kombinasi, terutama jika Anda memiliki riwayat darah tinggi, trombosis vena, penyakit stroke dan jantung.
  • Jika Anda memiliki riwayat kanker payudara, migrain, diabetes, penyakit hati, dan pendarahan uterus.

Salah satu merek dagang pil KB kombinasi adalah Pil KB Andalan. Alat kontrasepsi ini efektif untuk mencegah kehamilan, sekaligus mencegah nyeri haid dan bisa menjadi alternatif pengobatan jerawat.

2.  Pil Progestin (Pil Mini)

Pil KB progestin adalah pil yang hanya mengandung hormon progesteron saja tanpa hormon estrogen. Biasa disebut dengan mini pil. KB progestin mengandung semua pil aktif, jadi Anda mungkin dapat minum pil kontrasepsi ini tanpa hitungan periode tertentu.

Beberapa wanita tidak cocok dengan pil kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen karena alasan kesehatan atau kondisi lainnya.

Oleh karena itu pil progestin (progesteron) adalah pilihan yang tepat. Cara kerja pil mini adalah dengan mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim sehingga sperma tidak mencapai sel telur.

Anda harus minum pil kontrasepsi ini setiap hari agar hasilnya efektif untuk mencegah kehamilan. Contoh Merek dagang pil mini yang dijual di pasaran adalah pil KB Andalan Laktasi.

Beberapa alasan kenapa Anda lebih baik menggunakan pil KB jenis ini, antara lain:

  • Ibu menyusui: Pil mini tidak berpengaruh pada produksi laktasi pada ibu yang sedang menyusui.
  • Masalah kesehatan: Jika Anda memiliki riwayat penggumpalan darah di paru-paru dan kaki, pil progestin cocok untuk Anda.
  • Efek samping hormon estrogen: Jika Anda khawatir dengan efek samping dari hormon estrogen, lebih baik memilih pil progestin atau pil mini.

Efektivitas dari pil KB progestin adalah 95% berhasil mencegah kehamilan.

Cara Minum Pil KB

Cara mengonsumsinya tergantung pada jenis pil apa yang Anda pilih. Pil kontrasepsi kombinasi memiliki berbagai siklus, antara lain:

  • Paket bulanan.
  • Paket siklus 21 hari.
  • Siklus 24 hari.
  • Siklus 28 hari.
  • Paket siklus lanjutan 91 hari di mana Anda minum satu pil di jam yang sama.

Sementara untuk pil progestin atau pil mini biasanya memiliki hanya siklus 28 hari dimana Anda minum satu pil di jam yang sama.

Sebaiknya tanyakan pada bidan atau dokter kapan harus mulai minum pil kontrasepsi dan polanya. Cara minum pil kontrasepsi dianjurkan di jam yang sama setiap harinya.

Kapan Pertama Kali Minum Pil KB?

Bagi Anda yang baru pertama kali minum pil kontrasepsi, tiga bulan pertama adalah waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan pil tersebut. Anda dapat mulai minum pil kontrasepsi dengan panduan sebagai berikut:

  • Hari Pertama Haid

Minum pada hari pertama haid dan seterusnya setiap hari. Jika Anda mulai minum pil kontrasepsi untuk yang pertama kalinya di hari pertama saat haid, maka Anda tidak perlu lagi menggunakan perlindungan kehamilan apa pun karena siklus seperti ini sudah pasti tepat dan efektif.

  • Hari yang Cocok bagi Anda

Mulailah minum pil kontrasepsi di hari yang Anda anggap cocok atau mudah mengingatnya. Jika Anda menggunakan metode ini dalam siklus 21 hari, maka Anda harus menggunakan perlindungan kehamilan lain selama 7 hari yang tanpa minum pil kontrasepsi.

  • Hari Minggu

Mulai minum pil kontrasepsi di hari minggu pertama setelah haid. Anda juga harus menggunakan perlindungan kehamilan lanjutan selama 7 hari. Sebaiknya minum pil kontrasepsi sebelum sarapan atau sebelum tidur agar mudah mengingatnya setiap hari.

Jadi, jika Anda menggunakan siklus 21 hari, Anda baru bisa menggunakan paket selanjutnya 7 hari setelah siklus 21 hari tersebut selesai. Jika Anda menggunakan siklus 28 hari, Anda dapat minum paket baru di hari terakhir paket selesai.

Pil kontrasepsi sudah efektif satu bulan setelah Anda meminumnya setiap hari. Namun, beberapa bidan mungkin tetap menganjurkan Anda menggunakan alat kontrasepsi lainnya untuk memastikan di awal siklus Anda minum pil kontrasepsi.

Jika Anda Lupa Minum Pil KB

Anda harus minum pil kontrasepsi setiap hari dan di jam yang sama. Bila Anda lupa minum pil kontrasepsi, maka minumlah sesegera mungkin saat Anda mengingatnya. Jika hari ini Anda lupa minum pil KB dan baru ingat keesokan harinya, maka Anda harus minum 2 pil hari itu.

Bila Anda lupa konsumsi pil kontrasepsi selama dua hari, maka minumlah 2 pil di hari tersebut dan dua pil lagi di hari berikutnya. Jika Anda lupa minum pil kontrasepsi dalam jangka waktu lebih dari 7 hari berturut-turut, segera konsultasi dengan dokter.

Jika Anda benar-benar lupa atau bahkan tidak ingat kapan terakhir kali Anda minum pil kontrasepsi, silakan gunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom untuk perlindungan kehamilan.

Interaksi Pil KB

Terdapat beberapa jenis obat yang bisa mengurangi efektivitas pil KB bekerja bila Anda konsumsi dalam waktu yang sama. Interaksi pil kontrasepsi terhadap obat lain seperti antibiotik, obat kejang, dan obat-obat herbal.

Mohon beritahu dokter jika Anda mengonsumsi pil kontrasepsi dan obat lain di waktu yang sama untuk mengurangi risiko dan efek samping pil KB lain yang mungkin terjadi. Beberapa interaksi pil kontrasepsi dan obat lain mungkin mengurangi fungsi pil kontrasepsi sebagai pencegahan kehamilan.

Efek Samping Pil KB

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi pil kontrasepsi ini, antara lain:

  • Mual dan muntah.
  • Berat badan bertambah.
  • Timbul bercak-bercak darah saat menstruasi.
  • Perubahan emosi.
  • Payudara sakit atau bengkak.

Efek samping ringan dari penggunaan pil kontrasepsi mungkin saja terjadi. Berikut ini adalah risiko lainnya dari penggunaan pil kontrasepsi, seperti:

  • Sakit perut dan dada.
  • Gangguan penglihatan.
  • Sakit kepala parah.
  • Bengkak  dan nyeri di kaki.

Meskipun sangat efektif untuk mencegah kehamilan, beberapa penelitian mengungkapkan adanya risiko kesehatan lain yang timbul saat seseorang menggunakan pil kontrasepsi dalam siklus yang lama.

Konsultasikan dengan dokter atau bidan bila gejala-gejala terasa di tubuh dan cara untuk mengurangi efek samping lain dari penggunaan pil kontrasepsi.

Peringatan Pil Kontrasepsi

Berikut ini adalah beberapa peringatan penting terkait penggunaan pil kontrasepsi, yaitu:

  • Jangan lupa untuk minum pil kontrasepsi setiap hari di jam yang sama.
  • Agar tidak lupa, sebaiknya minum pil kontrasepsi sebelum sarapan atau sebelum tidur.
  • Gunakan alat kontrasepsi lain (misal: kondom) jika Anda lupa minum pil kontrasepsi.
  • Selalu beri tahu dokter jika Anda merasakan gejala lain.

Konsumsi sesuai dengan anjuran agar pil berfungsi dengan baik untuk mencegah kehamilan. Melewatkan dosis pil kontrasepsi beberapa hari dapat membuat efektvitias pil berkurang sehingga tetap rentan mengalami kehamilan setelah berhubungan intim.

Rekomendasi Pil KB Terbaik

Pil KB Andalan adalah kontrasepsi terbaik yang digunakan jutaan wanita Indonesia untuk menjalankan program Keluarga Berencana. Pil KB Andalan mengandung hormon progesterone (Levonorgestrel) dan 0,03 mg 0.15 mg hormon estrogen (Ethinylestradiol).

Cara kerja pil KB ini dengan mencegah terjadi pembuahan (ovulasi) dan mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur.

Selain untuk mencegah kehamilan yang tidak Anda rencanakan, manfaat pil KB lainnya adalah mengurangi nyeri menstruasi, mencegah perkembangan jerawat, bagus untuk kesehatan kulit, serta menjaga berat badan tetap stabil.

Pil kontrasepsi ini akan bekerja secara efektif bila digunakan sesuai dosis dan jadwal yang disarankan. Cara menggunakan Pil KB Andalan dengan benar:

  • 1 Blister terdiri dari 21 pil aktif dan 7 pil placebo.
  • Minum pil kontrasepsi pertama kali di hari pertama menstruasi.
  • Konsumsi Pil KB Andalan setiap hari pada jam yang sama agar lebih mudah mengingatnya.
  • Silakan ikuti jadwal minum pil kontrasepsi setiap hari sesuai dengan yang tertera di balik kemasan.

Pil KB Andalan yang tersedia di apotek yaitu Andalan Pil KB (original), Andalan FE (mengandung zat besi), Andalan Laktasi (khusus untuk ibu menyusui), dan Andalan Postpil (pil KB darurat).

Gunakan pil kontrasepsi sesuai kebutuhan Anda untuk mewujudkan program keluarga berencana dan bahagia. Beli Pil KB Andalan di Farmaku.com

 

  1. Anonim. 2018. Birth Control Pills. https://www.webmd.com/sex/birth-control/birth-control-pills#1. (Diakses pada 9 September 2019).
  2. Anonim. 2018. Minipill (progestin-only birth control pill). https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/minipill/about/pac-20388306. (Diakses pada 9 September 2019).
  3. Hein, Daren. 2016. Birth Control Pills: Are They Right for You?. https://www.healthline.com/health/birth-control-pills#types. (Diakses pada 9 September 2019).
  4. Galan, Nicole. 2017. What to know about monophasic birth control. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320122.php. (Diakses pada 9 September 2019).
  5. Targonskya, Anna. 2019. How to Take Birth Control Pills: Step-by-Step Instructions. https://flo.health/menstrual-cycle/sex/birth-control/how-to-take-the-pill.  (Diakses pada 9 September 2019).
  6. Stacey, Dawn. 2019. Types of Combination Birth Control Pills. https://www.verywellhealth.com/types-of-combination-pills-906935. (Diakses pada 9 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi