Transfusi trombosit adalah prosedur pemberian trombosit pada orang yang membutuhkannya, semisal pada kondisi trombositopenia berat. Ketahui apa itu transfusi trombosit, prosedur, dan risikonya.
Transfusi trombosit adalah penyaluran trombosit pada pasien yang kekurangan kadar trombosit (trombositopenia) dalam tubuh. Trombosit adalah komponen darah yang bertugas untuk pembekuan darah atau menghentikan darah saat Anda mengalami luka terbuka.
Kadar trombosit normal adalah 150.000 – 450.000, sementara pasien trombositopenia berat apabila memiliki kadar trombosit di bawah 10.000 atau 20.000 keping per mikroliter darah. Transfusi trombosit dibutuhkan pasien trombositopenia untuk mencegah pendarahan atau disfungsi platelet.
Seseorang yang kekurangan trombosit akan mudah mengalami pendarahan, mimisan, luka berdarah yang sulit sembuh, hingga muntah darah dalam kasus serius. Trombosit yang ditransfusikan memiliki masa hidup pendek hingga pasien mungkin membutuhkan dosis ulang setiap 3-4 hari.
Transfusi trombosit ditujukan untuk menolong pasien yang mengalami disfungsi trombosit atau trombositopenia. Pasien berisiko mengalami pendarahan karena tidak memiliki komponen sel darah merah untuk pembekuan darah.
Kekurangan kadar trombosit juga dapat terjadi akibat kondisi medis yang mendasarinya, seperti:
Transfusi trombosit adalah terapi yang paling efektif untuk mencegah risiko pendarahan pada pasien dengan kadar 5.000-10.000 tanpa gejala pendarahan atau 10.000-20.000 dengan gejala pendarahan.
Baca Juga: Trombositopenia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Pasien yang memiliki jumlah trombosit rendah akibat sumsum tulang tidak memproduksi trombosit yang cukup disarankan untuk melakukan transfusi trombosit. Kasus kekurangan trombosit dapat terjadi akibat beberapa kondisi medis yang mendasarinya, termasuk:
Pasien yang memiliki jumlah trombosit rendah memiliki ciri-ciri seperti mimisan, gusi berdarah, kulit memar, dan bercak darah di lapisan kulit. Berikut ini beberapa faktor yang dapat menurunkan produksi trombosit di tubuh, meliputi:
Transfusi juga disarankan untuk pasien sebelum operasi yang memiliki risiko pendarahan selama operasi, termasuk aspirasi sumsum tulang belakang.
Fungsi limpa adalah untuk menyaring zat buang dan melawan infeksi tubuh. Limpa yang membesar menampung pasokan trombosit, sehingga hanya sedikit trombosit yang dialirkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan kekurangan trombosit dan mengurangi faktor pembekuan darah.
Trombosit yang diproduksi lebih sedikit dari trombosit yang digunakan. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan faktor pembekuan darah. Kondisi ini dapat terjadi akibat:
Riwayat medis tersebut dapat memengaruhi jumlah trombosit. Dokter akan melakukan pemeriksaan sel darah merah bila penurunan trombosit berisiko pendarahan mendadak atau pendarahan berlebihan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Trombosit: Fungsi, Nilai Normal, dan Cara Menaikkannya Bila Rendah
Dokter akan menjelaskan semua tujuan dan prosedur dari transfusi trombosit. Dokter akan memeriksa sampel darah Anda dan mencari trombosit yang cocok dari pendonor.
Berikut ini cara transfusi trombosit:
Dokter akan mencermati apakah kebutuhan jumlah trombosit sudah cukup. Masa hidup trombosit hasil transfusi mungkin hanya beberapa saat dan Anda membutuhkan lebih banyak transfusi.
Transfusi trombosit dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:
Apheresis adalah prosedur pengambilan komponen darah dimana yang diambil dari pendonor hanya komponen trombositnya saja dan komponen darah yang lain tidak ikut diambil. Proses pengambilan trombosit dari donor memerlukan alat khusus. Satu pack trombosit apheresis hanya membutuhkan 1 pendonor.
Thrombocyte concentrate (TC) adalah cara mengambil trombosit dari darah lengkap (whole blood) yang sudah ditampung di bank darah. Secara umum, darah yang diambil dari pendonor darah adalah darah lengkap (whole blood) yang kemudian dimasukan ke dalam kantong darah.
Kemudian, darah lengkap (whole blood) akan diproses menjadi komponen darah seperti PRC (packed red cell), FFP (fresh frozen plasma) dan TC (thrombocyte concentrate). Untuk mendapatkan 1 Pack TC dibutuhkan sekitar 5 pendonor.
Selama proses transfusi berlangsung, Anda dapat mengalami reaksi transfusi seperti:
Apabila tidak terjadi reaksi transfusi, dokter akan memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan suhu Anda untuk memastikan transfusi berhasil dan kondisi Anda membaik. Bila terjadi reaksi, maka transfusi akan dihentikan dan diberikan obat untuk menekan reaksi transfusi yang terjadi.
Donor trombosit harus diskrining secara medis. Pendonor trombosit harus bersih dari infeksi virus dan sehat untuk meminimalisir penularan penyakit dari proses donor. Selain itu, trombosit akan diuji di laboratorium.
Dokter akan menjelaskan pada Anda prosedur dan cara kerja transfusi. Pihak medis juga sudah memastikan keamanan donor trombosit sesuai dengan kebutuhan dan riwayat medis yang Anda alami. Dokter akan memberikan perawatan terbaik untuk mengatasi kondisi Anda.