Gigi palsu adalah solusi bagi Anda yang mengalami kehilangan gigi permanen, entah itu sebagian atau lengkap. Ketahui lebih lanjut mengenai gigi ini mulai dari manfaat, jenis, prosedur pemasangan, hingga efek sampingnya.
Gigi palsu (dentures) adalah gigi buatan yang difungsikan sebagai pengganti gigi asli yang lepas. Ini merupakan produk teknologi medis yang dapat menjadi solusi untuk membantu mereka yang mengalami gigi lepas sehingga menghambat aktivitas terkait, yakni makan dan berbicara.
Gigi yang disebut juga sebagai false teeth ini banyak digunakan oleh orang yang sudah berusia lanjut (lansia). Itu karena para lansia sangat rentan untuk mengalami gigi copot seiring dengan menurunnya kekuatan gigi akibat bertambahnya usia. Namun, bukan tidak mungkin Anda yang masih berusia produktif bisa mengalami hal tersebut sehingga membutuhkan alat bantu ini.
Secara garis besar, manfaat dari gigi palsu adalah untuk mengganti gigi yang hilang—entah itu sebagian atau seluruh gigi—sehingga yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas seperti makan dan berbicara dengan baik. Pasalnya, peran gigi dalam kedua aktivitas tersebut sangatlah penting.
Selain itu, gigi yang copot sedikit banyak akan memengaruhi penampilan. Banyak orang yang lantas kehilangan kepercayaan diri karena masalah ini. Oleh karena itu, gigi buatan ini menjadi solusinya.
Beberapa kondisi yang menyebabkan gigi lepas sehingga membutuhkan dentures antara lain sebagai berikut:
Ada kalanya gigi mengalami keretakan atau bahkan lepas (biasanya karena faktor usia). Apabila jumlah gigi yang lepas cukup banyak, maka memasang gigi palsu menjadi cukup penting, utamanya untuk mencegah pergeseran gigi.
Adanya masalah medis pada gusi seperti periodontitis dan gingivitis menyebabkan perdarahan pada gusi. Dalam perkembangannya, ini juga dapat membuat gigi lepas.
Munculnya rasa nyeri pada gigi, bahkan nyeri yang tidak tertahankan, menandakan adanya kerusakan pada jaringan gigi, termasuk akar gigi. Guna mengatasi masalah ini, seseorang mungkin perlu mencabut giginya. Untuk menggantikan gigi yang rusak tersebut, diperlukanlah gigi buatan.
Dentures sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Gigi tiruan sebagian digunakan jika Anda hanya kehilangan beberapa gigi. Ini akan dipasang pada lokasi dari gigi lama yang terlepas.
Jenis ini digunakan jika Anda kehilangan semua gigi, yang mungkin terjadi karena cedera, infeksi, periodontitis, atau kondisi medis lainnya. Denture dipasang pada pelat yang menempel pada gusi Anda.
Pelat dan perlengkapan karet—yang dapat dibuat dari logam atau akrilik yang sesuai dengan warna gusi—biasanya memiliki warna yang sama dengan gigi sehingga tidak akan terlihat. Perekat gigi dapat digunakan untuk membantu menjaga gigi tetap di tempatnya.
Gigi tiruan jenis ini—sesuai dengan namanya—tidak bersifat permanen dan dapat dilepas. Kelebihan dari gigi ini adalah lebih mudah untuk dibersihkan. Akan tetapi, gigi lepasan juga sangat mudah untuk lepas dari tempatnya. Untuk itu, Anda yang memilih menggunakan gigi ini disarankan untuk menghindari makanan yang terlalu lengket dan keras.
Gigi lepasan umumnya dapat bertahan selama kurang lebih 5 tahun. Setelah itu, pergantian gigi harus dilakukan untuk tetap mengoptimalkan fungsinya.
Gigi tiruan fleksibel adalah alternatif dari jenis sebelumnya. Ini terbuat dari bahan yang fleksibel, namun sangat tahan lama sehingga lebih nyaman dipakai. Berkat resin tembus pandang yang cocok dengan warna gusi, gigi ini tidak memerlukan klip sebagaimana pada jenis gigi lainnya.
Jenis gigi ini juga lebih ringan dan tidak terlalu tebal di mulut. Mereka bisa bertahan sekitar lima hingga delapan tahun. Umumnya, penggunaan gigi ini untuk kasus gigi yang hilang sebagian. Mengingat teknologi dan kualitas materialnya, gigi fleksibel memiliki harga yang lebih mahal ketimbang jenis yang lainnya.
Terkait dengan pemasangan gigi palsu, ada sejumlah hal yang perlu Anda ketahui. Apa sajakah itu?
Sebelum sampai pada tahap pemasangan gigi, Anda akan terlebih dahulu menjalani beberapa kali pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah gigi. Hal ini bertujuan untuk menganalisis kondisi gigi, gusi, dan tulang penyokong gigi sehingga nantinya dapat ditentukan metode dan jenis gigi palsu seperti apa yang sesuai.
Prosedur pemeriksaan gigi sebelum memasang denture meliputi:
Prosedur pemasangan gigi tiruan tergantung dari jenis yang dipilih. Setelah gigi tiruan jadi—sekitar beberapa minggu—dokter akan segera mmbuat jadwal untuk pemasangan gigi tersebut. Berikut adalah prosedurnya:
Gigi tiruan sebagian dirancang untuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh satu atau lebih gigi yang hilang. Ini terdiri dari pelat berbahan plastik, nilon, atau logam.
Kemudian, gigi buatan akan dipasang dengan cara menjepitnya di antara beberapa gigi asli melalui medium klip logam. Ini berfungsi untuk menahan gigi tersebut agar tetap berada pada posisinya. Kadang-kadang, klip tersebut terbuat dari material plastik berwarna gigi atau permen karet, meskipun jenis klip ini tidak selalu cocok karena cenderung lebih rapuh daripada logam.
Denture lengkap akan dipasang setelah mencabut semua gigi atas atau bawah. Gigi ‘pengganti’ ini akan terpasang dengan pas di atas gusi dan tulang rahang.
Perlu diketahui, pemasangan gigi tiruan sesaat setelah pencabutan beberapa gigi mungkin akan membuat gusi dan tulang penyokong mengalami perubahan struktur dan bentuk. Jika ini yang terjadi, dokter kemungkinan harus membuat ulang gigi tiruan tersebut.
Oleh karena itu, dokter mungkin tidak akan langsung memasangkan gigi tiruan tersebut kepada Anda. Alih-alih demikian, Anda diminta untuk kembali lagi ke rumah sakit untuk memasang gigi setelah beberapa bulan ke depan.
Setelah gigi buatan terpasang, Anda mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Namun, hal ini merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari proses penyesuaian. Berikut ini adalah sejumlah tips yang bisa Anda terapkan setelah menggunakan gigi tiruan:
Penggunaan gigi tiruan dapat menimbulkan efek samping, yaitu:
Sementara itu, ada kondisi-kondisi tertentu yang menunjukkan bahwa gigi tiruan perlu mendapat penyesuaian kembali oleh dokter. Ini termasuk:
Harga gigi palsu tentu saja berbeda-beda, tergantung dari jenis, material, jumlah, dan metode pemasangannya. Fasilitas kesehatan—berikut kecapakan tenaga medis—juga berpengaruh terhadap seberapa besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk memasang gigi tiruan.
Pastikan untuk memilih fasilitas kesehatan dengan reputasi yang baik dalam melakukan tindakan medis seperti ini guna meminimalisir risiko malpraktik.