DokterSehat.Com – Serangkaian prosedur pemeriksaan mungkin dibutuhkan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Salah satunya adalah biopsi, prosedur pengambilan jaringan atau sel untuk dianalisis. Banyak orang yang beranggapan bahwa biopsi adalah prosedur yang menyeramkan. Bahkan sebagian orang percaya biopsi dapat membuat jaringan kanker menjadi lebih ganas. Benarkah? Simak fakta tentang biopsi berikut ini!
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan atau sel untuk melakukan pemeriksaan lebih dekat. Umumnya biopsi dilakukan setelah tes atau pemeriksaan sebelumnya yang menemukan adanya jaringan yang abnormal di tubuh. Jaringan abnormal yang ditemuakan namun belum diketahui penyebabnya dapat disebut sebagai lesi, tumor, atau massa.
Jaringan abnormal ini biasanya dapat ditemukan melalui pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan internal dengan tes pencitraan seperti menggunakan CT scan, USG, atau MRI. Setelah dalam pemeriksaan tersebut ditemukan jaringan abnormal, barulah dilakukan biopsi.
Biopsi paling sering dilakukan untuk mendiagnosis kanker. Pemeriksaan fisik dan tes pencitraan memang dapat mendeteksi adanya jaringan abnormal, tapi pemersikasaan jenis ini tidak dapat menentukan apakah jaringan tersebut termasuk kanker atau non-kanker.
Ketika dokter menyarankan biopsi, bukan berarti seseorang mengidap kanker. Jadi tidak perlu takut untuk menjalani biopsi. Justru pemeriksaan seperti biopsi lebik baik untuk dilakukan lebih cepat. Jika penyakit dapat didiagnosis lebih awal, maka penanganannya juga dapat dilakukan lebih awal.
Sebagian orang juga percaya bahwa biopsi dapat memicu jaringan abnormal tersebut menjadi lebih ganas. Jika ditemukan tumor ganas, itu tandanya memang jaringan abnormal yang ada di tubuh Anda memang merupakan tumos ganas. Namun ganas atau tidaknya tumor ini sebenarnya tidak terpengaruh oleh biopsi sama sekali.
Biopsi terbagi menjadi beberapa jenis. Pemilihan jenis biopsi yang dilakukan bergantung pada kondisi pasien dan letak jaringan abnormal yang ingin diambil sampelnya dan diteliti. Dilansir dari Health Line, berikut adalah jenis-jenis biopsi yang perlu diketahui:
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan dalam rongga tulang yang ukurannya besar. Sumsum merupakan tempat sel-sel darah diproduksi. Biopsi sumsum tulang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis kelainan pada darah atau untuk mendeteksi kanker yang menyerang sumsum tulang
Biopsi sumsum tulang dilakukan dengan cara menyedot cairan sumsum tulang dari tulang pinggul menggunakan jarum panjang. Meskipun dilakukan anestesi lokal, sebagian orang masih dapat merasakan nyeri pada bagian dalam tulangnya. Sebagian lain hanya merasa nyeri ketika anestesi diberikan.
Biopsi endoskopi adalah biopsi yang biasanya dilakukan untuk mengambil jaringan abnormal yang berada pada kandung kemih, usus besar, atau paru-paru. Prosedur biopsi satu ini menggunakan alat bernama endoskop yang merupakan tabung tipis fleksibel yang memiliki kamera dan cahaya di bagian ujungnya.
Endoskop dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil atau lubang di tubuh seperti hidung, mulut, anus, atau uretra. Alat bedah kecil juga dimasukkan bersama bersama endoskop untuk mengambil jaringan. Setelah itu dokter akan memonitor lewat video yang terekam oleh endoskop dan melakukan pengambilan jaringan. Prosedur biopsi endoskopi membutuhkan waktu selama 5-20 menit.
Biopsi jarum biasanya dipilih untuk mengambil sampel jaringan kulit atau jaringan yang mudah diakses di bawah kulit. Selama prosedur biopsi ini, jarum khusus akan digunakan untuk mengekstrak sel dari jaringan yang abnormal tersebut. Biopsi jarum dibedakan menjadi beberapa prosedur seperti berikut ini:
Biopsi kulit dilakukan untuk mengangkat sel atau sampel jaringan yang ada di atas permukaan tubuh Anda. Prosedur biopsi kulit dibagi menjadi beberapa metode berbeda bergantung pada jenis kanker yang dicurigai dan luasnya jaringan abnormal. Prosedur biopsi kulit meliputi:
Biopsi bedah akan dilakukan jika hasil biopsi lain dianggap kurang meyakinkan. Ahli bedah akan membuat sayatan di kulit untuk dapat mengakses area sel atau jaringan abnormal. Biopsi bedah dapat dilakukan untuk mengangkat keseluruhan jaringan abnormal (biopsi eksisi) atau mengangkat sebagian jaringan saja (biopsi insisi).
Sebelum melakukan biopsi, dokter akan meberitahu hal apa saja yang harus dipersiapkan. Anda mungkin tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman tertentu sebelum melakukan prosedur ini. Penggunaan beberapa jenis obat juga mungkin harus dihentikan sebelum melakukan biopsi.
Setelah biopsi dilakukan, sampel jaringan akan dianalisis di labiratorium. Hasil dari biopsi adalah dokter dapat menentukan apakah sel tersebut kanker. Jika sel tersebut benar sel kanker, maka dokter juga akan mengetahui dai mana kanker berasal dan seberapa agresif kanker tersebut.
Lama hasil analisis biopsi bisa hanya memakan beberapa menit, tapi umumnya hasil tes ini akan diberikan dalam waktu beberapa hari. Lama waktunya berbantung pada seberapa sulitnya sampel untuk dianalisis.
Prosedur biopsi terkadang membutuhkan sayatan kulit pada pelaksanannya. Hal ini menungkinkan adanya risiko infeksi atau pendarahan. Namun risiko ini pada dasarnya tidak terlalu tinggi karena sayangan yang dibuat juga cenderung kecil. Biopsi yang paling rendah risikonya adalah biopsi jarum.
Biopsi bukan prosedur yang harus ditakuti. Jika dokter menyarankan untuk melakukan biopsi, maka sebaiknya segera dilakukan agar tindakan selanjutnya dapat ditentukan.