Trigliserida dan kolesterol adalah dua istilah yang biasanya disebutkan saat Anda melakukan tes darah. Bahkan, keduanya sering kali dianggap sesuatu yang sama. Lantas, apa perbedaan kolesterol dan trigliserida? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini
Sebelum menjelaskan perbedaan kolesterol dan trigliserida, penting untuk dipahami bahwa keduanya dapat menjadi indikator kesehatan. Memantau dan menjaga kadarnya dalam kisaran normal dapat mencegah berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
Berikut perbedaan utama kedua zat tersebut, di antaranya:
Menurut American Heart Association (AHA) trigliserida adalah jenis lemak yang paling umum dalam tubuh dan memiliki fungsi untuk menyimpan kelebihan energi dari makanan yang dikonsumsi. Trigliserida umum ditemukan pada minyak dan mentega.
Saat tubuh memiliki banyak kalori daripada yang dibutuhkan pada waktu tertentu, tubuh mengubahnya menjadi trigliserida yang disimpan dalam sel-sel lemak.
Kolesterol adalah zat lemak yang bisa dihasilkan oleh hati dan memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tubuh, seperti produksi hormon, membantu mencerna makanan, dan pembentukan vitamin D.
Selain dihasilkan oleh hati, kolesterol juga bisa berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Kolesterol sendiri memiliki dua jenis: low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL).
Sumber kolesterol antara lain daging, telur, mentega, dan keju. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Perlu Anda ketahui, HDL menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke hati, sementara LDL dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri.
Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Tes darah diperlukan untuk melihat apakah kadar kolesterol dan trigliserida Anda terbilang normal. Oleh karena itu, mengetahui kadar normal keduanya adalah sesuatu yang penting.
Kadar trigliserida dalam tubuh dibagi menjadi empat rentang, antara lain:
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida yaitu tes dilakukan setelah makan, hal itu disebabkan karena tubuh menciptakan lebih banyak trigliserida dari kalori yang tidak digunakan dalam makanan.
Menurut AHA, faktor lain yang memengaruhi tingkat trigliserida meliputi:
Seperti halnya kadar trigliserida, pemeriksaan kolesterol juga menampilkan menampilkan kadar dalam miligram per desiliter (mg/dL) darah. Untuk orang dewasa, kisaran kolesterol meliputi:
Namun, mungkin ada pedoman yang berbeda tergantung di mana seseorang tinggal. Misalnya, tingkat normal yang direkomendasikan di Afrika Selatan adalah di bawah 189,5 mg/dL. Pemeriksaan kadar kolesterol umumnya dilakukan setiap 4–6 tahun. Namun, beberapa orang mungkin memerlukan pengujian lebih sering.
Baca Juga: 16 Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi Secara Alami
Memutuskan apakah Anda harus dirawat karena kadar kolesterol atau trigliserida tinggi, apakah pengobatan harus mencakup terapi obat, dan obat mana yang harus digunakan, tidak sepenuhnya mudah dilakukan.
Namun, jika risiko kardiovaskular Anda meningkat, perawatan ditujukan untuk mengurangi kemungkinan mengalami serangan jantung atau kematian dini.
Peningkatan kadar kolesterol LDL dan trigliserida sangat terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular, meskipun masih ada beberapa kontroversi mengenai klaim ini.
Langkah terpenting yang bisa Anda lakukan adalah fokus untuk melakukan berbagai upaya yang telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung.