Terbit: 4 March 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Radang sendi atau artritis adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa bagian sendi. Kondisi ini biasanya memburuk seiring bertambahnya usia. Jenis artritis yang paling umum adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, diagnosis, dan obat radang sendi selengkapnya di bawah ini.

Radang Sendi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Radang Sendi?

Artritis atau radang sendi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekitar 200 kondisi yang memengaruhi sendi, jaringan yang mengelilingi sendi, dan jaringan ikat lainnya. Beberapa bentuk radang sendi seperti rheumatoid arthritis dan lupus, dapat memengaruhi banyak organ serta menimbulkan gejala yang lebih luas.

Saat seseorang mengalami kondisi ini, persendiannya akan mengalami nyeri, suatu kondisi yang disebut arthralgia. Ketika empat atau lebih peradangan sendi terganggu, hal itu disebut poliartritis. Sementara ketika dua atau tiga sendi terganggu, hal itu disebut oligoartritis. Ketika hanya satu sendi yang terganggu, hal itu disebut monoartritis.

Gejala Radang Sendi

Tanda dan gejala artritis yang paling umum adalah gangguan pada persendian. Tergantung pada jenis radang sendi yang Anda miliki, tanda dan gejala yang bisa terjadi seperti:

  • Rasa sakit
  • Kekakuan
  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Keterbatasan gerak.

Sementara itu, banyak orang dengan radang sendi menunjukkan gejala yang lebih buruk di pagi hari. Dalam kasus rheumatoid arthritis, Anda mungkin akan merasa kelelahan atau nafsu makan menurun. Jika tidak mendapatkan penanganan, rheumatoid arthritis bisa menyebabkan kelainan bentuk sendi.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami:

  • Rasa sakit dan kekakuan muncul secara bertahap.
  • Rasa sakit datang dengan cepat dan disertai dengan demam.
  • Merasakan sakit dan kaku di lengan, kaki, atau punggung setelah duduk sebentar atau setelah tidur malam.
  • Anak Anda mengalami nyeri pada lutut, pergelangan tangan dan kaki, nyeri, demam, nafsu makan yang buruk, disertai penurunan berat badan.

Penyebab Radang Sendi

Tidak ada penyebab tunggal dari semua jenis radang sendi. Penyebabnya bervariasi sesuai dengan jenis atau bentuk. Dua jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis, di mana keduanya dapat merusak persendian dengan berbagai cara.

  • Osteoartritis

Osteoarthritis melibatkan kerusakan pada tulang rawan sendi, lapisan keras dan licin di ujung tulang yang membentuk sendi. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan gerakan tubuh menjadi terbatas. Penurunan fungsi persendian ini dapat terjadi selama bertahun-tahun dan dapat dipercepat oleh cedera/trauma sendi atau infeksi.

  • Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan persendian. Lapisan ini (membran sinovial) menjadi meradang dan bengkak. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini berisiko meningkatkan kerusakan tulang rawan dan tulang di dalam sendi.

Faktor Risiko

Faktor-faktor risiko yang meningkatkan radang sendi, di antaranya:

  • Riwayat Keluarga

Beberapa jenis artritis bisa terjadi dalam keluarga. Jadi, seseorang mungkin lebih cenderung terserang radang sendi jika orang tua atau saudara kandung menderita kelainan tersebut. Gen dapat membuat Anda lebih rentan terhadap faktor lingkungan yang dapat memicu kondisi ini.

  • Usia

Risiko berbagai jenis radang sendi seperti osteoartritis, rheumatoid arthritis, dan asam urat, meningkat seiring bertambahnya usia.

  • Jenis Kelamin

Seorang wanita lebih cenderung mengembangkan rheumatoid arthritis daripada pria, namun sebagian besar orang yang menderita gout adalah pria.

  • Cedera Persendian Sebelumnya

Orang-orang yang mengalami cedera pada persendian sebelumnya, lebih cenderung mengalami radang sendi.

  • Kegemukan

Kelebihan berat badan/obesitas memberi tekanan pada persendian, terutama lutut, pinggul, dan tulang belakang. Maka dari itu, orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena radang sendi.

Diagnosis Radang Sendi

Diagnosis yang umumnya dilakukan dokter adalah memeriksa pembengkakan sendi. Selain itu, dokter juga akan meminta Anda untuk menggerakkan sendi untuk melihat seberapa parah kondisi persendian.

Tergantung pada jenis radang sendi yang dicurigai, dokter mungkin menyarankan beberapa tes sebagai berikut:

Tes Laboratorium

Analisis berbagai jenis cairan tubuh dapat membantu menentukan jenis artritis yang mungkin Anda miliki. Cairan yang biasa dianalisis termasuk darah, urine, dan cairan sendi.

Pencitraan

Jenis-jenis tes ini dapat mendeteksi masalah di dalam persendian yang mungkin menyebabkan gejala. Contohnya termasuk:

  • Sinar X

Metode ini menggunakan radiasi tingkat rendah untuk memvisualisasikan tulang. Sinar-X dapat menunjukkan kehilangan tulang rawan, kerusakan tulang, dan taji tulang. Sinar-X tidak bisa digunakan untuk mengungkapkan kerusakan dini namun bisa digunakan untuk melacak perkembangan penyakit.

  • Computerized tomography (CT Scan)

Metode ini mengambil berbagai sudut gambar lebih dari sinar-X dan menggabungkan informasi untuk membuat gambaran lintas bagian dari struktur di dalam tubuh. Prosedur ini dapat memvisualisasikan tulang dan jaringan lunak di sekitarnya.

  • Magnetic resonance imaging (MRI)

Menggabungkan gelombang radio dengan medan magnet yang kuat, MRI dapat menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh dari jaringan lunak seperti tulang rawan, tendon dan ligamen.

  • Ultrasonografi

Prosedur ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan jaringan lunak, tulang rawan dan struktur yang mengandung cairan di dekat sendi (bursae). Ultrasonografi juga digunakan untuk memandu penempatan jarum untuk aspirasi dan injeksi sendi.

Pengobatan Radang Sendi

Pengobatan artritis berfokus pada menghilangkan gejala dan meningkatkan fungsi sendi. Anda mungkin perlu mencoba beberapa perawatan berbeda atau kombinasi perawatan, sebelum Anda menentukan mana yang terbaik bagi tubuh.

Terapi Fisik

Terapi fisik berguna untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi yang terkena. Dokter bisa merekomendasikan cara ini untuk mengurangi keterbatasan pada mobilitas.

Obat-obatan

Berikut ini adalah beberapa obat radang sendi yang bisa digunakan, antara lain:

  • Analgesik, seperti hydrocodone atau acetaminophen, efektif untuk mengontrol nyeri, tetapi tidak membantu mengurangi peradangan.
  • Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan salisilat, membantu mengendalikan rasa sakit dan peradangan. Salisilat dapat mengencerkan darah, sehingga harus digunakan dengan sangat hati-hati dengan obat pengencer darah tambahan.
  • Krim mentol atau capsaicin cream untuk menghalangi transmisi sinyal nyeri dari persendian.
  • Imunosupresan seperti prednisone atau cortisone membantu mengurangi peradangan.

Jika Anda menderita rheumatoid arthritis, dokter mungkin akan memberi Anda kortikosteroid atau disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), yang menekan sistem kekebalan. Sementara untuk mengobati osteoartritis banyak obat nonresep atau resep yang bisa digunakan.

Operasi

Jika tindakan konservatif tidak membantu, dokter mungkin menyarankan operasi, seperti:

  • Perbaikan sendi. Dalam beberapa kasus, permukaan sendi dapat dihaluskan atau disesuaikan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsinya. Jenis prosedur ini sering kali dapat dilakukan secara arthoplasty.
  • Penggantian sendi. Prosedur ini menghilangkan sendi yang rusak dan menggantinya dengan yang buatan. Sendi yang paling sering diganti adalah pinggul dan lutut.
  • Fusi sendi. Prosedur ini lebih sering digunakan untuk persendian yang lebih kecil, seperti di pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan jari-jari. Cara ini menghilangkan ujung dua tulang di sendi dan kemudian mengunci ujung-ujung itu bersama-sama sampai menjadi satu unit yang kaku.

Pencegahan Radang Sendi

Pada dasarnya, tidak ada cara efektif  yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ini. Radang sendi yang terjadi akibat cedera dapat dicegah dengan mematuhi peraturan keselamatan dan berusaha menghindari cedera. Sementara artritis yang berkaitan dengan infeksi dapat dicegah menjauhi penyebab infeksi.

 

  1. Anonim. Arthritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arthritis/symptoms-causes/syc-20350772. (Diakses pada 4 Maret 2020).
  2. Anonim. When You Should See a Doctor About Arthritis Symptoms. https://www.webmd.com/arthritis/arthritis-call-doctor. (Diakses pada 4 Maret 2020).
  3. Macon, Brindles Lee. Lauren Reed-Guy. 2017. Arthritis. https://www.healthline.com/health/arthritis. (Diakses pada 4 Maret 2020).
  4. Nichols, Hannah. 2017. What are the causes and types of arthritis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/7621. (Diakses pada 4 Maret 2020).
  5. Shiel Jr, William C., MD, FACP, FACR. Arthritis (Joint Inflammation). https://www.medicinenet.com/arthritis/article.htm. (Diakses pada 4 Maret 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi