Terbit: 3 April 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Terkadang para wanita sulit untuk membedakan antara keputihan sebelum haid dan keputihan tanda kehamilan. Lantas, apa saja perbedaannya? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Ini Perbedaan Keputihan Tanda Hamil atau Mau Haid

Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil

Kondisi menjelang haid (PMS) dan ketika awal kehamilan biasanya ditandai dengan beberapa tanda tertentu. Tanda-tanda ini biasanya muncul akibat dari perubahan hormon dalam tubuh.

Di antara tanda-tanda tersebut, terdapat beberapa tanda yang mirip, sehingga banyak wanita yang kebingungan membedakan tanda hamil dan tanda mau haid.

Salah satu tanda akan haid dan tanda awal hamil yang sulit dibedakan adalah keputihan, karena keputihan adalah salah satu tanda hamil yang umum dan sebagian wanita juga mengalami keputihan di masa sebelum haid. Jadi, apa perbedaan keputihan mau haid dan hamil?

Berikut adalah perbedaan keputihan mau haid dan hamil, di antaranya:

1. Keputihan sebelum Haid Cenderung Keruh

Keputihan yang normal disebut dengan leukorea. Cairan ini terdiri dari cairan dan bakteri dari sel-sel vagina. Kebanyakan wanita menghasilkan sekitar 4 ml cairan putih atau bening setiap harinya.

Keputihan sebelum haid cenderung keruh atau berwarna putih. Perubahan warna ini terjadi akibat peningkatan hormon progesteron. Hormon ini terlibat dalam siklus menstruasi dan juga kehamilan.

Pada fase lain dari siklus menstruasi, ketika hormon estrogen yang meningkat, keputihan cenderung lebih jernih dan berair.

2. Teskstur Keputihan akibat Hamil Lebih Tebal

Pada dasarnya tidak ada perbedaan warna keputihan mau haid dan hamil, karena keputihan pada awal hamil biasanya juga berwarna putih dengan semburat kekuningan.

Meskipun begitu, masih ada perbedaan keputihan mau haid dan hamil yang bisa dilihat dari tekstur dan jumlah keputihan. Keputihan pada awal kehamilan kemungkinan teksturnya akan lebih tebal dari keputihan biasanya. Namun kemungkinan ciri ini akan sulit terlihat secara langsung.

3. Cairan Keputihan karena Kehamilan Lebih Banyak

Keputihan yang terjadi pada kehamilan biasanya jumlahnya akan lebih banyak. Namun peningkatan jumlah ini biasanya baru terlihat setelah memasuki usia 8 bulan selama kehamilan.

Pada awal kehamilan, Anda juga dapat menemukan pendarahan ringan atau flek. Pendarahan ini disebut dengan pendarahan implantasi, yaitu pendarahan ringan yang terjadi ketika embrio menempel pada rahim.

Sama halnya seperti pada siklus menstruasi, keputihan merupakan hal yang wajar terjadi selama kehamilan. Keputihan ini juga mungkin dapat berubah-ubah selama masa kehamilan.

Jika pada awal kehamilan keputihan cenderung mirip dengan keputihan sebelum haid, keputihan akan lebih terlihat berbeda pada akhir kehamilan.

Keputihan dapat meningkat di minggu-minggu terakhir selama kehamilan, terkadang keputihan ini juga mengandung lendir merah muda. Keputihan juga biasanya terasa lengket seperti jeli yang menandakan bahwa tubuh sedang bersiap untuk persalinan.

Baca Juga: Keputihan: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobati

Jenis Keputihan yang Perlu Diwaspadai

Keputihan yang abnormal biasanya dapat dinilai melalui jumlah, konsistensi, bau, serta warnanya. Berikut adalah beberapa jenis keputihan yang mungkin perlu Anda waspadai:

1. Bening atau Putih Susu

Keputihan yang memiliki warna bening atau putih susu biasanya normal.

Namun apabila keputihan terjadi terus-menerus dalam jumlah banyak dan cukup mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda. Keluarnya cairan yang terus-menerus dan memiliki tekstur kental seperti jeli juga kemungkinan perlu Anda waspadai.

2. Putih dan Kental

Keputihan dengan tekstur kental dengan warna putih atau keruh menyerupai keju cottage dapat mengindikasikan infeksi jamur.

Keputihan jenis ini dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang tidak hamil. Selain keputihan, gejala lain dari kondisi ini termasuk gatal, sensasi terbakar, dan rasa sakit ketika buang air kecil atau berhubungan seksual.

Keputihan yang terjadi akibat infeksi jamur biasanya juga memiliki aroma yang lebih menyengat.

3. Hijau atau Kuning

Keputihan kuning terkadang terjadi sebagai efek samping penggunaan obat tertentu.

Namun keputihan yang berwarna hijau atau kuning perlu Anda waspadai, karena dapat mengindikasikan infeksi menular seksual seperti klamidia atau trikomoniasis. Gejala lain yang biasanya juga muncul adalah seperti kemerahan, gatal, dan iritasi pada alat kelamin.

Jika terjadi selama masa kehamilan, infeksi menular seksual dapat menyebabkan komplikasi yang dapat memengaruhi ibu dan anak. Komplikasi ini sering kali tidak muncul pada tahun-tahun awal kelahiran, tapi secara jangka panjang dapat memengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak, serta dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.

4. Abu-Abu

Keputihan berwarna abu-abu dapat disebabkan oleh infeksi vagina yang disebut bacterial vaginosis.

Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina. Selain berwarna abu-abu, keputihan karena bacterial vaginosis umumnya juga memiliki bau amis, terutama setelah melakukan hubungan seksual.

Baca juga: Apakah Keputihan Membuat Wanita Susah Hamil? Ini Faktanya

5. Merah Muda

Keputihan berwarna merah muda dapat terjadi pada awal kehamilan, akhir kehamilan, masa awal haid, atau setelah melakukan hubungan seksual intercourse.

Namun apabila Anda memiliki keputihan berwarna merah muda selain yang disebutkan di atas, maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Keputihan berwarna merah muda juga dapat terjadi sebelum keguguran atau pada kehamilan ektopik.

6. Merah atau Cokelat

Keputihan dengan sedikit flek merah atau cokelat umum terjadi sebelum dan sesudah menstruasi.

Namun apabila keputihan terjadi pada masa kehamilan dan cukup banyak cairan yang dikeluarkan, maka Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis. Apalagi jika terjadi pendarahan berat yang disertai dengan keluarnya gumpalan dan kram serta nyeri perut berat.

Itulah beberapa perbedaan keputihan karena haid dan hamil yang perlu Anda kenali, beserta hal yang harus diwaspadai pada keputihan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Gurevich, Rachel. 2019. How Cervical Mucus Changes Throughout Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/can-cervical-mucus-tell-you-if-youre-pregnant-1960286. (Diakses 12 Desember 2019).
  2. Leonard, Jayne. 2018. What do different colors of discharge mean in pregnancy?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433.php. (Diakses 12 Desember 2019).
  3. Leonard, Jayne. 2018. What causes white vaginal discharge?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321116.php. (Diakses 12 Desember 2019).
  4. WebMD. 2018. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?. https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal#1. (Diakses 12 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi