DokterSehat.Com – Penyakit diabetes termasuk dalam penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Pakar kesehatan menyebutkan jika gaya hidup yang tidak sehat kerap kali menjadi pemicu munculnya penyakit ini. Sayangnya, resiko terkena penyakit ini untuk setiap orang berbeda-beda. Bagi kaum pria, ada baiknya anda mulai mewaspadai penyakit berbahaya ini karena sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan fakta mengerikan dimana pria ternyata memiliki resiko lebih besar terkena penyakit diabetes. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Glasgow University menyebutkan jika pria memang memiliki resiko lebih besar untuk terkena penyakit diabetes tipe 2. Bahkan, bagi pria yang memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dari wanita, resikonya tetaplah lebih besar. Pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini menyebutkan jika pria memiliki resiko terkena diabetes lebih besar dari wanita karena distribusi lemak tubuh antara pria dan wanita memang cenderung berbeda dimana wanita banyak memiliki lemak subkutan yang berada di paha dan area pinggul, sementara itu, area tumpukan lemak pria justru ada di sekitar liver dan pinggang. Karena penumpukan lemak pada tubuh pria berada di area perut, maka ada resiko besar tubuh pria akan mengalami masalah pada sistem metabolismenya yang pada akhirnya berujung pada peningkatan resiko terkena penyakit diabetes.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan di Kanada juga menyebutkan jika pria memiliki resiko terkena diabetes lebih besar dari pria karena adanya perbedaan protein pada otot antara pria dan wanita. Sebagaimana diketahui, saat seseorang mengalami obesitas, maka ototnya akan cenderung meningkatkan resistensi insulin yang akan berakhir pada diabetes tipe 2. Protein yang disebut sebagai PTEN atau phospatase and tensin homolog pada otot ini bisa membuat insulin terbatasi, dan mekanisme PTEN pada pria cenderung berbeda pada PTEN wanita sehingga resiko terkena diabetes pada pria pun lebih besar karena protein pada pria cenderung lebih aktif dalam membatasi insulin yang berada pada otot.