Borok pada kaki adalah kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes dan biasanya sulit sembuh. Dalam beberapa kasus, kaki yang terinfeksi terkadang membuat penderita harus melakukan tindakan amputasi. Lantas, apa penyebab borok di kaki penderita diabetes? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Borok (ulkus) pada kaki penderita diabetes atau yang sering disebut ulkus diabetik sampai saat ini menjadi masalah yang sangat serius dalam dunia kesehatan. Borok pada kaki penderita diabetes dapat terjadi apabila terjadi luka sebelumnya.
Berikut ini adalah penyebab umum borok di kaki penderita diabetes, di antaranya:
Neuropati perifer adalah kondisi yang terjadi karena kerusakan pada saraf tepi. Saraf ini berada di luar otak dan sumsum tulang belakang yang mengantarkan informasi antara otak dan seluruh tubuh.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf tersebut, sehingga menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di ekstremitas (tubuh bagian bawah), seperti kaki.
Sebagai contoh, penderita diabetes bisa saja mengalami cedera seperti lecet tetapi tidak menyadarinya karena tidak merasakan sakit di kaki. Hal inilah yang dapat menyebabkan luka tidak diobati, menyebabkan lecet memburuk dan berkembang menjadi borok.
Kerusakan akibat lonjakan kadar gula darah yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko yang memengaruhi sistem peredaran darah, seperti penyakit arteri perifer.
Kondisi demikian dapat menghambat aliran darah dan mengakibatkan sirkulasi darah yang buruk. Akibatnya, luka diabetes di kaki kurang mampu menyembuhkan dan melawan infeksi.
Baca Juga: 10 Penyakit Kulit yang Bisa Dialami Penderita Diabetes
Faktor yang dapat meningkatkan kondisi ini, antara lain:
Kondisi tersebut dikarenakan pembuluh darah tidak dapat memberikan nutrisi yang maksimal, terutama bagian kaki yang di mana sering disebut end artery atau arteri yang paling ujung. merupakan area yang paling gampang menjadi borok.
Apabila luka yang tidak mendapat nutrisi dari pembuluh darah maka sel-sel sehat dari sekitar luka akan mati karena kekurangan oksigen.
Jika dibiarkan, sel-sel yang mati akan semakin banyak yang menyebabkan kaki bengkak, memerah, dan seiring waktu menjadi kehitaman yang akan semakin meluas.
Selain iu, kadar gula darah yang tinggi merupakan media yang paling baik bagi kuman untuk hidup dan berkembang biak. Jika tidak diobati, kuman yang bekembang dapat menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Waspada, Ini 9 Komplikasi Jangka Panjang Akibat Diabetes Tipe 2
Rutin memeriksa kulit sangat penting, terutama bagi penderita diabetes. Mendeteksi dan mengobati luka pada kaki sejak dini bisa membantu mencegah infeksi dan menjaga luka agar tidak semakin parah.
Tujuan pengobatan untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit. Rencana perawatan biasanya disesuaikan secara individual berdasarkan kondisi medis yang menyebabkan borok. Jika tidak dapat memperbaiki penyebabnya, kemungkinan besar kondisi akan kambuh setelah perawatan.
Ada dua pengobatan untuk borok pada kaki: bedah dan non-bedah. Untuk borok pada kaki tahap awal, perawatan non-bedah mungkin efektif. Borok yang lebih lanjut (terutama yang terinfeksi) mungkin memerlukan pembedahan.
Berikut perawatan non-bedah untuk borok pada kaki diabetes, meliputi:
Perawatan dengan pembedahan untuk penderita diabetes, antara lain:
Selain memeriksa kondisi kaki diabetes secara mandiri, pastikan untuk rutin mengunjungi dokter guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.