Terbit: 7 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Lecet adalah hal yang wajar terjadi pada kulit kita. Selain karena tergores atau tergaruk, lecet juga bisa disebabkan oleh penggunaan benda yang tidak nyaman seperti sepatu yang kekecilan. Biasanya, lecet akan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu yang sangat cepat. Hanya saja, bagi penderita diabetes, apakah lecet bisa menyebabkan dampak yang berbahaya?

Lecet Kecil, Berbahayakah Bagi Penderita Diabetes?

Dampak lecet bagi penderita diabetes

Pakar kesehatan menyebut lecet, meskipun ukurannya sangat kecil ternyata sudah cukup untuk memberikan dampak buruk bagi kondisi kesehatan penderita diabetes. Jika sampai tidak ditangani dengan baik, lecet berukuran kecil yang tidak terasa sekalipun bisa berubah menjadi infeksi yang bisa mendatangkan dampak yang cukup parah atau bahkan berujung pada amputasi.

Penderita diabetes seringkali mengalami masalah neuropati atau gangguan pada saraf. Hal ini membuat mereka kehilangan kepekaan di beberapa bagian tubuh, khususnya di bagian kaki sehingga tidak menyadari adanya luka kecil atau lecet-lecet yang sebenarnya harus segera ditangani. Padahal, mereka juga mengalami kondisi yang membuat luka di tubuhnya sulit untuk disembuhkan.

Jika luka atau lecet kecil ini tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan datangnya infeksi atau bahkan membusuk menjadi gangrene. Hal inilah yang akhirnya berujung pada amputasi.

Luka bisa berujung menjadi borok yang berbahaya bagi penderita diabetes

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2014 oleh media Reuters, disebutkan bahwa 171 partisipan penderita diabetes dilibatkan. Seluruh partisipan mengalami borok di bagian kaki setidaknya sejak 18 bulan sebelum penelitian ini dimulai. Para partisipan juga dicek tentang frekuensi kemunculan borok di tubuhnya dan kebiasaan sehari-harinya.

Selain itu, para partisipan ini juga diminta untuk menggunakan sandal khusus yang bisa dipakai untuk mengukur aktivitasnya sehari-hari. Hanya saja, mereka juga dicek kebiasaan berjalan kakinya setiap hari.

Hasil dari penelitian ini adalah, 71 partisipan mengalami borok pada bagian telapak kaki dan 41 di antaranya mengaku tidak sadar tentang penyebab atau awal mula dari borok ini. Para peneliti pun menyimpulkan bahwa luka lecet kecil memiliki risiko berubah menjadi borok hingga 9 kali lipat pada penderita diabetes dibandingkan dengan mereka yang masih berbadan sehat.

Jika luka atau lecet ini mendapatkan tekanan berulang-ulang karena aktivitas sehari-hari, risiko untuk mengalami borok atau infeksi juga cenderung jauh lebih meningkat. Karena alasan inilah penderita diabetes biasanya diminta untuk selalu mengecek kondisi kakinya demi mencegah datangnya hal ini.

“Borok bisa menjadi hal yang sangat menyusahkan penderita diabetes karena bisa memicu infeksi, amputasi, dan mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup dengan signifikan,” terang Sicco Bus, peneliti yang berasal dari University of AmsterdamAcademic Medical Center, Belanda.

Jangan sembarangan menggaruk

Selain selalu mengecek kebersihan dan kondisi kaki sehingga bisa segera melakukan penanganan pada luka atau lecet, penderita diabetes juga sebaiknya tidak sembarangan menggaruk sensasi gatal pada kulit. Hal ini disebabkan oleh kondisi kulit mereka yang lebih kering dari orang sehat sehingga membuat mereka lebih rentan terkena lecet atau luka.

Jika sampai lecet-lecet ini muncul akibat rasa gatal yang digaruk, maka virus, jamur, dan bakteri bisa menyebabkan datangnya infeksi yang akhirnya bisa berujung pada munculnya borok.

Rasa gatal pada penderita diabetes bisa saja muncul dari dalam pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula darah di dalam tubuh yang akhirnya mempengaruhi kondisi ini. Selain itu, hal ini juga biasanya dikenali dengan kondisi kulit yang cenderung menjadi lebih bersisik, sangat kering, atau bahkan pecah-pecah.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi