Retinopati diabetik adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat diabetes. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada mata jika tidak mendapatkan penanganan. Apa saja komplikasi retinopati diabetik pada penderita diabetes? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Komplikasi retinopati diabetik dapat terjadi karena kerusakan pembuluh darah jaringan yang peka cahaya di bagian belakang mata (retina). Jika tidak diobati, komplikasi ini dapat berkembang pada siapapun yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Berikut ini beberapa komplikasi retinopati diabetik yang bisa terjadi pada penderita diabetes, di antaranya:
Seiring waktu, sebagian besar dari penderita retinopati diabetik akan mengembangkan edema makula diabetes. Pada penderita retinopati diabetik, dinding pembuluh darah di retina akan melemah. Kondisi ini dapat membocorkan cairan dan darah ke bagian tengah retina, yang dikenal sebagai makula.
Makula adalah bagian retina untuk penglihatan sentral yang tajam. Bagian ini dapat membengkak dan menyebabkan gejala seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, peningkatan bintik hitam di mata.
Pembuluh darah baru dapat mengalami berdarah ke dalam zat bening seperti jeli yang mengisi bagian tengah mata. Apabila jumlah perdarahan kecil, mungkin hanya tampak beberapa bintik hitam di mata.
Dalam kasus yang lebih parah, darah bisa membanjiri rongga vitreous (atau disebut badan bening di mata) dan sepenuhnya mengganggu penglihatan.
Perdarahan vitreous dengan sendirinya sering kali tidak menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Darah biasanya dapat keluar dari mata dalam beberapa minggu atau bulan. Kecuali retina rusak, penglihatan kemungkinan besar kembali ke kejelasan sebelumnya.
Jika penderita retinopati diabetik memiliki pembuluh darah abnormal yang tumbuh di iris (bagian mata yang berwarna), efeknya dapat menghalangi pengurasan cairan. Kondisi ini menyebabkan sejenis glaukoma.
Cairan tersebut dapat menumpuk dengan cepat, kemudian menyebabkan peningkatan tekanan mata secara tiba-tiba. Apabila tidak diobati, glaukoma jenis ini menyebabkan kebutaan dalam beberapa hari.
Retinopati diabetik dapat berkembang menjadi lebih serius atau dikenal sebagai retinopati proliferatif. Dalam kondisi ini, pembuluh darah menjadi tersumbat sepenuhnya dan tubuh merespons dengan menumbuhkan pembuluh darah baru di retina.
Pembuluh tersebut menjadi lemah, sehingga dapat mengeluarkan darah dan menyebabkan jaringan parut. Jaringan ini dapat menarik retina menjauh dari bagian belakang mata. Gejala dari komplikasi retinopati diabetik pada penderita diabetes, meliputi:
Ablasi retina adalah keadaan darurat medis, jadi segera temui dokter mata atau ke UGD jika memiliki gejala tersebut.
Retinopati diabetik, edema makula, glaukoma, atau kombinasi dari semua kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan total. Ini terutama jika kondisinya tidak diobati dengan baik. Oleh sebab iu, penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Perubahan Fisik yang Bisa Terjadi Saat Seseorang Terkena Diabetes
Jika Anda memiliki penyakit diabetes, kurangi risiko terkena retinopati diabetik dengan melakukan langkah-langkah berikut, meliputi:
Meskipun penyakit diabetes tidak selalu menyebabkan kehilangan penglihatan, dengan mengontrol diabetes hal tersebut bisa membantu mencegah komplikasi.