Terbit: 17 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak orang tua yang mulai melarang anak-anaknya mengkonsumsi minuman manis secara berlebihan layaknya teh manis atau bahkan minuman botolan dan minuman bersoda yang memang kaya akan kandungan gula. Minuman-minuman manis ini ditengarai sebagai pemicu utama dari banyaknya orang yang terkena diabetes belakangan ini. Namun, sebuah fakta lain justru diungkapkan oleh otoritas kesehatan Singapura. Alih-alih mengkhawatirkan secara berlebihan minuman manis, mereka justru lebih mengkhawatirkan nasi putih yang bisa memberikan resiko terkena diabetes lebih besar. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dibandingkan Minuman Manis, Nasi Putih Ternyata Lebih Memberikan Resiko Diabetes

Tahukah anda jika orang-orang Asia cenderung beresiko lebih besar mendapatkan diabetes daripada orang-orang Barat meskipun kita cenderung tidak mudah gemuk jika dibandingkan dengan orang Barat? Jawabannya ternyata adalah kita mengkonsumsi nasi putih sebagai makanan pokok. Hal ini berbeda dengan orang barat yang memiliki variasi lebih banyak makanan pokok alih-alih hanya mengkonsumsi nasi saja. Tercatat, orang Asia bisa makan nasi putih hingga empat porsi dalam sehari, sedangkan orang Amerika atau Australia justru cenderung hanya mengkonsumsi nasi lima porsi dalam seminggu. Padahal, dengan makan nasi putih setiap hari, kita akan menambah gula darah dengan cepat sehingga meningkatkan resiko diabetes.

Tahukah anda jika dalam sepiring nasi putih yang kita konsumsi setiap hari sudah akan meningkatkan resiko terkena penyakit diabetes hingga 11 persen? Memang, angka ini cenderung mengkhawatirkan. Namun, otoritas kesehatan Singapura tidak akan menyarankan masyarakat untuk berhenti makan nasi namun ada baiknya memberikan variasi lain layaknya mengkosnumsi beras merah atau umbi-umbian sebagai variasi makanan pokok sehari-hari. Dengan mencampur beras merah sebagai 20 persen makanan pokok besama dengan nasi putih, kita sudah bisa menurunkan resiko terkena diabetes hingga 16 persen.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi