Diabetes sering kali dikaitan dengan kemunculan penyakit mematikan lainnya.Tidak terkecuali penyakit jantung. Kedua masalah kesehatan ini memang saling berkaitan. Lantas, bagaimana diabetes bisa menjadi pemicu sakit jantung? Simak penjelasan di bawah ini.
Pengidap diabetes rentan mengalami komplikasi penyakit, salah satunya pada organ jantung. Hal ini dikarenakan, kadar gula berlebih di dalam darah penderita diabetes pada akhirnya bisa merusak pembuluh darah serta saraf yang mengendalikannya.
Jaringan tubuh biasanya menggunakan gula sebagai sumber energi yang disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen. Akan tetapi, jika Anda menderita diabetes, gula tidak masuk ke dalam hati dan justru mengalir ke dalam aliran darah. Hal inilah yang menjadi penyebab kerusakan pembuluh darah.
Rusaknya pembuluh darah (arteri) dapat memperlambat atau menghentikan darah yang bertugas memasok oksigen dan nutrisi ke jantung.
Kadar gula darah yang tinggi biasanya bukan satu-satunya faktor yang dapat meningkatkan risiko komplikasi jantung pada penderita diabetes. Hubungan diabetes dan penyakit jantung biasanya juga terkait dengan kondisi penyerta lainnya, di antaranya:
Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Meningkatnya tekanan di pembuluh darah dalam jangka waktu yang lama dapat merusak dinding pembuluh darah.
Saat Anda memiliki hipertensi dan diabetes, maka kondisi seperti serangan jantung dan stroke meningkat dua kali lipat.
Penderita diabetes cenderung memiliki level kolesterol baik (HDL) yang rendah, serta kolesterol jahat (LDL) dan kadar trigliserida yang tinggi.
Tingginya kolesterol LDL bisa menyebabkan terbentuknya plak dalam dinding arteri yang rusak. Sementara itu kadar trigliserida yang tinggi memicu pengerasan arteri.
Kombinasi antara melonjaknya kadar kolesterol jahat dan menurunnya kadar kolesterol baik inilah yang kemudian berimbas pada munculnya penyakit jantung.
Baca Juga: Apakah Terlalu Sibuk Bekerja Bisa Menyebabkan Diabetes?
Penderita diabetes yang merokok memiliki risiko terkena sakit jantung yang lebih tinggi daripada bukan perokok.
Selain merusak saluran napas, asap rokok dapat menciptakan penumpukan plak di arteri yang menyebabkan arteri menyempit. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, mulai dari masalah kaki, stroke, hingga serangan jantung.
Penjelasan sebelumnya membuktikan bahwa diabetes erat kaitannya dengan penyakit jantung. Maka dari itu, pengidap diabetes tentu harus melakukan pencegahan agar komplikasi tidak terjadi. Beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:
Mengonsumsi makanan sehat dapat membantu melindungi jantung. Sebaiknya konsumsi lebih banyak sayuran segar, buah, dan biji-bijian.
Selain itu, perbanyak minum air mineral dan batasi minuman manis seperti teh kemasan, soft drink dan sejenisnya.
Mengontrol tekanan darah dapat membuat jantung tetap dalam keadaan sehat. Cara untuk mengontrol tekanan darah adalah dengan olahraga teratur dan menghindari makanan tinggi lemak dan garam.
Kurang tidur dapat menyebabkan risiko obesitas, hipertensi, diabetes, dan serangan jantung. Oleh sebab itu, jadikan tidur sebagai prioritas untuk menjaga tubuh tetap sehat. Orang dewasa setidaknya membutuhkan 7 jam tidur setiap malam.
Baca Juga: Penderita Diabetes Bisa Mengalami Hipertensi, Benarkah Berkaitan?
Meskipun tidak semua orang dapat dengan mudah mengendalikan stres, penderita diabetes sebaiknya menghindari stres. Saat mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon kortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku.
Pemeriksaan fisik secara rutin juga diperlukan bagi pengidap diabetes. Selain kondisi kesehatan, biasanya dokter juga akan memberikan solusi mengenai bagaimana mengelola diabetes agar terhindari dari komplikasi penyakit lainnya.