Terbit: 4 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Buah seringkali dianggap sebagai makanan yang sangat baik bagi kesehatan, namun bagi penderita diabetes, buah ebaiknya tidak dikonsumsi secara sembarangan karena bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mereka. Sebenarnya, buah apa saja sih yang sebaiknya tidak mereka konsumsi?

Penderita Diabetes Jangan Makan Buah Ini

“Kebanyakan buah lokal atau musiman di Indonesia memiliki indeks glikemik yang tinggi. Buah ini bisa berbahaya bagi penderita diabetes jika dikonsumsi sembarangan,” ucap Fiastuti Witjaksono dari Kepala Departemen Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagaimana dilansir dari CNN.

Sebagaimana kita ketahui, indeks glikemik adalah kecepatan kenaikan kadar gula darah yang terjadi saat kita mengonsumsi makanan tertentu. Semakin tinggi indeks glikemik, semakin mudah pula kadar gula darah naik. Yang menjadi masalah adalah jika sampai kadar gula darah naik tak terkendali pada penderita diabetes, maka mereka bisa mengalami komplikasi berbahaya.

“Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi buah yang manis,” kata Fiastuti.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (USDA) menyebutkan bahwa kandungan indeks glikemik pada buah tropis seperti buah nanas, pisang, mangga, dan pepaya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buah sub-tropis seperti kiwi. Sebagai contoh, nanas memiliki kandungan indeks glikemik mencapai 68, pepaya 60, pisang 56, dan mangga 55, angka ini hampir dua kali lipat dari yang dimiliki kiwi yang hanya 38.

Tak hanya buah-buahan dengan kadar indeks glikemik tinggi tersebut, penderita diabetes sebaiknya berhati-hati saat mengonsumsi semangka, anggur, kismis, jeruk, dan melon. Mereka justru lebih disarankan mengonsumsi buah-buahan seperti grapefruit, apel hijau, kiwi, lemon, dan jeruk limau.

Jika penderita diabetes ragu, cobalah untuk berkonsultasi kepada dokter saat ingin mengonsumsi buah-buahan tertentu agar tidak membahayakan kondisi diabetes yang dialaminya.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi