Mengetahui cara mengobati gondongan adalah sesuatu yang penting karena infeksi virus yang menyebabkan penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada anak-anak. Gejala yang paling jelas terlihat adalah pembengkakan pada kelenjar parotis sehingga membuat wajah terlihat membengkak.
Sebelum menjelaskan mengenai obat gondongan alami apa saja yang bisa digunakan, perlu diketahui bahwa untuk mengurangi penyebaran penyakit gondongan, saat ini vaksin MMR (mumps, measles, rubella/campak, gondongan, dan rubella) sering diberikan sejak usia dini guna membangun kekebalan tubuh anak terhadap virus.
Lantas, langkah apa saja yang harus dilakukan jika anak atau Anda mengalami gondongan? Berikut adalah beberapa cara mengobati gondongan dan cara mencegah agar orang lain tidak terinfeksi, di antaranya:
Cara mengobati gondongan yang paling mudah dilakukan adalah istirahat yang cukup. Cara ini harus dilakukan terutama jika infeksi virus menyebabkan tubuh melemah. Seseorang yang tidurnya kurang dari tujuh jam dalam sehari memiliki risiko tinggi untuk terserang penyakit. Istirahat mampu membantu imunitas tubuh secara alami memerangi virus penyebab gondong.
Karena virus penyakit ini bisa menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang keluar dari hidung atau mulut penderitanya, virus ini dapat menyebar melalui udara. Cara terbaik agar orang lain tidak mengalami kondisi ini adalah dengan mengisolasi diri. Seseorang dengan gondongan dapat menularkan virus hingga lima hari setelah timbulnya tanda dan gejala.
Obat sakit gondongan lainnya yang mudah diterapkan adalah menggunakan kompres dingin. Cara untuk meredakan nyeri pada kelenjar yang bengkak ini efektif digunakan karena suhu rendah mempersempit pembuluh dan memperlambat aliran darah di lokasi yang sakit. Penurunan aliran darah menyebabkan berkurangnya zat-zat peradangan, sehingga mengurangi nyeri dan bengkak.
Menghindari makanan yang terlalu banyak dikunyah ternyata juga bisa menjadi obat gondongan ampuh. Rasa nyeri yang diakibatkan dari penyakit ini akan membuat Anda sulit untuk makan, oleh karena itu Anda harus mengubah tekstur makanan menjadi lembut agar mudah dikunyah.
Beberapa makan tersebut antara lain sup, bubur, kentang rebus, oatmeal, yoghurt, dan makanan lainnya yang mudah dikunyah.
Seperti banyak infeksi lainnya, gondongan bisa membuat tubuh dehidrasi. Sering kali, dehidrasi dapat diperburuk karena pembengkakan membuat Anda membatasi asupan makanan dan minuman. Meski kebutuhan cairan penting, Anda harus membatasi minuman yang memiliki rasa, yang terbaik adalah mengonsumsi air putih.
Saat kelenjar parotis atau sering disebut kelenjar ludah membengkak, rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada bagian wajah dan leher bisa terjadi. Guna mengurangi kondisi tersebut, Anda bisa menghindari aktivitas yang memberikan tekanan pada area yang bengkak untuk menjaga kenyamanan.
Cara mengobati gondongan lainnya adalah menggunakan selimut hangat. Saat tubuh mengalami infeksi gondongan, Anda mungkin merasa kedinginan dan merasa lebih nyaman saat menjaga tubuh tetap hangat. Salah satu cara termudah yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan ini adalah dengan menutupi seluruh tubuh dengan selimut.
Gel lidah buaya adalah obat gondongan alami yang bisa digunakan. Caranya cukup mudah, hanya dengan mengoleskan gel pada area yang terdapat gondongan. Gel lidah buaya membantu meringankan pembengkakan, peradangan, dan nyeri. Meski begitu, klaim ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Seperti halnya lidah buaya, penggunaan pasta jahe hanya dengan mengoleskannya langsung ke area yang mengalami pembengkakan. Jahe memiliki peran penting dalam mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh gondongan. Meski begitu, klaim ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Nah, itulah berbagai cara mengobati gondongan yang bisa Anda coba. Jika beberapa metode di atas tidak membantu meredakan gejala, obat gondongan non resep yang bisa digunakan adalah acetaminophen, naproxen, atau ibuprofen.
Jika anak atau Anda mengalami tanda dan gejala gondongan, pemeriksaan ke dokter harus segera dilakukan. Penyakit ini bisa sangat menular sekitar sembilan hari setelah gejala muncul.
Saat ini, gondongan adalah kondisi yang sudah jarang terjadi, sehingga terdapat kemungkinan ada kondisi lain yang menyebabkan tanda dan gejala. Kelenjar ludah yang membengkak dan demam bisa menandakan:
Mengunyah bisa jadi sulit bagi orang yang menderita gondongan. Oleh karena itu, saat Anda mengalami kondisi ini, sangatlah penting untuk memperhatikan makan apa saja yang bisa meningkatkan rasa nyeri.
Berikut adalah beberapa pantangan yang harus dihindari jika Anda memiliki gondongan, di antaranya:
Meskipun mengandung banyak vitamin C, jeruk memiliki kandungan asam yang dapat mempercepat pelepasan air liur. Kondisi ini memperburuk rasa sakit yang dipicu oleh gondongan. Oleh karena itu, makanan yang bersifat asam harus benar-benar dihindari.
Daging olahan bukan hanya sulit untuk dicerna, tetapi juga memberikan banyak tekanan dan ketegangan pada rahang. Selain itu, karena sarat dengan zat aditif dan pengawet, daging olahan dapat menimbulkan efek buruk bagi tubuh, terutama jika sistem kekebalan tidak cukup kuat.
Makanan berminyak atau berlemak juga dapat memperburuk gejala terkait gondongan, oleh karena itu makanan ini sebaiknya dihindari ketika sedang menderita gondong. Selain menjadi pantangan penderita gondongan, membatasi makanan berminyak juga berguna bagi Anda yang ingin menjaga berat badan ideal dan menurunkan risiko masalah kesehatan lainnya.
Namun, jangan salah, anak-anak yang sedang dalam masa emas pertumbuhan otak (0 – 5 tahun) membutuhkan makanan berlemak untuk pertumbuhan otaknya.
Pada dasarnya, gondongan adalah kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, selama tidak ada komplikasi serius yang terjadi. Sayangnya, tidak ada cara khusus untuk mencegah komplikasi tersebut. Oleh karena itu, disarankan agar Anda berhati-hati terhadap kemungkinan komplikasi, sehingga setiap kali dicurigai, rencana perawatan harus segera dilakukan
Penderita gondongan harus menghindari pergi ke sekolah atau bekerja sampai gejalanya hilang, hal itu dikarenakan penyakit ini mudah menyebar dan menular ke orang lain, terutama lima hari pertama setelah gejala infeksi muncul.