DokterSehat.Com – Kanker adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan paling mematikan di dunia. Jika sudah mencapai stadium lanjut, penyakit ini tergolong sangat sulit untuk diobati dan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memastikannya benar-benar bisa disembuhkan. Karena alasan inilah penyakit kanker kerap disebut sebagai penyakit yang mahal. Namun, pakar kesehatan di dunia menyebutkan jika penyakit nan mahal ini justru kini semakin mudah ditemukan di negara-negara berkembang dan negara miskin, salah satunya adalah di Indonesia.

Pakar kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, menyebutkan jika ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa penyakit kanker justru lebih banyak terjadi di negara miskin dan negara berkembang. Salah satunya adalah pada negara maju, sistem pendidikan dan penyuluhan sudah jauh lebih baik sehingga masyarakat pun memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan resiko penyakit ini sehingga lebih baik dalam mencegahnya.
Faktor berikutnya yang menyebabkan tingginya angka penderita kanker di negara berkembang dan negara miskin adalah pola makan masyarakat yang masih cenderung tidak sehat dan berkomposisi tidak seimbang. Sebagai contoh, sejak kecil kita sudah terbiasa makan-makanan layaknya gorengan dalam jumlah yang banyak. Padahal, konsumsi makanan ini bisa membuat resiko terkena kanker juga meningkat. Selain itu, ada pula kecenderungan penghisap rokok di negara layaknya Indonesia yang sangat tinggi, bahkan sudah dimulai pada usia remaja. Sebagai informasi, rokok adalah salah satu pemicu kanker tertinggi di dunia.
Dr. Lily pun berharap agar masyarakat lebih waspada akan penyakit mematikan ini. Mengingat sebagian besar masyarakat sudah bisa mendapatkan akses informasi dengan mudah melalui gadgetnya, tak ada salahnya jika kita lebih aktif dalam mencari tahu apa saja pencegahan yang bisa dilakukan dan terus melakukan gaya hidup yang sehat agar kita bisa terhindar dari penyakit kanker.