Desloratadine obat apa? Desloratadine adalah obat golongan antihistamin yang diformulasikan untuk mengatasi gejala alergi seperti bersin, batuk, gatal (pada kulit, hidung, mata), mata memerah, mata berair, hingga gejala sesak napas. Ketahui lebih lanjut mengenai obat Desloratadine mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Nama obat | Desloratadine |
Golongan obat | Antihistamin |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat | Mengatasi gejala alergi seperti:
|
Kontraindikasi obat |
|
Dosis obat | Oral
|
Sediaan obat | Tablet |
Desloratadine adalah obat antihistamin yang memiliki mekanisme kerja yakni menghambat aktivitas reseptor histamin H-1 sebagai pemicu munculnya reaksi alergi.
Akan tetapi, cara kerja obat ini dalam menghambat reseptor histamin tersebut tidak seperti obat antihistamin lainnya yang mayoritas dapat menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk. Oleh sebab itu, obat ini cocok untuk dikonsumsi oleh Anda yang hendak melakukan sejumlah aktivitas seperti berkendara dan bekerja.
Manfaat obat ini adalah untuk mengatasi reaksi alergi seperti:
Alergi sendiri merupakan suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh ‘salah’ dalam mendeteksi benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut lantas dianggap sebagai suatu hal yang berbahaya sehingga sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan cara melepaskan senyawa kimia yang disebut histamin.
Histamin inilah yang kemudian memunculkan reaksi alergi sebagaimana disebutkan di atas. Beberapa contoh benda asing yang bisa menjadi pemicu reaksi alergi—disebut allergen—antara lain:
Penggunaan obat Desloratadine tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Desloratadine apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Melihat dari peruntukannya, obat ini masuk ke dalam kategori obat resep. Itu artinya, penggunaan obat tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.
Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan berbagai takaran dan merek dagang. Anda bisa mendapatkannya di apotek, rumah sakit, maupun toko obat terdekat.
Pastikan Anda mengonsumsi obat dengan takaran yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda saat ini (Ikuti petunjuk dari dokter).
Oral
Dosis di atas bisa saja berbeda dengan yang diberikan oleh dokter Anda. Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan dosis berisiko menurunkan efektivitas obat atau bahkan menyebabkan reaksi tubuh yang berbahaya.
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Gejala efek samping di atas umumnya tidak memerlukan penanganan medis karena akan mereda dengan sendirinya setelah beberapa saat. Akan tetapi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila gejala-gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Obat ini masuk ke dalam kategori C dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).
Kategori C diberikan pada jenis obat yang berdasarkan penelitian—dengan objek hewan—menunjukkan adanya dampak negatif pada janin. Akan tetapi, belum dapat dipastikan apakah efek yang sama juga terjadi pada manusia.
Atas dasar hal tersebut, obat dengan kategori C dapat diberikan pada ibu hamil HANYA jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan.
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:
Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman.
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini: