DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mengalami gangguan saat berkemih seperti terasa sangat nyeri saat urine keluar dari tubuh. Selanjutnya gangguan juga bisa dalam bentuk sulitnya mempertahankan aliran dari urine yang keluar. Kadang keluar cukup deras dan kadang jadi sangat lemah dan berkemih jadi lebih lama dan mengganggu aktivitas.
Urinary hesitancy adalah kondisi yang membuat kita mengalami kesulitan dalam memulai dan mempertahankan aliran urine. Kondisi bisa terjadi pada semua orang baik pria atau wanita. Tanda spesifik pada dua jenis kelamin itu sedikit berbeda meski secara umum penyebabnya sama.
Oh ya, gangguan ini umumnya terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia. Namun, pada kondisi tertentu, mereka yang masih mudah bisa juga mengalaminya. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah urinary hesitancy yang sangat mengganggu dan wajib diperiksakan agar tidak terjadi komplikasi.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pria dan wanita sama-sama bisa mengalami gangguan ini. Penyebab umum dari gangguan ini pada pria dan wanita sama meski nanti akan dibahas yang lebih spesifik. Berikut beberapa tanda dari urinary hesitancy:
Penyebab yang spesifik terjadi pada pria muncul pada prostat. Meski tidak selalu berbahaya dan bersifat kanker, tekanan ke kandung kemih bisa mengganggu aliran urine dan sulitnya memulai buang air kecil.
Pembesaran prostat yang terjadi pada pria bisa terjadi karena seseorang memang sudah berusia lanjut. Selain itu infeksi yang terjadi di saluran kemih juga penyebab inflamasi dan memicu kondisi prostatitis. Seseorang dengan kondisi ini harus segera disembuhkan agar kondisinya tidak semakin parah.
Wanita jarang sekali mengalami urinary hesitancy dibandingkan dengan pria. Meski demikian, mereka tetap bisa mengalaminya apalagi saat sedang hamil atau setelah mereka melahirkan anak. Kondisi lain yang bisa memicu urinary hesitancy terdiri dari lamanya waktu persalinan, robekan di perineum, dan bayi yang keluar beratnya di atas 4.000 gram.
Selain berhubungan dengan hamil dan melahirkan, wanita yang mengalami infeksi saluran kemih juga bisa mendapatkan urinary hesitancy. Kalau mengalami infeksi ini segera periksakan diri ke dokter agar kondisinya bisa dikontrol.
Penanganan terhadap urinary hesitancy tergantung dengan seberapa parah dan apa pemicunya. Kalau masih ringan, mungkin bisa diatasi dengan hanya beristirahat dan minum air. Namun, kalau kondisinya dianggap cukup parah, beberapa penanganan di bawah ini harus diberikan.
Kalau kondisi urinary hesitancy belum terlalu parah dan Anda bisa melakukan penanganan sementara untuk meredakan gangguannya, coba praktikkan beberapa hal di bawah ini. Dengan melakukannya, Anda bisa berkemih lagi dengan baik.
Asal tidak disebabkan oleh kondisi medis yang cukup parah, kondisi ini bisa ditangani dengan baik. Namun, kalau sampai terlambat menanganinya, gejala yang muncul akan semakin parah dan bisa membuat tubuh jadi tidak nyaman. Saat berkemih Anda akan sering mengalami tersiksa sehingga menahan untuk buang air kecil lebih sering dilakukan.
Komplikasi biasanya juga memicu rasa sakit dan tidak nyaman. Kalau rasa sakit yang terjadi sudah intens, Anda disarankan untuk minum obat pereda nyeri. Dengan menggunakan obat ini Anda tidak akan merasa tersiksa lagi.
Inilah beberapa ulasan tentang urinary hesitancy yang biasanya kerap dialami oleh mereka yang sudah lanjut usia. Meski demikian kita juga harus menjaga kesehatan walau masih mudah. Hal ini dilakukan karena kondisi urinary hesitancy juga bisa terjadi pada mereka yang masih mudah. Nah, pernahkah Anda mengalami gangguan saat berkemih sebelumnya?