DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mendengar tentang sinestesia sindrom? Umumnya seseorang akan menangkap suara dengan cara mendengar. Sebagian besar orang juga tentunya berkeyakinan bahwa satu-satunya indra yang dapat menangkap suara adaalah pendengaran.
Tapi ternyata, tidak semua orang merasakan hal yang sama. Sebagian orang tidak hanya mampu untuk mendengarkan suara, tetapi juga bisa melihat suara-suara tersebut dalam bentuk warna ataupun bentuk visual lainnya. Jika Anda mengalami hal serupa, kemungkinan Anda terkena sinestesia sindrom.
Sinestesia sindrom adalah kondisi di mana indra seseorang bertumpang tindih. Kondisi ini adalah sebuah kondisi neurologis ketika satu rangsangan pada satu jalur sensorik atau kognitif mengarah pada pengalaman tidak disengaja di jalur sensorik atau kognitif lain. Contohnya seperti rangsangan pada indra pendengaran yang kemudian juga dirasakan oleh indra penglihatan.
Jika umumnya seseorang dapat mendengarkan suara, mengecap rasa, membaui aroma, seseorang dengan sinestesia sindrom mampu melihat suara dalam sebagai warna atau bentuk tertentu, mengecap suara menjadi sebuah rasa, atau merepresentasikan huruf, angka, atau hari melalui sebuah warna.
Jika seorang dengan sinestesia mengartikan angka 1 dengan warna merah, ia akan selalu melihatnya sebagai warna merah. Tapi angka 1 bisa memiliki warna lain pada orang lain yang juga memiliki sinestesia. Di dunia ini, penderita sinestesia sindrom diduga mencapai sekitar 3-5% dari populasi dunia. Banyak pemilik sinestesia sindrom yang berasal dari kalangan artis, terutama penyanyi seperti Lady Gaga, Kanye West, dan Pharrell Williams.
Kondisi seperti sinestesia sindrom tentunya terjadi bukan tanpa alasan. Masih diperlukan studi mendalam terhadap fenomena yang satu ini, tetapi semantara ini terdapat teori yang menyebutkan bahwa penyebab sinestesia adalah sebuah mutasi yang menyebabkan munculnya sambungan tertentu di otak yang mungkin tidak muncul pada setiap orang.
Sinestesia sindrom umumnya muncul sejak usia anak-anak dan berlanjut hingga dewasa. Pada sebgaian orang, sindrom ini bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu. Kemungkinan besar sinestesia diturunkan secara genetik, namun faktor lingkungan juga berpengaruh. Pada anak dengan keturunan sinesteris sindrom, belum tentu jenis sinestesianya akan sama dengan orang tuanya.
Sinestesia yang baru muncul setelah seseorang beranjak dewasa perlu diwaspadai. Gejala sinestesia sindrom yang muncul setelah dewasa bisa mengindikasikan adanya gangguan indra tertentu. Jika gejala ini baru muncul pada Anda, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Jika dibedakan berdasarkan bentuknya sinestesia dibagi menjadi dua bentuk. Kedua bentuk ini juga bisa dikatakan sebagai tingkatan pada sinestesia. Perbedaan bentuk ini juga dibedakan oleh letak sambungan pada otak yang menjadi penyebab munculnya sindrom sinestesia. Berikut adalah 2 bentuk sindrom sinestesia:
Sinestesia sindrom adalah gangguan yang melibatkan berbagai kombinasi persepsi dari indra. Jika dihitung dari berbagai jenis respon indra yang ada, maka diperkirakan jumlah dari jenis sinestesia bisa mencapai 60-80 jenis sinestesia yang berbeda. Namun tentunya belum ada penelitian yang menemukan jenis sinestesia hingga sebanyak itu.
Jenis sindrom sinestesia yang paling banyak ditemui hingga saat ini adalah kemampuan untuk melihat warna-warna ketika mendengarkan suara, terutama musik. Berikut adalah beberapa jenis sinestesia yang banyak ditemukan:
Selain jenis sinestesia sindrom di atas, masih banyak lagi jenis sinestesia sindrom lainnya yang mungkin masih belum terdeteksi. Apakah Anda memiliki gejala serupa atau yang mirip dengan gejala-gejala sinestesia di atas? Anda bisa berkonsultasi ke dokter jika ingin meneliti gejala tersebut lebih lanjut.
Sebagian besar orang dengan sinestesia sindrom tidak merasa terganggu dengan kondisi yang dialaminya dan justru menganggap bahwa hal tersebut adalah sebuah keistimewaan. Sebagian kecil lainnya merasa biasa saja dan tidak merasa terganggu dengan sinestesia sindrom yang dialami sehingga tidak memilih untuk mengobati kondisi tersebut.
Kebanyakan orang yang memiliki sinestesia sindrom justru sangat menikmati kondisinya tersebut, bahkan akan merasa hampa jika kemampuan sinestesianya tersebut menghilang. Sinestesia juga umumnya tidak akan bertahan selamanya dan akan mulai berkurang dan hilang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Hanya sebagian kecil saja orang yang merasa terganggu dengan kondisi ini. Pada dasarnya gejala sinestesia bisa diredakan dengan obat antidepresan, namun hanya sementara saja. Sedangkan pengggunaan obat antidepresan dalam waktu yang panjang juga tidak disarankan karena mungkin akan menimbulkan efek samping yang lain. Jika Anda ingin mengurangi gejala sinestesia, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Sinestesia sindrom sebenarnya tidak akan mengganggu jika Anda dapat menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Semuanya tergantung bagaimana Anda memanfaatkan kondisi tersebut. Kebanyakan sinestesia bahkan dapat membuat sisi kreatif seseorang lebih tinggi dari kebanyakan orang pada umumnya.
–