Peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar pada dasarnya sama-sama memiliki fungsi untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Meski begitu, dua sistem tersebut memiliki perbedaan. Simak penjelasan selengkapnya.
Sebelum menjelaskan mengenai peredaran darah besar dan kecil, hal penting yang harus diketahui adalah sistem peredaran darah secara keseluruhan.
Kombinasi antara sistem kardiovaskular dan sistem peredaran darah dapat membantu melawan penyakit, membantu menjaga suhu tubuh tetap normal, serta memberikan keseimbangan kimiawi yang tepat untuk proses homeostasis, serta menjaga keseimbangan semua sistem tubuh.
Sistem peredaran darah terdiri dari empat komponen utama:
Oksigen memasuki aliran darah melalui selaput kecil di alveoli (sel paru-paru) yang menyerap oksigen saat dihirup. Saat tubuh menggunakan oksigen dan memproses nutrisi, tubuh menghasilkan karbon dioksida, yang kemudian dikeluarkan paru-paru saat Anda mengeluarkan napas.
Sistem peredaran darah bekerja karena tekanan konstan dari jantung dan katup di seluruh tubuh. Tekanan ini memastikan bahwa vena membawa darah ke jantung dan arteri memindahkannya dari jantung.
Selain itu, terdapat tiga jenis sirkulasi yang terjadi secara teratur di dalam tubuh:
Pada dasarnya, dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem yang saling terkait satu sama lain. Berikut penjelasan mengenai sistem yang memiliki peran penting bagi tubuh:
Sistem yang juga disebut pulmonary circulation ini menggerakkan darah antara jantung dan paru-paru. Proses ini mengangkut darah terdeoksigenasi ke paru-paru untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah beroksigen kemudian mengalir kembali ke jantung.
Sistem yang juga disebut systemic circulation ini menggerakkan darah antara jantung dan bagian tubuh lainnya. Proses ini mengirimkan darah beroksigen ke sel dan mengembalikan darah terdeoksigenasi ke jantung.
Pada dasarnya, sirkulasi darah dimulai ketika jantung rileks di antara dua detak jantung: darah mengalir dari kedua atrium (dua ruang jantung bagian atas) ke ventrikel (dua ruang bawah). Fase berikut ini disebut periode ejeksi, yaitu saat kedua ventrikel memompa darah ke arteri besar.
Dalam sirkulasi ini ventrikel kiri memompa darah yang kaya oksigen ke arteri utama (aorta). Darah mengalir dari arteri utama ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil, kemudian masuk ke jaringan kapiler.
Di jaringan kapiler darah mengantarkan oksigen, nutrisi, dan zat penting lainnya ke sel-sel tubuh, serta mengambil karbon dioksida dan produk limbah hasil metabolisme sel tubuh. Urutan peredaran darah besar berikutnya adalah darah yang rendah oksigen berkumpul di vena dan berjalan ke atrium kanan dan ke ventrikel kanan.
Sistem peredaran darah kecil mengalir dari ventrikel kanan kemudian memompa darah rendah oksigen ke arteri pulmonalis, yang bercabang menjadi arteri dan kapiler yang semakin kecil. Kapiler membentuk jaringan halus di sekitar pulmonary vesicles (kantung udara seperti anggur di ujung saluran udara).
Urutan peredaran darah kecil berikutnya adalah karbon dioksida dilepaskan dari darah ke udara di dalam pulmonary vesicles dan oksigen segar memasuki aliran darah.
Saat tubuh menghembuskan napas, karbon dioksida keluar dari tubuh. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui pulmonary vesicles dan atrium kiri ke ventrikel kiri. Detak jantung berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.
Sirkulasi darah yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah berhenti merokok, mengurangi asupan lemak jenuh, dan menghindari untuk berada pada satu posisi dalam waktu yang lama.
Berikut cara lainnya yang dapat membantu sistem peredaran tetap terjaga dengan baik, antara lain:
Menjaga berat badan yang sehat membantu meningkatkan sirkulasi darah yang baik. Sebuah studi menemukan bahwa menurunkan berat badan dapat meningkatkan sistem peredaran darah wanita yang kelebihan berat badan. Partisipan dalam penelitian ini meningkatkan kadar protein yang disebut adiponektin, di mana zat tersebut terkait fungsi vaskular.
Latihan kardiovaskular yang teratur seperti joging, mendukung kesehatan sistem peredaran dan meningkatkan sirkulasi darah. Olahraga meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengambil dan menggunakan oksigen.
Selain itu, olahraga juga meningkatkan kapasitas pembuluh darah untuk melebar, yang membantunya bekerja lebih efisien, sehingga memungkinkan otot menerima oksigen dengan lebih mudah. Dampaknya, aktivitas sehari-hari tidak membuat Anda terlalu kelelahan.
Yoga melibatkan tubuh untuk menekuk, meregang, dan memutar. Gerakan-gerakan ini dapat membantu menekan dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah. Sebuah studi mengungkapkan, yoga bermanfaat untuk sistem kardiovaskular dan metabolisme.
Menurut sebuah studi, asam lemak omega-3 pada ikan berminyak meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Beberapa contoh ikan berminyak seperti salmon, kembung, sarden, dan tuna.
Jika Anda seorang vegetarian, Anda bisa mengonsusmi kale karena mengandung sedikit omega-3. Suplemen yang mengandung asam lemak omega-3 juga merupakan pilihan lain bagi orang yang tidak mengonsumsi ikan.
Zat besi merupakan mineral penting untuk sistem peredaran darah. Mineral ini diperlukan untuk membuat hemoglobin, salah satu komponen utama sel darah merah yang dibutuhkan untuk membawa oksigen.
Konsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah atau bayam dapat membantu tubuh menjaga mineral penting ini. Namun, menjaga keseimbangan yang sehat juga diperlukan. Terlalu banyak zat besi dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.