Penyebab varises pada kaki tidak hanya terlalu banyak berdiri, tetapi ada banyak kebiasaan dan masalah kesehatan yang menyebabkan terbentuknya varises. Simak selengkapnya informasi tentang penyebab dan cara mengobatinya di bawah ini!
Varises adalah pembengkakan pembuluh darah atau pelebaran pembuluh darah vena. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan darah yang mengakibatkan vena membiru atau keunguan, pembuluh darah bengkok dan menonjol, dan nyeri. Selain itu, ada banyak kebiasaan hingga masalah kesehatan yang menyebabkan varises.
Berikut ini adalah berbagai penyebab varises pada kaki dan bagian tubuh lainnya:
Kebiasaan yang paling sering menyebabkan kaki mengalami varises adalah terlalu lama duduk dalam sehari. Ini karena ketika Anda duduk, darah yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh dan mengalir ke jantung, tetapi tersumbat dan menumpuk di di kaki. Ditambah tidak bergerak, otot tidak berkontraksi dan penyumbatan pembuluh darah vena dapat terbentuk.
Selain akibat duduk dalam waktu yang lama, berdiri dalam jangka waktu yang lama juga menjadi penyebab varises. Pekerjaan yang mengharuskan untuk berdiri dalam waktu yang lama menyebabkan kondisi ini, misalnya seorang kasir, pekerja pabrik, petugas kesehatan, dan profesi lainnya yang menuntut untuk berdiri.
Jika memungkinkan, sebaiknya sempatkan sedikit waktu untuk duduk setidaknya selama lima hingga sepuluh menit setiap jam atau menggunakan sepatu yang nyaman untuk membantu mengurangi tekanan.
Menghabiskan waktu sepanjang hari hanya dengan duduk di sofa dapat memicu pembengkakan pembuluh darah di kaki. Tidak aktif atau tidak berolahraga juga menyebabkan massa otot berkurang, terutama di kaki. Oleh karenanya, olahraga sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Otot betis berfungsi sebagai pompa yang mendorong darah ke atas. Jika otot ini melemah, akan cenderung membentuk celah dan pada akhirnya varises mulai terbentuk.
Ini umumnya terjadi jika cedera atau kondisi lainnya yang menyebabkan Anda tiba-tiba berhenti berolahraga. Untuk menghentikan pembentukan varises di kaki, usahakan berolahraga setidaknya empat kali setiap minggu.
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab varises. Meskipun tidak setiap wanita yang hamil mengalami gejala ini. Alasannya adalah ketika hamil, lebih banyak darah mengalir ke tubuh. Namun, hanya karena memiliki lebih banyak darah, tidak berarti darah tersebut beredar dengan baik ke seluruh tubuh.
Biasanya aliran darah akan berkurang saat hamil, terutama di bagian bawah tubuh, sehingga menyebabkan pembengkakan pembuluh darah. Hal ini karena pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi memastikan bayi berkembang dengan sehat.
Penumpukan pembuluh darah yang selama kehamilan akan hilang atau setidaknya berkurang beberapa bulan setelah melahirkan.
Kelebihan berat badan alias obesitas dapat mengganggu aliran darah di pembuluh darah besar yang mengalir ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat berdampak pada pembuluh darah di kaki. Ini juga menjadi alasan mengapa varises terkadang menjadi masalah selama kehamilan.
Risiko varises akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama usia di atas 50 tahun. Penuaan menyebabkan keausan pada katup di pembuluh darah yang membantu mengatur aliran darah.
Keausan ini menyebabkan katup membiarkan darah mengalir kembali ke pembuluh yang seharusnya mengalir ke jantung. Ini pada akhirnya menjadi penyebab varises.
Wanita lebih berisiko terkena varises dibandingkan pria. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini kemungkinan karena hormon wanita cenderung mengendurkan dinding pembuluh darah yang membuat katup pembuluh lebih rentan bocor.
Hormon adalah unsur kimia yang diproduksi oleh tubuh dan adanya perubahan dapat disebabkan oleh kehamilan, sindrom pramenstruasi, atau menopause.
Menopause menyebabkan kadar hormon estrogen menurun. Penurunan hormon ini mengakibatkan melemahnya katup pembuluh darah dan kemudian menyebabkan varises.
Dalam sebagian kasus, penurunan kadar estrogen memengaruhi tekanan darah, sehingga mulai terkena varises untuk pertama kalinya.
Jika salah satu anggota keluarga menderita varises, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami varises. Ini menunjukkan bahwa varises mungkin sebagian disebabkan oleh gen yang diturunkan dari orang tua.
Merokok tidak hanya berdampak buruk pada paru-paru, tetapi juga dapat menjadi penyebab varises. Ini karena zat berbahaya dalam asap rokok dapat menyebabkan pembuluh darah kaku dan menyempit, sehingga terbentuklah varises.
Wanita yang mengenakan sepatu hak tinggi atau high heels, kemungkinan berisiko mengalami varises di kaki. Ketika mengenakan sepatu hak tinggi, otot betis tidak dapat berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah secara aktif di pembuluh darah, yang menyebabkan pembengkakan.
Jika sering memakai sepatu hak tinggi, mungkin sebaiknya sesekali mengenakan sepatu datar untuk mengistirahatkan kaki.
Asupan garam yang terlalu banyak memiliki beberapa efek buruk pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko mengembangan varises. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan air, sehingga memberi tekanan lebih pada katup pembuluh darah. Tekanan ini merusak katup pembuluh darah dan dapat menyebabkan varises.
Perawatan untuk varises akan ditentukan oleh dokter berdasarkan penyebab, gejala, kondisi kesehatan secara keselurunan, dan riwayat medis Anda. Perawatan secara medis mungkin tidak diperlukan jika tidak mengalami gejala. Namun, varises terkadang bisa memburuk tanpa pengobatan.
Berikut ini beberapa cara mengobati varises yang alami dan medis: