15 Penyebab Sering Mengantuk yang Umum dan Jarang Disadari

Terbit: 28 September 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Penyebab sering mengantuk di siang hari biasanya akibat begadang semalaman. Tidak hanya itu saja, masih ada banyak penyebab lainnya. Ketahui informasi selengkapnya di bawah ini!

Penyebab Sering Mengantuk

Kalau Anda merasa sering mengantuk tanpa sebab dan produktivitas harian terus menurun, jangan dibiarkan begitu saja. Segera periksakan diri ke dokter atau ubah gaya hidup agar menjadi lebih baik.

Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab sering mengantuk:

1. Kebiasaan Tidur yang Buruk

Memiliki kebiasaan tidur yang buruk sering kali mengalami kantuk kapan pun dan di mana pun. Kondisi ini muncul jika terbiasa tidur kurang dari 6 jam setiap harinya. Sering tidur lewat tengah malam sehingga waktunya menipis sebelum kembali beraktivitas.

Kebiasaan tidur yang buruk disertai dengan begadang karena nonton TV atau mungkin lembur membuat tubuh menjadi sangat lelah. Dampaknya, saat siang hari tubuh menjadi sering lemas dan mendadak ngantuk muncul begitu saja.

2. Sleep Apnea

Gangguan tidur ini menyebabkan seseorang mendengkur keras, terengah-engah, tersedak, berhenti bernapas, dan bangun tiba-tiba. Penderita sleep apnea berulang kali mengalami henti napas cukup lama yang mengganggu tidur. Kondisi ini juga untuk sementara waktu menurunkan suplai oksigen ke otak.

Ketika siang hari, penderitanya seringkali merasa sangat mengantuk. Ini yang menjadikan sleep apnea menjadi salah satu penyebab sering mengantuk. Gangguan tidur ini juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), stroke, dan serangan jantung.

3. Narkolepsi

Gejala utama narkolepsi yang paling tidak spesifik adalah rasa kantuk yang berlebihan. Narkolepsi terjadi ketika ada masalah dengan tidur malam dan terjaga. Oleh karena itu, karakteristik tidur dapat terjadi secara tiba-tiba saat terjaga (seperti kelumpuhan) dan faktor terjaga dapat mengganggu waktu tidur.

Gejala narkolepsi yang paling khas adalah cataplexy, yaitu hilangnya kekuatasn otot secara tiba-tiba dengan rangsangan emosional seperti kejutan.

4. Sindrom Kelelahan Kronis

Ini merupakan suatu kondisi yang mungkin menjadi penyebab sering mengantuk dan membuat orang merasa lelah. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan yang memburuk setelah melakukan aktivitas. Hal ini juga terkait dengan kurang waktu tidur dan seringnya nyeri sendi dan otot.

Meskipun penyebab sindrom kelelahan kronis tidak diketahui secara pasti, ini dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan signifikan pada kehidupan penderitanya.

5. Sindrom Kleine-Levin

Meskipun jarang terjadi, sindrom Kleine-Levin adalah kondisi yang dapat diderita orang dewasa muda dan dapat menyebabkan ngantuk berlebihan yang berulang. Kondisi ini dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Terkadang rasa kantuk dapat melumpuhkan.

Sindrom ini juga sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari seperti kegiatan belajar di sekolah dan bekerja. Kemungkinan ada gejala terkait, termasuk halusinasi dan perilaku hiperseksual atau kompulsif.

6. Gangguan Ritme Sirkadian

Berbagai gangguan ritme sirkadian dapat membuat orang merasa terlalu mengantuk. Ritme sirkadian adalah waktu internal alami tubuh yang dapat membantu mengoordinasikan aktivitas dengan waktu terang dan gelap. Jika waktu ini tidak selaras, mungkin akan merasa ngantuk di waktu yang tidak tepat.

Misalnya, jika memiliki sindrom fase tidur lanjut, orang akan merasa mengantuk di malam hari sebelum waktu tidur. Sebaliknya, dengan sindrom fase tidur tertunda, orang akan sulit tidur (insomnia) dan merasa mengantuk di pagi hari. Orang dengan kondisi pertama disebut morning larks dan orang dengan kondisi kedua disebut night owl.

7. Sindrom Kaki Gelisah

Gangguan yang menyebabkan gerakan berlebihan saat tidur dapat membuat seseorang merasa mengantuk keesokan harinya. Hal yang paling umum dari kondisi ini adalah sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS).

RLS ditandai dengan sensasi tidak nyaman di kaki yang berhubungan dengan keinginan untuk bergerak di luar kendali tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi di malam hari saat berbaring untuk beristirahat.

8. Insomnia

Insomnia adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur. Penderitanya cenderung merasa sangat mengantuk tetapi tidak dapat tertidur. Beberapa gejala yang umum dari insomnia, termasuk:

  • Tidak bisa tidur.
  • Bangun terus-menerus sepanjang malam.
  • Bangun pagi-pagi sekali dan tidak bisa kembali tidur.

Insomnia bisa sulit didiagnosis. Biasanya, dokter hanya mendiagnosis insomnia dengan mengesampingkan potensi gangguan tidur lainnya.

9. Depresi

Depresi dapat menyebabkan gangguan tidur, termasuk rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, terlalu banyak tidur, atau tidur tidak nyenyak. Selain itu, gangguan tidur juga dapat menyebabkan gejala depresi.

Kelelahan umum dan kelelahan di siang hari biasa terjadi pada orang yang mengalami depresi. Gejala depresi lainnya, termasuk perasaan sedih, perasaan putus asa, perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat.

10. Kurang Tidur

Kurang tidur biasanya terjadi ketika seseorang tidak cukup tidur. Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM) bahwa orang dewasa membutuhkan antara 7 atau 8 jam tidur setiap malam untuk merasa waspada dan cukup istirahat keesokan harinya.

Orang yang tidak cukup tidur di malam hari kemungkinan besar akan mengalami rasa kantuk yang berlebihan esok harinya. Beberapa penyebab umum kurang tidur, termasuk jam kerja yang berlebihan atau tidak konsisten dan kondisi medis yang mendasari.

11. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis dapat menjadi penyebab sering mengantuk. Salah satu kondisi medis yang paling umum adalah diabetes.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan kantuk termasuk yang menyebabkan nyeri kronis atau memengaruhi metabolisme atau kondisi mental, termasuk hipotiroidisme atau hiponatremia (ketika kadar natrium dalam darah terlalu rendah).

Sedangkan kondisi medis lainnya yang diketahui menyebabkan kantuk termasuk infeksi mononukleosis (mono).

12. Obat-obatan Tertentu

Dalam beberapa kasus, merasa ngantuk di siang hari mungkin karena efek samping dari pengobatan tertentu, termasuk:

  • Antihistamin.
  • Antipsikotik.
  • Antidepresan.
  • Obat untuk meredakan kecemasan.
  • Obat tekanan darah tinggi.

Jadi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang efek samping obat apa pun. Jika efek samping seperti kantuk terlalu sulit diatasi, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengganti obat atau dosis.

13. Sering Kencing di Malam Hari

Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai nokturia atau poliuria nokturnal. Selama waktu tidur, tubuh menghasilkan lebih sedikit urine yang lebih pekat. Artinya, kebanyakan orang tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan bisa tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam.

Jika Anda bangun dari tidur dua kali atau lebih setiap malam untuk buang air kecil, kemungkinan mengalami nokturia. Selain mengganggu tidur dan menjadi salah satu penyebab sering mengantuk, nokturia juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang mendasarinya.

14. Faktor Gaya Hidup

Faktor gaya hidup tertentu dapat menyebabkan rasa kantuk, seperti jam kerja yang sangat lama atau beralih ke shift malam. Dalam kebanyakan kasus, rasa kantuk akan mereda saat tubuh beradaptasi dengan jadwal baru.

Faktor lainnya yang menyebabkan rasa kantuk di siang hari adalah minum kafein atau makan makanan berat menjelang waktu tidur. Kafein adalah stimulan yang terkandung dalam minuman seperti kopi, teh, soda, dan minuman energi. Kafein dapat menyebabkan gangguan tidur di malam hari dan rasa kantuk meningkat keesokan harinya.

Makanan berat atau pedas juga dapat menyebabkan sakit perut dan membuat tidak bisa tidur. Namun, camilan ringan sebelum tidur mungkin dapat membantu untuk tertidur.

15. Gagal Memprioritaskan Tidur

Begadang sekadar untuk menonton serial atau bangun lebih awal untuk lari pagi adalah dapat mengurangi waktu tidur, sehingga mengganggu prioritas untuk tidur.

Hal tersebut dapat menyebabkan rasa kantuk keesokan harinya, dan masalah dapat menumpuk seiring waktu. Ketika ini menyebabkan kurang tidur dalam jangka waktu yang lama, ini dikenal sebagai sindrom tidur tidak mencukupi atau insufficient sleep syndrome.

  1. Editorial Team. 2018. Excessive Urination at Night (Nocturia). https://www.healthline.com/health/urination-excessive-at-night. (Diakses pada 28 September 2020)
  2. Johnson, Jon. 2019. What causes excessive sleepiness?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326807. (Diakses pada 28 September 2020)
  3. Kati, Blake. 2019. Everything You Need to Know About Drowsiness. https://www.healthline.com/health/drowsiness. (Diakses pada 28 September 2020)
  4. Peters, Brandon. 2019. Reasons for Feeling Sleepy All the Time. https://www.verywellhealth.com/reasons-why-you-feel-sleepy-3014818. (Diakses pada 28 September 2020)
  5. Suni, Eric. 2020. Medical and Brain Conditions that Cause Excessive Sleepiness. https://www.sleepfoundation.org/articles/medical-and-brain-conditions-cause-excessive-sleepiness. (Diakses pada 28 September 2020)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi