Anda banyak penyebab sering buang air kecil yang patut Anda waspadai karena bisa saja menandakan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan! Selengkapnya ketahui penyebab dan cara mengatasinya.
Sering buang air kecil dapat menandakan tubuh memiliki berbagai masalah, mulai dari penyakit ginjal hingga terlalu banyak minum cairan. Jika sering buang air kecil dan secara bersamaan mengalami demam, kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, dan nyeri di perut, kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih.
Sejumlah penyebab sering buang air kecil yang patut Anda waspadai, meliputi:
Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang sangat banyak biasanya merupakan gejala awal dari kencing manis atau diabetes tipe 1 dan tipe 2. Saat mengalami kencing manis, tubuh tidak bisa mengontrol jumlah gula dalam darah, yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.
Ketika ginjal bekerja keras untuk menyaring darah, ada cairan berlebih yang perlu tubuh keluarkan dari tubuh. Semakin sering perlu buang air kecil, tubuh akan semakin banyak membutuhkan cairan untuk mencegah dehidrasi.
Infeksi saluran kemih adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil. Selama ISK, infeksi luar dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan (pembengkakan) di sistem kemih. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), kandung kemih dan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari tubuh).
Kondisi lain dalam sistem kemih yang menyebabkan sering buang air kecil adalah sistitis interstisial. Ini merupakan kondisi kandung kemih yang menyakitkan di mana merasa perlu buang air kecil meningkat. Sistitis interstisial adalah kondisi kronis yang menyebabkan tekanan kandung kemih, nyeri kandung kemih, dan terkadang nyeri panggul.
Overactive bladder (OAB) atau kandung kemih overaktif dapat menyebabkan sering buang air kecil yang mungkin sulit Anda kendalikan. Anda mungkin merasa perlu buang air kecil berkali-kali pada siang atau malam hari, dan mungkin juga keluarnya urine secara tidak sengaja (inkontinensia urgensi). Meskipun sangat jarang terjadi, sering buang air kecil bisa menjadi gejala kanker kandung kemih.
Prostat adalah kelenjar dari sistem reproduksi pria yang membungkus uretra (saluran kemih), yang membuat sebagian cairan yang keluar saat ejakulasi. Prostat tumbuh seiring pertumbuhan, tetapi dapat menyebabkan masalah jika ukurannya terlalu besar.
Pria dengan prostat yang besar dapat menekan sistem saluran kemih dan menjadi penyebab sering buang air kecil. Ini adalah benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak.
Selama kehamilan, kandung kemih terjepit karena pertumbuhan bayi yang membutuhkan lebih banyak ruang di dalam rahim. Sering buang air kecil merupakan gejala kehamilan yang sangat umum dan normal. Ibu hamil biasanya akan mengalami gejala ini lebih banyak selama trimester pertama dan ketiga.
Gejala tersebut seharusnya tidak menjadi masalah dalam beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan. Ini karena tubuh akan kembali ke kondisi normal seperti ketika tidak hamil. Melakukan senam kegel (latihan kontraksi otot yang melatih dasar panggul) dapat menghindari masalah kandung kemih seperti inkontinensia urine.
Diuretik adalah obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, penumpukan cairan. Obat ini bekerja di ginjal dan membuang kelebihan cairan dari tubuh, yang menjadi penyebab sering buang air kecil. Obat ini sering kali digunakan oleh lansia yang memiliki penyakit tersebut.
Kerusakan saraf yang menyuplai kandung kemih juga dapat menyebabkan masalah pada fungsi kandung kemih, termasuk ketidakmampuan menahan kencing (inkontinensia urine), tiba-tiba merasa ingin buang air kecil (urgensi urine), atau ketidakmampuan buang air kecil (retensi urine)
Kondisi tersebut terjadi ketika saraf yang mengendalikan kandung kemih rusak setelah mengalami stroke. Ini karena saraf tidak dapat lagi memberi sinyal dengan benar ke kandung kemih.
Gejala dari kondisi ini adalah kadar kalsium dalam darah di atas normal. Penyebabnya antara lain kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), penyakit lain (tuberkulosis, sarkoidosis), dan kanker (paru-paru, payudara, ginjal, multiple myeloma).
Selain sering buang air kecil, gejala hiperkalsemia, termasuk haus yang berlebihan, sakit perut, mual dan muntah, sembelit, nyeri dan kelemahan tulang dan otot, masalah otak (kebingungan, kelelahan, dan depresi), dan denyut jantung tidak teratur (aritmia).
Kondisi lain yang menjadi penyebab sering buang air kecil antara lain:
Perawatan untuk sering buang air kecil perlu mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan kondisi ini. Misalnya, jika kencing manis menjadi penyebab, pengobatannya adalah mengontrol kadar kadar gula darah.
Berikut ini beberapa perawatan untuk sering buang air kecil: