Penyakit mulut dan kuku mudah menular antarhewan. Namun, apakah penyakit ini bisa menular ke manusia? Temukan jawabannya di sini!
Penyakit kuku dan mulut (PMK) atau foot and mouth disease (FMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus (famili Picornaviridae).
Penyakit ini bersifat menular pada hewan berkuku belah atau genap, seperti sapi, domba, babi, domba, kambing, rusa, dan beberapa jenis hewan liar, seperti antelope, jerapah, bison, dan gajah.
Kendati demikian, infeksi virus ini tidak memengaruhi kuda, kucing, atau anjing.
Penyakit mulut dan kuku tidaklah sama dengan penyakit tangan kaki mulut atau yang lebih dikenal sebagai flu Singapura (hand, foot, and mouth disease).
Flu Singapura lebih umum menyerang anak-anak dan disebabkan oleh virus berbeda dengan PMK. Virus penyebabnya adalah strain Coxsackievirus.
Baca Juga: Penting Diketahui, Inilah Penyakit yang Disebabkan oleh Poxvirus
Meski mudah menular antarhewan, infeksi ini jarang terjadi pada manusia, bahkan bukan merupakan penyakit zoonosis (dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya).
Hal tersebut telah disosialisasikan oleh Tim Satgas Pengendalian PMK UNDIP yang dibentuk oleh Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.
Menurut forum virtual yang dilaksanakan oleh tim tersebut, PKM bukanlah merupakan penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Kendati demikian, menurut penelitian tahun 2001 yang berjudul “Foot and Mouth Disease: the Human Consequences”, penyakit ini tergolong zoonosis. Pasalnya terdapat kasus penyebaran pada manusia.
Kasus tersebut terjadi pada 1966 silam di inggris dan menjadi kasus terakhir penyakit mulut dan kuku yang menimpa manusia. Sayangnya, penyebab pasti penyebaran infeksi tersebut ke manusia tidak diketahui dengan jelas.
Namun, terdapat satu laporan tahun 1834 yang menyebutkan bahwa penyebab tiga dokter hewan tertular penyakit ini karena sengaja meminum susu mentah dari sapi yang terinfeksi.
Kendati demikian, efek yang mungkin ditimbulkan dari penyakit ini pada manusia sangat minim.
Baca Juga: Benarkah Virus NeoCov Lebih Berbahaya dari COVID-19? Cek Faktanya
Meskipun penularan pada manusia sangat jarang terjadi. Namun, Anda tetap harus waspada. Apalagi jika Anda tinggal di lingkungan yang banyak memiliki hewan ternak.
Perlu Anda ketahui bahwa cara penularan penyakit mulut dan kuku cukup beragam, bisa melalui udara dan pernapasan (inhalasi), makanan dan minuman (ingesti), perkawinan alami atau buatan, dan kontak.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan:
Selain beberapa tindakan di atas, waspadai adanya hewan yang terinfeksi. Beberapa gejala penyakit mulut dan kuku pada hewan, yaitu kepincangan, air liur berlebihan, dan lain sebagainya.
Segera bawa ke dokter hewan saat mendapati hewan ternak Anda sakit dan menunjukkan gejala tersebut.