DokterSehat.Com – Salah satu luka yang cukup susah ditangani dan juga disembuhkan adalah luka tembak. Luka jenis ini akan menyebabkan kerusakan pada organ baik itu otot, organ dalam, hingga tembus dan menghancurkan tulang. Pada kasus tertentu, luka akibat tembakan juga menyebabkan kematian korban secara instan.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan cukup besar. Kepemilikan senjata tajam sangat diatur di beberapa negara termasuk di Indonesia. Hanya orang-orang tertentu seperti polisi atau tentara saja yang mendapatkannya. Kalau sampai senjata seperti senapan diizinkan secara bebas, kekacauan akan terjadi.
Oh ya, menyambung ulasan sebelumnya terkait luka akibat tembakan. Luka ini memang cukup parah dan organ bisa rusak. Namun, dengan penanganan pertama, luka bisa segera ditangani dan nyawa dari seseorang bisa diselamatkan.
Kasus penembakan kembali terjadi di Indonesia dengan korban meninggal dunia. Kasus ini terjadi di Jakarta beberapa saat lalu dengan korban merupakan anggota TNI AD. Terduga pelaku penembakan ini adalah oknum TNI AU berinisial JR.
Dari penyidikan sementara yang dilakukan dan dilansir CNN Indonesia, terduga pelaku JR sedang lalai menjalankan tugas. Dia keluar dari satuan dan diduga sedang dalam kondisi mabuk sehingga kasus penembakan terjadi.
Kita semua tidak mau jadi korban penembakan. Namun, mengetahui bagaimana rasanya ditembak tidak jadi masalah. Secara umum, rasa dari tertembak terdiri dari:
Jenis luka yang disebabkan oleh tembakan ada banyak. Ada luka yang diklasifikasikan berdasarkan kecepatan peluru dan juga efek yang ditimbulkan.
Berdasarkan kecepatan dari peluru luka tembak dibagi menjadi tiga.
Semakin cepat kecepatan dari peluru, semakin besar juga luka yang akan terbentuk. Luka tembak dari pistol kecil biasanya termasuk jenis luka ringan kalau hanya merusak organ luar. Kalau sampai menembus dada, kepala, dan perut, komplikasi bisa terjadi.
Berdasarkan efek dari tembakan, luka dibagi menjadi tiga.
Penanganan awal korban luka tembak tidak bisa dilakukan dengan sembrono. Apalagi korban masih terkapar dan masih jauh dari bantuan tenaga medis. Kalau Anda berada pada posisi ini, lakukan beberapa hal di bawah ini.
Sampai tahap ini semua orang tanpa dasar medis bisa melakukannya. Setelah itu penanganan medis bisa diberikan lebih baik di rumah sakit.
Kalau Anda memiliki dasar medis, perhatikan lokasi luka yang terjadi. Kalau di area kepala pastikan jalan napasnya masih berfungsi dengan baik. Kalau ada gangguan segera beri bantuan pernapasan.
Kalau luka tembak berada di dada pertimbangkan ada arau tidaknya udara yang terperangkap masuk serta cedera pada tulang belakang. Selanjutnya kalau tembakan terjadi di perut pastikan kerusakan organ tidak parah. Terakhir, tembakan di kaki dan tangan, lihat ada atau tidaknya kerusakan tulang.
Demikianlah sedikit ulasan tentang penanganan korban luka tembak. Kalau Anda mengetahui orang di sekitar terkena tembakan segera beri bantuan seperti beberapa cara di atas. Sedetik saja korban luka tembak tidak ditangani, nyawa bisa jadi taruhannya.