DokterSehat.Com -Salah satu kesalahan terbesar yang sering kita lakukan adalah hanya berobat atau memeriksakan kesehatan kalau kondisi tubuh sedang tidak baik. Kalau kondisi tubuh terlihat biasa saja, kita akan tidak acuh. Padahal pemeriksaan fisik juga harus dilakukan saat kita sedang sehat agar tidak muncul masalah yang mendadak dan membuat kita kebingungan.
Tidak semua orang terbiasa dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik secara menyeluruh. Banyak dari kita cenderung abai dan akan menyesal kalau muncul beberapa penyakit yang membuat mereka berjuang untuk menyembuhkannya.
Nah, mereka yang melakukan pemeriksaan fisik biasanya memiliki alasan yang cukup spesifik. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik yang dialami seseorang akan dilalui dengan melakukan wawancara medis dan melihat riwayat kesehatan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dokter atau pemeriksa melakukan pengecekan dengan lebih detail dan melakukan diagnosis dengan lebih tepat kalau ada masalah selama tes berjalan.
Sebelum tes dilakukan, perawat biasanya akan bertanya beberapa hal yang terdiri dari beberapa poin di bawah ini.
Setelah sesi wawancara dilakukan, biasanya akan ada pemeriksaan dan pencatatan data awal. Dalam tahap ini, beberapa hal berikut akan dilakukan.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan awal di atas, Anda akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik di bawah ini.
Pemeriksaan kulit dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya sel kanker di permukaannya. Biasanya kutil atau tahi lalat akan menjadi perhatian utama. Dua hal itu bisa memicu munculnya kanker di kulit dan menyebar ke area sekitarnya. Pemeriksaan kulit biasanya tidak akan lama, kalau tidak ada gangguan, dokter tidak akan memberikan obat dan hanya memberikan saran perawatan saja.
Wanita sangat rawan sekali mengalami kanker payudara. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik di area ini sangat disarankan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan di payudara. Kalau ada benjolan, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan pengobatan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakal kanker serviks di dalam vagina. Kalau ada sel kanker setelah pemeriksaan pap smear dilakukan, biasanya akan ada penanganan agar kanker tidak jadi tumbuh atau menyebar.
Pemeriksaan ini banyak dilakukan pada pria. Kalau dalam pemeriksaan awal pria mengeluhkan adanya gangguan pada area penis hingga ke bokong, pemeriksaan digital harus dilakukan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan di area prostat atau testis pria.
Sebenarnya tidak ada anjuran untuk melakukan pemeriksaan fisik berapa kali agar kondisi tubuh selalu terjaga. Kalau Anda rentan sekali mengalami penyakit tertentu, mungkin pemeriksaan setahun sekali bisa dilakukan. Dengan pemeriksaan rutin, hal-hal yang berbahaya bisa dicegah.
Beberapa jenis pemeriksaan mungkin bisa dilakukan setiap beberapa tahun sekali. Misal pemeriksaan di dalam serviks atau pap smear biasanya dilakukan setiap 3-5 tahun sekali hingga usia 60-an tahun.
Demikianlah beberapa ulasan tentang pemeriksaan fisik yang harus Anda lakukan kalau ingin mencegah munculnya penyakit yang tidak dipikirkan sebelumnya. Selain itu kita juga bisa menjaga kondisi tubuh secara menyeluruh dan selalu sehat setiap saat. Pernahkah Anda mengalami pemeriksaan fisik sebelumnya?