Terbit: 8 July 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Memilih pembalut penting untuk diperhatikan untuk mencegahnya terjadinya infeksi dan iritasi pada vagina. Lantas, bagaimana memilih pembalut yang tidak membuat iritasi, sehat, dan aman untuk kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Cara Memilih Pembalut yang Aman untuk Kesehatan Organ Intim

Tips Memilih Pembalut yang Aman

Selain mampu mencegah terjadi gangguan pada vagina, pemilihan pembalut yang tepat bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.

Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), terdapat sekitar 62% kasus infeksi ginekologis atau penyakit kelamin wanita yang terjadi karena infeksi selama menstruasi akibat penggunaan pembalut dengan kualitas buruk.

WHO juga melaporkan setiap 2 jam penggunaan pembalut oleh wanita, terdapat 107 kuman berbeda berkembang dalam per sentimeter kubik dari permukaan pembalut tersebut. Oleh karena itu, memilih pembalut yang bagus bukan hanya perihal ukuran, daya serap, dan slogan anti bocor saja, namun juga keamanan dan kualitasnya untuk kesehatan vagina.

Berikut ini adalah tips memilih pembalut yang aman dan sehat, di antaranya:

1. Jenis Jenis Pembalut

Terdapat dua jenis pembalut: pembalut organik dan pembalut sintetis. Anda dapat menemukan berbagai produk pembalut dengan label organik di pasaran.

Pembalut organik dibuat dari kapas, katun organik, dan bahan kimia tidak berbahaya yang lebih baik dan sehat untuk digunakan selama menstruasi. Sementara pembalut sintetis biasanya memiliki kandungan plastik dan bahan kimia beracun seperti pemutih klorin yang lebih berisiko menyebabkan iritasi dan alergi.

2. Tekstur Pembalut

Pembalut yang bagus memiliki tekstur halus dan lembut, jadi Anda harus memilih pembalut dari bahan dasar kapas alami pada lapisan kedua yang teruji oleh dermatologis. Pembalut dengan tekstur kasar menyebabkan kulit sekitar vagina memar, ruam, dan iritasi kulit.

3. Daya Serap Pembalut

Salah satu indikator kualitas pembalut adalah dari kemampuan daya serapnya. Tentunya sangat tidak nyaman bagi wanita untuk menggunakan pembalut yang mudah bocor.

Pilih pembalut dengan lapisan kapas lembut dan cepat kering saat menyerap cairan. Anda juga disarankan mencari pembalut dengan gel polimer superabsorben alami yang terbuat dari getah tanaman, karena dapat mengunci darah menstruasi di inti pusat pembalut.

Ini bertujuan agar darah menstruasi tidak mengalir balik ke kulit saat Anda bergerak dan mengurangi risiko penyakit ginekologis. Jenis pembalut ini juga akan memberikan kenyamanan lebih lama saat digunakan.

4. Pembalut Tanpa Pewangi

Semua produk yang Anda gunakan seperti perawatan kecantikan, kosmetik, hingga pembalut umumnya mengandung zat pewangi kimia yang bisa menyerap ke dalam aliran darah.

Pengawet pewangi yang biasa digunakan dalam berbagai produk seperti paraben, ftalat, dan Musks sintetis dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan hati, ginjal, cacat lahir, dan cacat hormonal untuk ibu hamil dengan penggunaan rutin.

Selain itu, Anda juga bisa melihat bahan pembalut pada label kemasan untuk menghindari pewangi kimia. Jika pembalut yang Anda beli memiliki wangi menyengat yang bertahan lama, hal itu mungkin mengindikasikan terdapat pewangi buatan.

Baca Juga: 7 Bahan Pembalut Berbahaya yang Harus Diwaspadai

5. Pembalut dengan Anion Strip

Anion strip adalah adalah ion negatif yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan vitalitas secara keseluruhan. Sementara pembalut dengan chip ion negatif dapat menghilangkan bau, mengurangi peradangan, serta meremajakan sel-sel lokal.

Pembalut dengan anion strip alami juga membunuh 99,9% bakteri saat menstruasi dan mencegah fibroid rahim, erosi serviks, ketidakseimbangan hormon, wasir, pendarahan usus besar, dan infeksi kandung kemih.

6. Komposisi Pembalut

Ketahui apakah pembalut yang Anda gunakan termasuk pembalut dengan komposisi alami atau tidak. Beberapa produk membuat label pembalut alami namun bagian yang alami hanyalah di lapisan atasnya saja.

Pembalut alami memiliki komposisi yang terbuat dari tepung jagung dan serat bambu untuk kenyamanan dan kesehatan wanita saat menstruasi.

7. Ukuran Pembalut

Berdasarkan penelitian, 60% wanita menggunakan pembalut dengan bentuk dan ukuran yang salah. Ini akan berpengaruh pada kenyamanan dan perlindungan yang dibutuhkan sesuai dengan aliran menstruasi Anda.

Sebagian besar wanita menyalahkan dirinya sendiri saat mengalami kebocoran pembalut, namun itu dapat diatasi dengan mengetahui jenis pembalut yang cocok.

Sekarang ini berbagai produk pembalut tersedia dalam berbagai klasifikasi, yaitu:

  • Pembalut reguler atau medium flow untuk menstruasi aliran sedang.
  • Pembalut heavy flow untuk awal masa menstruasi saat aliran darah banyak.
  • Overnight pads untuk pemakaian pembalut di malam hari.
  • Panty liners untuk mengatasi flek menstruasi atau keputihan.

Sesuaikan bentuk dan ukuran pembalut sesuai dengan siklus menstruasi Anda untuk menghindari kebocoran pembalut. Bila perlu, Anda dapat menggunakan pembalut dengan perekat di sisi samping atau biasa disebut dengan sayap pembalut.

8. Pembalut Higienis

Pembalut sekali pakai yang umum digunakan dianggap lebih higienis karena mudah dibersihkan dan dibuang setelah pemakaian. Pembalut sekali pakai juga dinilai lebih mudah dan efisien untuk digunakan terutama saat bepergian.

9. Pembalut Ramah Lingkungan

Tidak hanya aman dan sehat untuk wanita, bekas penggunaan pembalut juga harus ramah lingkungan. Anda dianjurkan memilih pembalut yang mudah diurai secara hayati untuk membantu menjaga lingkungan dari limbah pembalut. Pembalut organik lebih mudah diurai daripada pembalut sintetis.

Baca Juga: 8 Posisi Tidur untuk Meredakan Nyeri Haid

Kapan Harus Mengganti Pembalut?

Ganti pembalut Anda sesering mungkin, bukan hanya untuk mencegah kebocoran pembalut namun juga demi kesehatan vagina.

Pembalut wanita harus diganti setiap 6 jam sekali atau lebih sering setiap 3-4 jam sekali bila aliran darahnya deras, terutama di hari-hari pertama siklus menstruasi dimulai. Anda juga harus mengganti pembalut lebih sering bila merasa bau tidak sedap.

 

  1. Anonim. 2017. Sanitary Pads: 6 Types and Their Uses. https://healthversed.com/2017/06/sanitary-pads-6-types-and-their-uses/. (Diakses pada 25 Februari 2020).
  2. Anonim. 2018. 4 things to keep in mind when you are buying sanitary pads. https://www.indiatoday.in/lifestyle/health/story/4-things-to-keep-in-mind-when-you-are-buying-sanitary-pads-1238635-2018-05-22. (Diakses pada 25 Februari 2020).
  3. Anonim. 2019. Women’s Guide To Choosing The Best Pads. https://puressencepad.com/f/women%E2%80%99s-guide-to-choosing-the-safest-product. (Diakses pada 25 Februari 2020).
  4. Anonim. 2020. How to choose the right sanitary pad?. https://www.sigmatest.org/blog/choose-right-types-of-sanitary-napkins/. (Diakses pada 25 Februari 2020).
  5. Anonim. 2019. The Difference Between Organic and Synthetic Pads. https://www.simply-woman.com/the-difference-between-organic-and-synthetic-pads/. (Diakses pada 25 Februari 2020).
  6. Cornforth, Tracee. 2020. How Often to Change Tampons or Pads During Your Period. https://www.verywellhealth.com/menstrual-hygiene-how-often-to-change-tampons-or-pads-3522511. (Diakses pada 25 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi