Terbit: 16 August 2022 | Diperbarui: 23 September 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Terlalu banyak konsumsi gula akan berdampak kurang baik pada kesehatan. Oleh sebab itu, membatasi konsumsinya menjadi salah satu tindakan tepat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu pemanis yang bisa menjadi alternatif adalah sukralosa. Benarkah penggunaannya lebih menyehatkan?

Mengenal Seputar Sukralosa, Pemanis Buatan Pengganti Gula

Apa itu Sukralosa?

Bagi Anda yang tengah memperhatikan asupan kalori harian, sukralosa bisa menjadi alternatif pengganti gula yang bisa Anda pertimbangkan.

Sukralosa adalah pemanis buatan yang mengandung 0 kalori. Pemanis ini terbuat dari gula yang telah melalui serangkaian proses kimia.

Perbedaan sukralosa dengan pemanis lainnya—seperti aspartam dan sakarin—adalah pemanis ini terbuat dari gula asli sehingga umumnya lebih disukai dibandingkan dengan pemanis buatan lainnya.

Pada mulanya, pemanis buatan sukralosa muncul sebagai hasil uji coba suatu zat pada tahun 1976. Para ilmuwan menemukan bahwa zat tersebut memiliki rasa yang sangat manis.

Pada akhirnya, perusahaan Tate & Lyle dan Johnson & Johnson mengembangkan zat tersebut dengan membuat produk bernama Splenda. Produk ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1999 dan berhasil menjadi salah satu jenis pemanis yang paling populer di negara ini.

Jadi, bisa dikatakan bahwa sukralosa adalah pemanis buatan, sedangkan Spenda merupakan produk paling populer dari sukralosa. Pemanis ini tidak mengandung kalori, tetapi memiliki rasa yang jauh lebih manis.

Dampak Sukralosa Terhadap Gula Darah

Mengetahui jumlah kalori di dalam pemanis buatan sukralosa bisa mengurangi asupan kalori harian, banyak orang yang pada akhirnya memilih menggunakan pemanis ini sebagai pengganti gula.

Namun sebenarnya, apakah pemanis buatan ini memang lebih aman digunakan ketimbang gula pada umumnya?

Penting Anda ketahui, penggunaan pengganti gula ini cukup aman bagi diabetesi (penderita diabetes). Orang dengan masalah ini perlu memperhatikan asupan gula yang dikonsumsinya sehari-hari. Jika tidak, bisa-bisa kadar gula di dalam darah melonjak tak terkontrol.

Penggunaan sukralosa sebagai pengganti gula tidak menyebabkan gula darah melonjak layaknya konsumsi gula pada umumnya. Oleh karena itu, pemanis buatan ini sangat ramah bagi diabetesi.

Baca Juga15 Cara Mencegah Penyakit Diabetes (Tepat dan Mudah)

Dampak Negatif Penggunaan Sukralosa

Sukralosa memang dapat menjadi alternatif bagi siapa pun yang ingin mengurangi asupan kalori harian. Kendati begitu, tetap waspadai sejumlah dampak negatif berikut:

1. Kemungkinan Meningkatkan Berat Badan

Meskipun pemanis buatan ini tidak mengandung kalori, bukan berarti penggunaannya dapat membantu mengurangi berat badan.

Menurut studi, orang yang mengonsumsi soda diet dengan pemanis sukralosa terpicu untuk mengonsumsi lebih banyak kalori daripada mereka yang minum soda dengan gula biasa. Keinginan untuk makan lebih banyak kalori inilah yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan pada seseorang.

Pemanis buatan ini dapat meningkatkan keinginan untuk makan sehingga Anda ingin makan lebih banyak.

Namun demikian, penelitian tersebut belum terbukti sepenuhnya sehingga masih membutuhkan penelitian lanjutan.

2. Kemungkinan Risiko Kanker

Menurut sebuah studi, memanaskan sukralosa dengan gliserol (senyawa yang ditemukan dalam molekul lemak) dapat menghasilkan zat berbahaya yang disebut chloropropanols. Penting Anda ketahui, zat ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Kendati begitu, penelitian lain masih diperlukan guna membuktikan risiko ini.

3. Memengaruhi Kesehatan Usus

Pada saluran pencernaan, terdapat banyak bakteri baik yang memiliki peran penting bagi kesehatan, termasuk menjaga kesehatan pencernaan dan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Menurut sejumlah penelitian, sukralosa dapat mengubah mikrobioma usus dengan menurunkan jumlah bakteri baik hingga setengahnya.

Dengan begitu, terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan ini akan memberikan dampak terhadap kesehatan pencernaan Anda.

Baca Juga11 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Efektif!

Apakah Sukralosa Aman Digunakan?

Layaknya pemanis buatan lain, penggunaan sukralosa masih terbilang kontroversial. Ada pendapat bahwa penggunaan pemanis ini tidak membahayakan, sedangkan studi terbaru menemukan bahwa pemanis buatan ini memiliki efek terhadap metabolisme tubuh.

Penting untuk diketahui, pada sebagian orang, penggunaan pemanis ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin di dalam tubuh. Selain itu, kemungkinan bakteri baik di dalam saluran pencernaaan Anda untuk berkurang juga ada.

Tak cukup sampai di situ, keamanan pemanis ini pada suhu tinggi juga masih dipertanyakan. Jadi, sebaiknya hindari memasak atau memanggang jika menggunakan pemanis ini.

Meski tingkat keamanannya masih belum jelas, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganggap jika penggunaan sukralosa aman.

Demikian penjelasan seputar sukralosa yang penting untuk Anda ketahui. Jika masih ragu terkait penggunaan pemanis buatan ini, tak ada salahnya untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Dengan begitu, risiko efek samping yang tidak diinginkan dapat menurun.

 

  1. Anonim. 2021. Is Sucralose (Splenda) Bad for You? https://health.clevelandclinic.org/is-sucralose-splenda-bad-for-you/. (Diakses pada 16 Agustus 2022).
  2. Brennan, Dan. 2021. What to Know About Sucralose. https://www.webmd.com/diet/what-to-know-about-sucralose. (Diakses pada 16 Agustus 2022).
  3. Palsdottir, Hrefna. 2020. Sucralose (Splenda): Good or Bad? https://www.healthline.com/nutrition/sucralose-good-or-bad. (Diakses pada 16 Agustus 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi