DokterSehat.Com – Semua orang sangat ingin memperhatikan kesehatan tubuhnya. Namun, beberapa orang justru melakukan cara yang keliru. Alih-alih melakukan sesuatu yang berguna untuk tubuh, Anda justru melakukan sesuatu yang sia-sia. Bahkan, membuat Anda buang-buang uang untuk sesuatu yang tidak berguna.
Salah satu hal yang dianggap tidak begitu memberikan kontribusi untuk tubuh adalah praktik pembersihan hati dari racun. Kita berusaha membersihkan racun di dalam hati meski sebenarnya sia-sia. Mengapa demikian?
Hati memiliki peranan yang penting untuk tubuh. Organ ini bisa digunakan untuk menghilangkan racun di dalam tubuh. Kalau hati mengalami masalah tubuh juga akan mengalaminya juga. Itulah kenapa banyak sekali metode diet dan detoks diciptakan dengan tujuan mengurangi jumlah racun di hati.
Sebenarnya tanpa menggunakan obat atau melakukan metode diet tertentu, hati bisa membersihkan dirinya sendiri. Tubuh bisa melakukan detoksifikasi secara alami asalkan nutrisi yang diterima maksimal. Selain itu, tubuh juga tidak terlalu sering mengonsumsi makanan sembarangan.
Klaim bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat, meningkatkan metabolisme, hingga menurunkan berat badan sebenarnya belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Jadi apa yang diutarakan dalam iklan obat diet dan detoks hanyalah klaim sepihak untuk keperluan marketing.
Membersihkan hati menjadi isu yang sangat besar dan diinginkan semua orang. Tidak mengherankan ada beberapa pihak yang memanfaatkan kondisi ini untuk menjual produk. Berikut beberapa mitos tentang membersihkan hati.
Menurut produk detoks, suplemen seperti itu bisa digunakan untuk memberikan hati dengan sempurna. Organ yang banyak berurusan dengan penyakit ini bisa dengan mudah terlahir kembali. Sayangnya apa yang dikatakan oleh marketing produk itu tidak bisa dibuktikan dengan jelas. Hingga sekarang belum ada penelitian tentang itu.
Alih-alih menggunakan suplemen detoks yang mahal dan ada efek sampingnya, kita lebih disarankan untuk menggunakan kunyit. Umbi kuning itu memiliki banyak manfaat khususnya dalam hal mengatasi inflamasi yang bisa menyebabkan kerusakan hati termasuk sirosis.
Barangkali salah satu manfaat dari produk pembersih hati yang diinginkan banyak orang adalah kemampuannya dalam menurunkan lemak di dalam tubuh. Sayangnya hingga sekarang belum ada penelitian resmi yang mengatakan kalau suplemen pembersih hati bisa menurunkan berat badan.
Kalau Anda ingin menurunkan berat badan yang benar caranya hanya dua. Pertama melakukan olahraga secara rutin. Kedua melakukan diet yang benar. Diet harus dilakukan dengan mengurangi kalori yang masuk ke dalam tubuh. Namun, kalori yang masuk harus dalam bentuk makanan yang bergizi.
Makanan disarankan mengandung protein dan lemak yang sehat. Perbanyak buah dan sayuran juga. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan.
Masih sama dengan poin sebelumnya, hingga sekarang belum ada suplemen yang bisa memberikan hati dan memiliki manfaat ini. Mengonsumsi suplemen detoks tidak serta merta membuat hati jadi sehat dan bebas penyakit.
Kalau ingin memiliki hati sehat ada baiknya menjaganya dengan baik. Mengatur pola makan dengan sempurna dan melakukan beberapa hal yang akan kita bahas pada bagian selanjutnya.
Hingga sekarang pembersih hati belum terbukti mampu menyembuhkan sel yang rusak di hati. Namun, tubuh bisa melakukan sendiri. Hati adalah salah satu organ yang bisa tumbuh dengan sendirinya dan melakukan regenerasi. Kalau ada bagian hati yang luka, sel baru akan dibuat sehingga organ ini akan kembali seperti semula.
Meski bisa menyembuhkan dirinya sendiri, hati tetap membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali menjadi sempurna. Itulah kenapa organ ini tidak boleh terus rusak dan memiliki banyak bekas luka. Kalau hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin hati mengalami pengerasan atau sirosis.
Menjaga kesehatan hati bisa dilakukan dengan banyak cara. Kita tidak perlu mengonsumsi aneka obat yang kemungkinan besar bisa memberikan efek samping yang berbahaya. Berikut cara menjaga kesehatan hati.
Jadi, membersihkan hati dengan obat atau diet khusus sebenarnya tidak perlu memberikan pengaruh. Bahkan seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak ada penelitian yang mengatakan metode tertentu bisa digunakan untuk membuat hati lebih bersih. Nah, bagaimana menurut Anda?