Hidung adalah anggota tubuh yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup karena inilah ‘gerbang’ utama pernapasan kita. Nah, ada baiknya jika Anda mengenal lebih jauh lagi tentang anatomi hidung. Di samping menambah pengetahuan, mempelajari anatomi hidung diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan indera penciuman ini. Yuk, disimak!
Hidung adalah bagian tubuh yang masuk ke dalam sistem pernapasan dan menjadi ‘pintu’ keluar masuknya udara guna menunjang aktivitas bernapas. Hidung terletak di bagian tengah wajah, tepatnya di antara kedua mata.
Hidung manusia memiliki bentuk yang beragam, yang umum kita kenal dengan istilah ‘mancung’ dan ‘pesek’. Anggota tubuh ini pun kerap dijadikan salah satu simbol estetika wajah. Tak ayal, banyak orang yang rela mengeluarkan biaya cukup besar demi mempercantik tampilan hidungnya.
Hidung memiliki fungsi yang sangat penting sehingga kesehatannya harus dijaga dengan baik. Berikut adalah fungsi hidung yang perlu Anda ketahui:
Hidung kita terdiri dari banyak bagian dan elemen-elemen kecil lainnya yang mana kesemuanya itu saling berkesinambungan untuk menunjang fungsi indera penciuman tersebut.
Hidung sendiri terdiri dari 2 (dua) buah lubang—disebut nostril—sebagai ‘pintu’ keluar-masuknya udara beserta oksigen. Kedua lubang ini lantas dipisahkan oleh tulang rawan (septum). Begitu masuk ke dalam nostril, udara akan melewati beberapa bagian sebelum sampai di tujuan akhir yakni paru-paru sebagai organ pernapasan utama.
Apa saja struktur anatomi hidung, khususnya di bagian rongga hidung (nasal cavity)? Berikut ini adalah ulasannya.
Bagian pertama dari anatomi hidung adalah nasal vestibule.
Nasal vestibule adalah lokasi pertama yang dilalui oleh udara setelah masuk melalui lubang hidung. Nasal vestibule sendiri terletak di balik tulang hidung—tepatnya tulang fleksibel—dan dilapisi oleh jaringan epitel.
Di sepanjang nasal vestibule ini juga terdapat bulu-bulu hidung yang lantas berfungsi untuk ‘menangkap’ partikel-partikel seperti debu, pasir, bahkan serangga agar jangan sampai masuk ke dalam tubuh lebih jauh lagi. Partikel-partikel tersebut lantas akan menggumpal dan menjadi kotoran hidung.
Di sepanjang nasal vestibule juga terdapat silia.
Silia adalah lapisan membran berbentuk menyerupai bulu-bulu halus dan menghasilkan lendir (mukus) Sama seperti bulu hidung, silia bertugas untuk menangkap partikel-partikel kecil yang masuk ke dalam hidung.
Bagian dari anatomi hidung selanjutnya adalah conchae.
Sehabis melewati nasal vestibule dan juga bulu-bulu hidung, udara lantas bergerak menuju conchae yang mana conchae ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:
Conchae lantas akan memproses udara yang datang, pun mengatur suhu agar bisa menyesuaikan dengan suhu tubuh.
Tak hanya itu, conchae juga berperan dalam menstimulasi saraf penciuman pada rongga hidung manakala ada bau yang tercium. Dari sini, saraf akan mengirimkan sinyal ke otak sampai pada akhirnya kita bisa mengidentifikasi bau yang muncul. Aktivitas ini juga didukung oleh kelenjar Bowman (Bowman’s glands).
Nasofaring adalah bagian dari anatomi hidung yang tak lain merupakan penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut.
Dari nasofaring inilah udara lantas kembali melanjutkan ‘perjalanan’ menuju bagian-bagian yang sudah masuk ke dalam wilayah rongga mulut seperti orofaring, trakea, esofagus, hingga sampai di paru-paru.
Berbicara tentang anatomi hidung tak lepas dari bagian yang satu ini, yaitu sinus.
Sinus terbagi lagi menjadi 4 (empat), yaitu:
Belum dapat dipastikan apa yang sebenarnya menjadi fungsi sinus, kendati bagian hidung ini kerap dikaitkan dengan sejumlah aktivitas seperti memaksimalkan suara yang keluar dan sebagai pelembap udara. Sinus juga bisa mengalami peradangan (inflamasi) akibat adanya kotoran hingga mikroorganisme yang ‘terjebak’ di dalamnya. Kondisi ini umum dikenal sebagai sinusitis.
Sama seperti anggota tubuh lainnya, hidung juga tidak lepas dari yang namanya ancaman gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan pada hidung ada yang bersifat ringan hingga serius sekalipun.
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan kesehatan yang menyerang hidung:
Selain itu, masih ada lagi masalah-masalah kesehatan lainnya yang bisa terjadi pada hidung seperti sinusitis, hidung tersumbat, hingga infeksi. Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami salah satu dari kondisi-kondisi di atas.
Setelah mengetahui anatomi hidung beserta fungsinya yang sangat penting, Anda juga harus tahu bagaimana cara menjaga agar hidung senantiasa berfungsi baik dan tidak mudah terserang penyakit.
Berikut ini adalah tips atau cara menjaga kesehatan hidung:
Itu dia informasi mengenai anatomi hidung berikut sejumlah jenis penyakit yang mengancamnya dan cara menjaga agar hidung tetap sehat dan dapat berfungsi baik. Semoga bermanfaat dan sehat selalu, ya!