Efek Tidak Tidur Lebih dari 24 Jam, Bisa Menyebabkan Kematian?

Terbit: 21 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Normalnya kita harus tidur selama 7-9 jam setiap harinya untuk membuat tubuh segar dan tidak mudah sakit. Sayangnya, banyak dari kita tidur kurang dari 6 jam setiap hari. Bahkan ada yang tidak tidur selama lebih dari 24 jam karena tuntuan pekerjaan. Kira-kira apakah ada efek tidak tidur lebih dari 24 jam?

Berapa Lama Batas Seseorang Bisa Tidak Tidur?

Umumnya kita tidur selama 7-9 jam khususnya mereka yang sudah dewasa. Saat anak-anak, jam tidur akan meningkat hingga dua kali lipat. Bayi usia hingga 3 bulan butuh tidur hingga 16 jam. Kalau jam tidur ini terganggu, tubuh akan mengalami cukup banyak masalah dan bisa memicu kondisi sakit.

Hingga saat ini rekor manusia tidak tidur yang pernah dilakukan dan diteliti sekitar 11 hari. Penelitian ini tentu dilakukan dengan tingkat pengawasan tinggi agar tidak menyebabkan masalah pada tubuh. Setelah 11 hari tidak tidur, seseorang akan mulai sakit hingga halusinasi dan akhirnya dia tertidur dengan sendirinya.

Meski rekor tidak tidur 11 hari telah dibuat, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. Beberapa orang ada yang langsung sakit kalau tidak tidur selama 24 jam atau karena tidak bisa tidur selama 7-9 jam saja. Kalau Anda memiliki siklus circadian yang baik berarti Anda sudah memiliki pola kehidupan yang sempurna.

Tanda Mengalami Gangguan Tidur

Meski tidur terlihat sangat mudah dilakukan, tidak semua orang bisa melakukannya dengan sempurna. Ada banyak hal yang terjadi dan membuat tubuh mereka tidak bisa beristirahat dengan sempurna setiap malam. Kalau kondisi gangguan tidur sampai muncul, kemungkinan besar tanda di bawah ini akan muncul.

  • Sering mengantuk khususnya saat melakukan aktivitas harian seperti bekerja.
  • Mudah tersinggung dengan perkataan seseorang. Orang yang kualitas tidurnya rendah juga mudah sekali marah.
  • Konsentrasi akan semakin menurun untuk melakukan pekerjaan apa pun. Tidak hanya untuk bekerja, melakukan hal sederhana saja mungkin akan mengalami kesalahan.
  • Sulit untuk mengingat sesuatu dengan sempurna.
  • Koordinasi yang dimiliki oleh tubuh akan menurun dan menyebabkan seseorang mudah sekali jatuh saat berjalan.
  • Kortisol di dalam tubuh akan meningkat dengan cepat. Kortisol yang meningkat akan menyebabkan seseorang mudah sekali mengalami stres.
  • Kemungkinan mengalami kenaikan gula darah akan besar dan menyebabkan seseorang mudah sekali mengalami diabetes.
  • Risiko mengalami kecelakaan akan besar kalau berkendara. Itulah kenapa orang yang kurang tidur tidak disarankan untuk berkendara.
  • Otot akan terasa lemas dan beberapa bagian tubuh susah digerakkan.

Efek Tidak Tidur Lebih dari 24 Jam bagi Tubuh

Beberapa orang kerap mengalami insomnia, tapi mereka tetap bisa tidur meski kadang terjadi di siang hari. Beberapa orang ada yang tidak bisa tidur sama sekali atau sengaja melakukannya karena memiliki pekerjaan.

  1. Tidak tidur selama 24 jam

Seseorang yang tidak tidur selama 24 jam akan sering mengalami beberapa masalah seperti mengantuk, gangguan tekanan darah, hingga gangguan pada koordinasi. Tidak tidur selama 24 jam mungkin tidak begitu memberikan efek besar atau menyebabkan kematian. Selama seseorang sehat, gangguan yang muncul akan hilang dengan sendirinya.

  1. Tidak tidur selama 48 jam

Tidak tidur selama 48 jam akan membuat seseorang mengalami masalah pada tubuh khususnya yang berhubungan dengan masalah kognitif. Selain itu tubuh juga akan sangat lelah dan memicu kondisi micro sleeping yang sangat berbahaya pada seseorang apalagi saat berkendara.

  1. Tidak tidur selama 72 jam

Tidak tidur selama 72 jam bisa menyebabkan seseorang mengalami beberapa masalah seperti sangat lelah, susah untuk melakukan multitasking, konsentrasi terganggu, paranoia, mood yang buruk, dan kemampuan komunikasi jadi turun.

Apakah Gangguan Tidur Bisa Menyebabkan Kematian?

Jawabannya adalah ya. Kematian yang disebabkan oleh gangguan tidur ini terbagi menjadi beberapa jenis. Pertama adalah kematian yang disebabkan oleh beberapa kasus kecelakaan yang terjadi saat mengendarai mobil atau motor. Saat tubuh terlalu lelah biasanya kita akan mengalami micro sleeping yang menyebabkan tubuh mendadak tidur.

Hal kedua yang bisa menyebabkan kematian adalah kondisi langka bernama fatal familial insomnia (FFI). Kondisi ini bisa menyebabkan kematian karena seseorang akan mengalami insomnia yang buruk, penurunan berat badan, nafsu makan yang sangat rendah, perubahan suhu tubuh, dan juga kemungkinan mengalami gangguan otak akan besar.

Cara Memperbaiki Kualitas Tidur

Kualitas tidur harus diperbaiki kalau Anda ingin sehat dan tidak mengalami gangguan. Kalau Anda ingin memperbaiki kualitas tidur, lakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Jaga kebersihan tempat tidur setiap harinya. Kebersihan dari tempat tidur juga memengaruhi apakah seseorang bisa tidur dengan nyenyak atau tidak. Coba bayangkan kalau tidur di dalam ruangan yang pengap dan kotor, tentu kualitas tidur akan menurun.
  • Gunakan pakaian yang bersih khususnya bagian pakaian dalam. Pakaian yang digunakan harus bersih dan tidak menyebabkan seseorang mengalami gangguan selama tidur.
  • Matikan lampu yang terlalu terang dan gunakan lampu yang redup. Lampu yang terlalu terang akan menghambat pembentukan melatonin sehingga kualitas tidur akan menurun.
  • Kelembapan dari ruangan tidur harus dijaga dengan baik.
  • Kalau diperlukan bisa ditambah musik yang menenangkan dan juga aromaterapi.

Berdasarkan ulasan di atas terlihat dengan sangat jelas kalau gangguan tidur atau orang yang sengaja tidak tidur hingga 24 jam lebih sangat berisiko sakit. Bahkan, peluang terjadi masalah pada tubuh akan besar hingga yang paling parah adalah kematian. Nah, mulai saat ini mari berusaha memperbaiki pola tidur agar dalam satu hari bisa tidur selama 7-9 jam.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi