Terbit: 30 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ternyata tidak semua demam dikarenakan flu. Salah satunya adalah demam rematik akut atau biasa juga disebut hanya demam rematik. Demam rematik tidak boleh diremehkan karena memiliki komplikasi yang berakibat fatal bagi penderitanya.

Demam Rematik: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya

Oleh karena itu, ketahuilah informasi bermanfaat terkait penyakit demam reumatik melalui penjelasan ini. Penjelasan ini akan memaparkan apa itu demam rematik, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, pengobatan, dan pencegahan demam rematik.

Apa itu demam rematik?

Demam rematik adalah penyakit peradangan yang merupakan komplikasi dari radang tenggorokan atau demam scarlet yang tidak diobati selama 2-5 pekan. Kondisi radang tenggorokan dan demam scarlet disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus grup A.

Penyakit demam rematik akut tidak bersifat menular. Akan tetapi, bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi penderitanya bisa ditularkan melalui air liur atau bersin. Orang yang biasanya sering mengalami demam rematik akut adalah anak-anak dan remaja.

Kelompok usia tersebut berkisar antara 5-15 tahun. Namun, Anda tidak perlu cemas berlebih karena demam reumatik termasuk penyakit yang jarang muncul. Penderita demam rematik cenderung memiliki masalah sistem kekebalan tubuh.

Penyebab demam reumatik

Demam rematik yang terjadi disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Streptococcus grup A. Bakteri Streptococcus grup A memiliki protein yang menipu karena hampir mirip dengan jaringan tubuh di bagian tertentu.

Akibatnya, tubuh pun mengira bakteri tersebut sebagai agen antiinfeksi. Kekeliruan tersebut mengakibatkan perintah untuk mengeluarkan antibodi agar menuju ke bagian ‘agen antiinfeksi’ berada (sering kali ada di bagian sendi).

Paparan sel-sel antibodi di bagian di mana bakteri Streptococcus grup A berada menyebabkan peradangan pada jaringan tubuh yang sehat. Peradangan inilah yang berkembang menjadi demam rematik.

Rentang waktu yang dibutuhkan pada perkembangan radang tenggorokan atau demam scarlet hingga menyebabkan demam rematik sekitar 2-5 minggu tergantung kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terjadinya demam reumatik:

  1. Riwayat keluarga – Adanya anggota keluarga yang memiliki gen tertentu memungkinkan terjadinya demam rematik yang lebih besar
  2. Jenis bakteri – Ada jenis bakteri strep grup tertentu yang lebih besar pengaruhnya untuk berkembang menjadi penyakit demam rematik
  3. Lingkungan hunian – Orang yang tinggal di lingkungan padat, kumuh, dan sanitasi buruk lebih besar terkena infeksi bakteri Streptococcus yang berkontribusi terhadap kejadian demam rematik

Gejala penyakit demam rematik

Sekitar 2-5 minggu setelah mengalami radang tenggorokan atau demam scarlet, biasanya gejala demam rematik sudah mulai tampak. Gejala demam reumatik bisa bervariasi pada setiap penderitanya.

Namun, inilah beberapa gejala demam rematik yang umum terjadi:

  • Demam (suhu 37,8-38,3 ° C dan lebih)
  • Nyeri sendi (lutut, siku, pergelangan)
  • Mimisan
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Adanya gejala gagal jantung (sesak napas, nyeri dada, palpitasi)
  • Sulit menelan
  • Berkeringat
  • Amandel bengkak dan kemerahan
  • Kelelahan
  • Chorea (tidak bisa mengontrol gerakan tubuh)
  • Adanya benjolan pada kulit yang ada di dekat sendi
  • Ruam merah (jarang terjadi)
  • Jantung dan organ paru berbuntit
  • Pembengkakan jantung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Adanya cairan di dekat area jantung

Kapan harus ke dokter?

Periksakan diri atau anak Anda segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala demam rematik yang telah disebutkan. Dokter akan melakukan beberapa tindakan guna menegakkan diagnosis demam rematik, sehingga pengobatan dilakukan dengan tepat.

Diagnosis rheumatic fever

Dokter perlu melakukan beberapa tindakan untuk mendiagnosis demam reumatik. Hal ini dikarenakan diagnosis penyakit ini tidak bisa hanya dilakukan dengan satu tindakan.

Berikut ini adalah beberapa tindakan diagnosis rheumatic fever:

1. Riwayat kesehatan

Hal pertama yang akan dilakukan tim medis dalam mendiagnosis demam rematik adalah mengumpulkan informasi riwayat kesehatan Anda. Ini penting untuk mengetahui apakah pasien mengalami radang tenggorokan atau demam scarlet.

Informasi ini juga bisa untuk menggali riwayat keluarga karena ini termasuk ke dalam faktor risiko terjadinya penyakit demam rematik.

2. Pemeriksaan fisik dan gejala

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menanyakan gejala-gejala yang telah Anda alami. Pemeriksaan fisik meliputi pengamatan pada ruam kulit, bunyi organ hati, tes gerakan tubuh, nyeri pada sendi, dan lainnya.

3. Tes darah

Tes darah dilakukan guna mengetahui adanya antibodi di jaringan tubuh bagian tertentu. Selain itu, tes darah juga bertujua untuk mengukur protein C-reaktif dan tingkat sedimentasi sel darah merah.

4. Elektrokardiogram

Tindakan Elektrokardiogram atau EKG juga diperlukan untuk mendeteksi demam rematik. Elektrokardiogram dilakukan dengan cara merekam sinyal listrik yang bisa menjadi tanda adanya peradangan jantung.

5. Echokardiogram

Echokardiogram adalah tindakan diagnosis demam rematik yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar gerakan jantung. Ini bisa untuk mendeteksi kelainan jantung.

Komplikasi penyakit demam rematik

Demam rematik yang merupakan komplikasi dari penyakit radang tenggorokan atau demam scarlet juga bisa mengakibatkan komplikasi. Komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu kerusakan permanen pada katup dan otot jantung yang berujung pada gagal jantung.

Pengobatan demam rematik

Pengobatan demam rematik dilakukan dengan tujuan untuk membunuh bakteri Streptococcus grup A yang masih ada. Hal ini juga bisa meredakan gejala peradangan dan mencegah kambuhnya demam rematik.

Inilah beberapa cara mengobati demam rematik:

1. Terapi obat antibiotik

Antibiotik bermanfaat untuk membunuh bakteri Streptococcus grup A yang menyebabkan radang tenggorokan atau demam scarlet. Jenis obat antibiotik yang mungkin diresepkan dokter biasanya dari golongan penisilin.

2. Terapi obat anti-inflamasi

Pengobatan dengan obat anti-inflamasi bertujuan untuk mengurangi gejala peradangan yang muncul. Obat anti-inflamasi yang diresepkan biasanya seperti aspirin atau naproxen.

3. Terapi obat antikonvulsan

Obat antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengatasi chorea jika pasien mengalami gerakan yang tidak bisa dikontrol.

Pencegahan demam rematik

Penyakit demam rematik termasuk penyakit yang bisa dicegah. Pasalnya, penyakit ini merupakan komplikasi dari masalah kesehatan sebelumya, yaitu radang tenggorokan atau demam scarlet.

Jadi, pencegahan demam rematik adalah dengan segera mengobati radang tenggorokan atau demam scarlet sebelum berkembang menjadi demam reumatik. Cara mencegah demam rematik juga dilakukan dengan menghindari infeksi bakteri Streptococcus.

Pencegahan infeksi bakteri Streptococcus bisa dilakukan dengan tinggal di hunian yang memiliki sanitasi yang baik, menjaga kebersihan diri, dan menerapkan gaya hidup sehat. Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami demam rematik.

 

 

Sumber:

  1. MayoClinic: Rheumatic Fever. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatic-fever/symptoms-causes/syc-20354588 [diakses pada 28 Juni 2019]
  2. CDC: Rheumatic Fever: All You Need to Know. https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/rheumatic-fever.html [diakses pada 28 Juni 2019]
  3. WebMD: Understanding Rheumatic Fever — the Basics. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-rheumatic-fever-basics#1 [diakses pada 28 Juni 2019]
  4. Healthline: Rheumatic Fever. https://www.healthline.com/health/rheumatic-fever [diakses pada 28 Juni 2019]
  5. MedicalNewsToday: Rheumatic fever: What you need to know. Christian Nordqvist. 2018. https://www.medicalnewstoday.com/articles/176648.php [diakses pada 28 Juni 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi