DokterSehat.Com- Remaja menjadi fase dimana aktivitas remaja menjadi padat karena remaja mulai banyak mengeksplorasi kemampuan diri. Tidak hanya aktivitas akademis selama disekolah, tak jarang aktivitas luar ruangan juga menarik minat banyak remaja zaman now.
Padatnya aktivitas harian remaja tersebut umumnya kerap dianggap sepele dan tidak diimbangi dengan asupan gizi yang baik. Kondisi inilah yang menyebabkan remaja cenderung mengalami masalah kesehatan yang lazim terjadi, yaitu anemia.
Anemia pada remaja kerap tidak disadari, gejala kondisi ini biasanya dianggap hal yang sepele.
Padahal anemia secara berkepanjangan dan tidak segera ditangani bisa menyebabkan berbagai gangguan pada remaja, diantaranya:
Kelima kondisi di atas akan muncul akibat kondisi anemia pada remaja, jika tidak segera mendapatkan penanganan maka tentu tanda dan gejala yang muncul bisa semakin parah hingga mengganggu organ dan sistem tubuh.
Untuk itu, salah satu cara ampuh agar remaja bebas dari anemia adalah dengan cara mencegahnya.
Anemia pada remaja bisa dihindari dengan melakukan beberapa hal, diantaranya adalah memilih bahan makanan yang meningkatkan hemoglobin dalam tubuh, menghindari konsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi serta konsumsi suplemen.
Agar lebih jelas, yuk kita simak apa saja cara jitu pencegahan anemia pada remaja di bawah ini:
Salah satu cara mudah yang bisa dilakukan remaja untuk mencegah terjadinya anemia adalah dengan mengonsumsi bahan makanan tinggi zat besi. Mengapa?
Seperti yang telah disebutkan zat besi menjadi bahan baku penting pembentuk sel darah merah yang berperan sebagai alat distribusi untuk mengirim oksigen dan zat gizi siap serap dalam organ dan sistem tubuh.
Kekurangan zat besi berarti pembentukan sel darah merah menjadi tidak optimal.
Untuk itu para remaja harus memenuhi asupan gizi hariannya dengan memilih bahan makanan tinggi zat besi yaitu hati ayam atau sapi, telur dan kacang kedelai, daging merah dan sayuran berdaun hijau gelap sebagai bagian dari konsumi makanan harian, ya.
Remaja seakan erat dengan kebiasaan ngemil atau jajan makanan dan minuman manis ya.
Sayangnya kebiasaan minum manis setelah makan, utamanya teh dan minuman berkafein, seperti kopi, minuman berenergi dan minuman cokelat, merupakan salah satu kebiasaan yang meningkatkan risiko anemia pada remaja, lho.
Ya, minuman menjadi hal yang harus diperhatikan remaja, utamanya saat mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi.
Minuman teh dan berkafein lainnya sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka waktu 2-3 jam setelah makan makanan tinggi zat besi, karena hal ini terbukti akan menggangu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Anda tentu tidak mau kan zat besi dalam makanan yang telah kita konsumsi jadi terbuang percuma?
Suplemen zat besi atau tablet tambah darah erat kaitannya dengan remaja putri, karena remaja putri mengalami fase menstruasi.
Suplemen zat besi sangat diajurkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk dikonsumsi remaja putri secara rutin dengan frekuensi satu kali dalam seminggu.
Hal ini akan mendukung pencegahan terjadinya anemia secara berkepanjangan, mengingat zat besi menjadi penting untuk kesehatan tubuh remaja putri dan merupakan poin penting persiapan kehamilan.
Selain itu, suplemen vitamin C dianjurkan dikonsumsi pada saat remaja putri mengalami menstruasi agar penyerapan zat besi lebih optimal dan mencegah imunitas tubuh menjadi rendah.