Lapar saat Marah atau Sedih? Begini Cara Mudah Kontrol Nafsu Makan saat Emosi

Terbit: 29 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apakah Anda jadi ingin makan setelah marah atau setelah merasa sedih? Ya, hal ini ternyata memang sering terjadi dan dianggap wajar oleh banyak orang.

Sayangnya, jika tidak kita kontrol dengan baik, rasa ingin makan akibat naik turunnya emosi juga bisa memengaruhi kesehatan, lho.

Nafsu makan yang tiba-tiba meningkat setelah mengalami hal yang menguras emosi memang dinilai sebagai hal yang lumrah.

Emosi yang tidak terkontrol akan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan otak. Kondisi ini kemudian membuat tubuh jadi merasa ingin makan, meskipun sebenarnya tidak sedang lapar.

Walaupun tidak semua orang mengalaminya, namun mewaspadai bahwa emosi bisa memengaruhi nafsu makan sangatlah penting.

Asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tepat porsi adalah hal yang harus kita jaga, meskipun emosi sedang naik turun.

Bahaya nafsu makan yang tidak terkontrol akibat emosi

Nafsu makan yang tinggi setelah merasa emosi bisa mengarah ke pola makan yang tidak seimbang atau berlebihan, kondisi ini bisa membuat kadar gula darah, tekanan darah, hingga berat badan jadi meningkat dan tidak teratur.

Hal ini akan terjadi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

    • Meluapkan emosi membuat tubuh mengeluarkan energi berlebih

Setelah melewati masa yang menguras emosi, kita memang akan merasa lapar karena penggunaan energi yang besar dan cenderung mendadak dalam tubuh.

Photo Credit: pexels.com

Kondisi ini membuat tubuh merasa ingin mengonsumsi makanan yang mampu menggantikan energi dengan cepat, padahal bisa jadi sebenarnya kebutuhan harian sudah cukup terpenuhi dari jadwal makan biasanya atau cadangan energi dalam tubuh.

    • Rasa lapar akibat emosi cenderung membuat tubuh craving makanan tak sehat dalam porsi besar

Keinginan tubuh untuk segera menggantikan energi dengan cepat akan wajar jika membuat kita jadi ingin makan makanan yang manis, gurih, dan tinggi kalori.

Misalnya cokelat manis, camilan kemasan atau makanan cepat saji. Dengan emosi yang sedang naik turun, nafsu makan jadi tidak terkontrol sehingga kita akan mengonsumsi makanan tersebut dalam porsi besar.

Photo Credit: flickr/ cipher

Pemilihan jenis dan porsi makanan yang tidak tepat ini yang membuat asupan gula, garam, natrium, dan kalori dalam tubuh menjadi lebih berlebihan.

Lebih jauh, kondisi ini akan memengaruhi berbagai kadar darah dalam tubuh hingga menyebabkan peningkatan berat badan.

Cara mengatasi nafsu makan yang besar setelah melewati masa yang menguras emosi

Nah, agar kita tidak kesulitan mengontrol rasa ingin makan setelah merasa marah atau sedih, beberapa cara yang bisa Anda lakukan, adalah:

1. Menenangkan diri

Menenangkan diri setelah merasa sedih, marah, kecewa, atau tertekan, menjadi salah satu kunci utama agar tidak muncul nafsu makan berlebihan. Anda akan lebih rileks dan bisa berpikir jernih setelah merasa tenang.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain, menarik dan menghembuskan nafas panjang secara berulang atau berjalan-jalan keluar menuju tempat terbuka.

Lakukan hal yang membuat Anda rileks, misalnya mempraktikan beberapa peregangan ringan. Anda juga bisa menghirup aromaterapi dari bahan alami yang Anda sukai.

Photo Credit: Pexels.com

2. Mengonsumsi air putih atau minuman tanpa kalori

Selain cara di atas, Anda bisa mengonsumsi minuman setelah merasa cukup tenang.

Usahakan memilih minuman yang tanpa kalori, misalnya air putih, teh hijau atau teh rempah tanpa gula, air jahe, atau minuman rempah lainnya yang bebas gula.

Photo Credit: Flickr.com/sk

Hal ini akan menekan nafsu makan yang tidak terkontrol, memberikan rasa rileks dalam tubuh dan melancarkan metabolisme tubuh. Selain itu, hal ini akan membuat Anda terhidrasi dengan cukup setelah melewati masa yang membuat emosi naik turun.

3. Koreksi emosi yang sedang Anda rasakan sebelum makan

Sebelum makan setelah merasa emosi, pastikan bahwa apa yang Anda makan adalah makanan dengan jenis dan porsi yang sesuai dengan kebutuhan gizi atau energi harian Anda, bukan makanan yang Anda inginkan karena dorongan emosi semata.

Hal ini bisa terjadi jika Anda memastikan bahwa Anda sudah merasa tenang dan rileks saat akan makan. Koreksi diri apakah masih merasa marah, sedih atau kecewa saat makan.

photo credit: Pexels

Jika Anda masih merasa emosi saat makan, asupan makanan bisa jadi berlebihan atau malah kurang dari kebutuhan gizi harian.

Kedua kondisi ini sama-sama akan memengaruhi pemenuhan kecukupan asupan gizi harian, bukan?

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi