Terbit: 31 July 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anda pernah mengalami cantengan? Selain rasa sakit yang kadang tak tertahankan, cantengan membuat kuku menjadi tidak estetis, sehingga secara tak langsung memengaruhi kepercayaan diri. Lantas, apa itu cantengan? Apa penyebab cantengan? Apa ciri dan gejala cantengan? Bagaimana cara mengobati cantengan?

Cantengan: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati, Cara Mencegah, dll

Apa Itu Cantengan?

Cantengan adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan yang disertai rasa sakit dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan pada area jari kaki, khususnya ujung jempol kaki.

Cantengan terjadi ketika kuku pada jempol kaki tumbuh tidak sebagaimana mestinya, dalam hal ini kuku tumbuh menjorok ke dalam sehingga menusuk kulit. Cantengan (ingrown toenail) rentan dialami oleh mereka yang memiliki kuku tebal dan berbentuk melengkung. Kondisi ini bisa menimpa salah satu atau kedua jempol kaki.

Cantengan adalah penyakit yang tergolong tidak berbahaya, dan bisa disembuhkan dengan metode pengobatan sederhana. Namun, bukan berarti cantengan bisa disepelekan. Penanganan yang terlambat dan tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi cukup serius.

Penyebab Cantengan

Bukan tanpa alasan cantengan terjadi di jempol kaki Anda. Proses pertumbuhan kuku menyebabkan stres pada kuku sementara kuku harus tetap menempel di dasarnya. Saat kuku tumbuh tidak sebagaimana mestinya, dalam hal ini ujung kuku keluar dari ‘lajur’ yang semestinya. Hal tersebut berakibat pada kuku yang tumbuh menembus kulit.

Lantas, apa yang menjadi penyebab cantengan akibat pertumbuhan kuku yang tidak normal tersebut?

1. Cara Memotong Kuku yang Salah

Potong kuku adalah aktivitas yang rutin kita lakukan dengan tujuan menjaga kebersihan dan keindahan kuku. Kendati terlihat mudah, nyatanya memotong kuku tidak bisa sembarangan. Jika sembarangan memotong kuku, maka cantengan adalah salah satu akibat yang akan diterima.

Banyak orang (mungkin termasuk Anda salah satunya) yang memotong kuku terlalu pendek, atau memotong kuku hingga ke ujungnya. Cara memotong kuku yang salah inilah yang kemudian menyebabkan kuku tumbuh secara tidak normal dan menusuk kulit.

2. Kuku Berbentuk Melengkung

Cara memotong kuku yang salah lantas menghasilkan bentuk kuku yang melengkung dari ujung kuku yang satu ke ujung kuku yang lainnya.

Nah, bentuk kuku seperti ini lebih berisiko menyebabkan kulit bagian dalam dari jempol kaki tertusuk yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya pembengkakan yang disebut cantengan.

3. Penggunaan Alas Kaki yang Terlalu Sempit

Anda juga harus memerhatikan ukuran alas kaki—sepatu maupun kaus kaki—agar tidak terlalu sempit. Pasalnya, penggunaan alas kaki yang terlalu sempit juga sedikit banyak menjadi penyebab cantengan.

Sepatu atau kaus kaki yang terlalu sempit akan memberikan tekanan pada kuku kaki. Jika hal ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin kuku kaki akan semakin tertekan dan pada akhirnya menembus kulit hingga menyebabkan cantengan.

4. Keringat pada Kaki

Kaki yang berkeringat juga bisa menjadi penyebab cantengan. Hal ini dikarenakan keringat dapat memengaruhi perubahan tekstur kuku kaki menjadi lunak yang lama-kelamaan akan membuat kuku kaki rusak dan terselip ke dalam kulit.

5. Kaki Mengalami Cedera

Jempol kaki yang mengalami cedera, contohnya ketika secara tidak sengaja membentur benda tumpul juga menjadi penyebab timbulnya cantengan nan menyakitkan.

Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena saat membentur benda tumpul tersebut, kuku akan mengalami kerusakan atau tertekan ke dalam hingga kemudian menembus kulit.

6. Kaki Kotor

Cantengan yang Anda alami bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau kuman, yang mana hal tersebut dipicu oleh kondisi kaki yang kotor.

Oleh sebab itu, jaga selalu kebersihan kaki Anda dengan rajin mencuci kaki menggunakan sabun antiseptik setiap habis berkegiatan demi meminimalisir kaki cantengan akibat kotor.

Selain faktor-faktor di atas, pada kasus yang jarang, penyebab cantengan di kaki bisa karena faktor keturunan (genetik).

Ciri dan Gejala Cantengan

Cantengan ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Berikut ini adalah ciri dan gejala cantengan yang perlu Anda perhatikan:

  • Bengkak pada jari kaki yang disertai rasa nyeri
  • Terjadi perdarahan pada jari kaki yang membengkak
  • Bengkak pada jari kaki berisi nanah berwarna putih kekuningan
  • Terjadi pertumbuhan berlebih pada kuku jempol kaki
  • Kulit di ujung jari kaki mengalami peradangan (inflamasi)

Cantengan yang telah sampai menimbulkan perdarahan dan nanah menandakan adanya infeksi sehingga harus segera dilakukan langkah pengobatan sebelum kondisi bertambah parah.

Diagnosis Cantengan

Diagnosis cantengan sebenarnya dapat diidentifikasi hanya dengan memeriksa kondisi fisik jari kaki penderita. Meskipun demikian, ada beberapa kondisi cantengan yang memerlukan pemeriksaan penunjang seperti pindai sinar-X.

Metode diagnosis cantengan dengan pemindaian sinar-X umumnya dilakukan apabila cantengan disebabkan oleh cedera pada kaki. Cara ini juga efektif untuk mengukur sudah seberapa dalam kuku menembus lapisan kulit, apakah sudah sampai ke epidermis atau lapisan tengah kulit.

Pengobatan Cantengan

Seperti yang sudah disebutkan di awal, kuku cantengan adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan dengan sejumlah metode pengobatan sederhana dan bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Namun dengan catatan, cantengan belum sampai ke tahap infeksi.

Beberapa cara mengobati cantengan yang bisa Anda lakukan di rumah adalah:

  • Rendam dan cuci kaki dengan air hangat yang telah dicampur garam 4 kali sehari selama 15 menit
  • Saat kuku melunak, dorong kulit menjauhi kuku
  • Jaga selalu kebersihan kaki dengan rutin mencucinya dengan sabun antiseptik
  • Tutup jari kaki yang cantengan dengan kain kassa saat beraktivitas tanpa menggunakan alas kaki
  • Minum obat-obatan penghilang nyeri, seperti ibupfrofen atau paracetamol
  • Oleskan salep antibiotik

Sementara itu, untuk kasus cantengan yang sudah terinfeksi parah, cara mengatasi cantengan bahkan bisa sampai pada tindakan operasi pencabutan kuku, yang terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Operasi Pencabutan Kuku (Sebagian)

Cara mengobati cantengan bernanah ini dilakukan dengan cara mencabut sebagian kuku, utamanya yang berlokasi dekat dengan cantengan. Pasien akan diberikan bius lokal pada area kuku yang akan dicabut sebelum dilakukan tindakan operasi.

Setelah kuku berhasil dicabut, dokter akan memberikan cairan fenol yang berfungsi mencegah cantengan timbul kembali.

2. Operasi Pencabutan Kuku (Total)

Apabila kuku pasien sangat tebal dan sudah menusuk kulit di sekitarnya, dokter akan melakukan tindkan operasi pencabutan kuku secara keseluruhan.

Sama seperti operasi pencabutan kuku sebagian, pasien akan diberikan obat bius lokal terlebih dahulu. Setelah kuku tercabut, dokter akan menutup jari kaki dengan perban yang akan dilepas dalam waktu 1-2 hari.

Operasi pencabutan kuku sebagian memerlukan waktu beberapa bulan sampai kuku kembali utuh seperti sedia kala. Sedangkan pada operasi pencabutan kuku total, butuh waktuh hingga 1 tahun hingga kuku dapat tumbuh kembali.

Pencegahan Cantengan

Cara mencegah cantengan tentu saja dengan menghindari hal-hal yang memicu cantengan tersebut, yakni:

  • Jangan potong kuku secara melengkung, melainkan potong secara lurus
  • Potong kuku sewajarnya, jangan terlalu pendek
  • Gunakan kikir khusus kuku untuk menghilangkan kulit mati
  • Gunakan alas kaki dengan ukuran yang sesuai, jangan terlalu sempit
  • Menjaga kebersihan kaki

Itu dia informasi mengenai kuku cantengan yang penting untuk Anda ketahui. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari Anda dari komplikasi cantengan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk kesehatan tulang. Semoga bermanfaat!

 

Sumber:

  1. Ingrown Toenails: Why do They Happen? https://www.healthline.com/health/ingrown-toenail#complications [Diakses pada 31 Juli 2019]
  2. Ingrown Toenails Explained by Physics: Why Toenails Push Into Your Skin and Cause  Swelling. https://www.medicaldaily.com/ingrown-toenails-explained-physics-why-toenails-push-your-skin-and-cause-swelling-320880 [Diakses pada 31 Juli 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi