Terbit: 31 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kerap kali bayam dipilih sebagai sayuran karena dianggap sehat. Anggapan tersebut memang benar adanya dan bisa terlihat melalui kandungan bayam. Zat gizi apa saja sih yang masuk di dalam kandungan gizi bayam?

Kandungan Bayam Hijau dan Merah, Manakah yang Lebih Bergizi?

Baca terus untuk mengetahui kandungan bayam secara umum. Ketahui pula kandungan bayam hijau dan kandungan bayam merah yang memiliki perbedaan pada zat gizi tertentu.

Mengenal bayam

Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang cukup banyak dibudidayakan dan diolah sebagai menu harian sebagai sayur. Tanaman bayam tumbuh di banyak negara termasuk di Indonesia.

Genus atau marga dari tanaman bayam adalah Amaranthus yang memiliki arti kekal atau abadi. Bayam termasuk tanaman perdu yang memiliki biji kecil dan dikembangbiakan secara generatif (biji).

Bayam termasuk tanaman yang tahan di mana pun berada. Hal ini dikarenakan bayam merupakan tumbuhan C4 yang memiliki kemampuan untuk mengikat gas karbondioksida secara efisien. Selain itu, umur panen bayam cukup singkat, yaitu 3-4 minggu.

Jenis-jenis varietas bayam

Sebenarnya, varietas bayam yang ada di seluruh dunia cukup banyak mengingat bayam cukup adatif dengan berbagai ekosistem. Namun, varietas bayam yang ada di Indonesia tidaklah sebanyak itu. Bayam yang dibudidayakan di Indonesia ada dua jenis.

Kedua jenis bayam budidaya tersebut yaitu Amaranthus Hybridus (bayam petik) dan Amaranthus Tricolor (bayam cabut). Varietas Amaranthus Hybridus atau bayam petik memiliki siklus hidup yang lebih lama dari bayam cabut.

Selain itu, bayam petik memiliki ukuran daun yang lebih lebar dari bayam cabut. Oleh karena itu, biasanya bayam petik ini sering dijadikan sebagai bahan masakan seperti urap, gado-gado, dan lalapan.

Varietas bayam cabut atau Amaranthus Tricolor terdiri dari dua jenis varietas, yaitu bayam hijau dan bayam merah. Bayam jenis inilah yang umum dijadikan sebagai bahan masakan sayur bening.

Kandungan bayam secara umum

Secara umum, bayam mengandung beberapa jenis zat gizi. Baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro ada di dalam bayam. Zat gizi makro yang ada di dalam bayam seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Nilai kandungan gizi bayam per 100 gram pada zat makro tersebut di antaranya adalah 3,5 gram protein; 0,5 gram lemak; dan 6,5 gram karbohidrat. Jumlah energi yang ada di dalam bayam sebanyak 45 kkal dan serat sebanyak 0,7 gram.

Bayam juga memiliki kandungan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral. Berbagai vitamin ada di dalam kandungan bayam. Nilai berbagai kandungan vitamin pada bayam per 100 gram, yaitu 9400 ug vitamin A; 0,08 mg vitamin B1; 9,15 mg vitamin B3; 0,7 mg vitamin B3; 194 ug vitamin B9; 76,7 mg vitamin C; dan 483 ug vitamin K.

Berbagai mineral juga ada di dalam bayam, seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Nilai kandungan gizi bayam per 100 gram untuk mineral tersebut yaitu 267 mg kalsium; 67 mg fosfor; 3,9 mg zat besi; 131 mg natrium; dan 285 mg kalium.

Kandungan bayam hijau dan merah

Kandungan gizi bayam baik varietas bayam hijau maupun bayam merah memiliki kandungan zat gizi yang sama. Namun, nilai kandungan dari setiap zat gizi pada bayam hijau dan merah agak berbeda.

Bayam merah mengandung energi lebih banyak daripada bayam hijau. Kandungan bayam merah terdiri dari 51000 kalori, sedangkan bayam hijau mengandung 36000 kalori. Bayam merah juga mengandung lebih banyak karbohidrat daripada bayam hijau.

Kandungan karbohidrat bayam merah sebanyak 100 gram, sedangkan bayam hijau mengandung 65 gram karbohidrat. Pada kandungan lemak, keduanya memiliki nilai kandungan yang sama, yaitu sebanyak 5 gram.

Pada protein, kandungan bayam merah lebih tinggi yaitu sebanyak 46 gram sedangkan pada kandungan bayam hijau sebanyak 35 gram. Bayam merah juga memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi daripada yang ada pada kandungan bayam hijau.

Kandungan kalsium pada bayam merah adalah 368 mg, sedangkan bayam hijau mengandung 267 mg. Sama halnya dengan zat gizi lainnya, bayam merah mengandung fosfor lebih tinggi daripada bayam hijau.

Kandungan bayam merah untuk fosfor adalah 111 mg dan bayam hijau mengandung 67 mg. Pada zat gizi besi dan vitamin A, kandungan bayam hijau lebih unggul daripada bayam merah. Bayam hijau mengandung 3,9 mg zat besi dan bayam merah sebanyak 2,2 mg.

Vitamin A di dalam bayam hijau adalah 6,09 mg, sedangkan pada kandungan bayam merah adalah 5,8 mg. Bayam merah dan bayam hijau memiliki kandungan yang sama pada vitamin B1 dan vitamin C.

Pada kandungan bayam hijau dan bayam merah terdapat sebanyak 0,08 mg untuk setiap 100 gram bayam. Vitamin C yang ada pada keduanya adalah 80 mg per 100 gram bayam. Air di dalam bayam hijau lebih banyak daripada bayam merah, yaitu 869 gram dan 82 gram.

Jika disimpulkan, secara umum bayam merah memiliki nilai yang lebih tinggi pada banyak zat gizi dibanding bayam hijau. Oleh karena itu, bayam merah lebih baik dikonsumsi jika ingin mendapatkan asupan energi, karbohidrat, protein, kalsium, dan fosfor yang lebih banyak.

Namun, jika Anda membutuhkan zat gizi besi dan vitamin A yang lebih banyak maka bayam hijau. Selain itu, bayam merah dan bayam hijau juga mengandung beberapa senyawa penting.

Beberapa senyawa yang ada di dalam kandungan bayam hijau dan bayam merah, di antaranya adalah senyawa alkaloid, flavonoid, saponin , tanian, lutein, dan steroid. Sebagian besar dari senyawa-senyawa tersebut merupakan zat antioksidan.

Anda telah mengetahui semua kandungan bayam hijau dan bayam merah baik secara umum maupun khusus. Kini, seharusnya Anda paham mengapa bayam sering kali dianggap sebagai makanan yang sehat. Itu karena kandungan gizi bayam yang kaya!

 

Sumber:

  1. Undip: Tinjauan Pustaka (Bayam). http://eprints.undip.ac.id/48627/5/BAB_II.pdf [diakses pada 30 Januari 2019]
  2. Unisba: Tinjauan Pustaka (Bayam). http://repository.unisba.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/5284/05Bab1_Putra_10060311113_skr_2015.pdf?sequence=5&isAllowed=y [diakses pada 30 Januari 2019]
  3. UNG: Tinjauan Pustaka (Bayam Hijau). http://eprints.ung.ac.id/2592/6/2012-1-1002-612309006-bab2-13082012115106.pdf [diakses pada 30 Januari 2019]
  4. Unimus: Tinjauan Pustaka (Bayam Merah). http://repository.unimus.ac.id/1187/3/BAB%20II.pdf [diakses pada 30 Januari 2019]
  5. Undip: Tinjauan Pustaka (Bayam Merah). http://eprints.undip.ac.id/60136/3/BAB_II.pdf [diakses pada 30 Januari 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi