Terbit: 18 December 2018 | Diperbarui: 20 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sobat Sehat suka makan keju? Bahan makanan yang dianggap identik dengan makanan orang Barat ini memang memiliki rasa yang enak. Keju seringkali dijadikan campuran dari beberapa jenis makanan atau kue. Bahkan, sebagian orang bisa sengaja menambahkan keju pada lauk seperti telur atau gorengan demi membuatnya menjadi lebih lezat. Selain enak, keju juga dikenal sebagai makanan dengan kandungan nutrisi yang tinggi.

Jangan Berlebihan, Sebanyak Ini Batasan Makan Keju Setiap Hari

Kandungan di dalam keju

Di dalam 100 gram keju kita bisa mendapatkan 236 kilo kalori, 22,8 gram protein, 13,1 gram karbohidrat, 20,3 gram lemak, 777 miligram kalsium, 2 miligram zat besi, serta 338 miligram fosfor. Keju juga memiliki kandungan vitamin A, vitamin B, dan vitamin C yang cukup tinggi. Di dalam keju juga terdapat kandungan lemak sekitar 12 persen dari bobot totalnya. Selain itu, keju yang merupakan salah satu produk turunan ini juga memiliki kandungan laktosa sekitar 4,5 persen.

Apakah konsumsi keju perlu dibatasi?

Pakar kesehatan Emma Brown dari Nutracheck menyebutkan bahwa cukup sulit untuk menentukan seberapa banyak porsi keju yang aman untuk dikonsumsi. Hanya saja, Emma menyebutkan bahwa idealnya kita membatasi asupan keju sebanyak 30 gram saja. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalori di dalam 30 gram keju yang sudah mencapai angka 125. Jika kita mengolahnya dengan bahan lain seperti mayones, bisa jadi asupan kalori harian kita bisa sangat banyak dan akhirnya membuat berat badan naik.

Makan keju bisa membuat berat badan menurun?

Hanya saja, banyak orang yang justru berpikir bahwa rajin makan keju justru bisa membantu program diet. Anggapan ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University College Dublin, Irlandia. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa orang yang rutin makan keju cenderung memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang jarang mengonsumsinya. Padahal, di dalam keju memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi.

Dalam penelitian yang dilakukan dengan melibatkan 1.500 orang dengan usia 18 hingga 90 tahun ini, disebutkan bahwa mereka yang rajin minum produk susu seperti keju, yoghurt, dan susu cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih rendah, kadar lemak yang lebih rendah, ukuran pinggang lebih kecil, dan tekanan darah yang lebih rendah. Bahkan, dalam penelitian ini, disebutkan bahwa partisipan yang minum susu rendah lemak justru memiliki kadar kolesterol dalam darah yang lebih tinggi.

Dr. Emma Feeney yang terlibat dalam penelitian ini menyebutkan bahwa konsumsi keju sepertinya memang tidak memicu peningkatan kadar kolesterol darah. Meskipun begitu, Feeney juga mengingatkan bahwa dibalik semua manfaat ini, konsumsi keju juga tidak boleh dilakukan dengan berlebihan.

Keju bisa sebabkan kanker?

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam European Journal of Cancer pada 2011 silam menghasilkan sebuah fakta yang mendukung saran para pakar kesehatan yang meminta kita membatasi asupan keju. Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim gabungan dari Belanda dan Belgia ini, disebutkan fakta bahwa makan keju setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih.

Dalam penelitian ini, orang-orang yang makan keju hingga lebih dari 53 gram setiap hari cenderung meningkatkan risiko kanker kandung kemih hingga 50 persen. Fakta ini terungkap setelah para peneliti mengecek kondisi 200 penderita kanker dan 386 partisipan lainnya yang berada dalam kondisi sehat.

Meskipun begitu, menurut para peneliti, asalkan konsumsi keju tidak melebihi batas yang disarankan, yakni sekitar 30 gram, efeknya sebenarnya tidak begitu besar bagi risiko terkena penyakit ini.

Jadi, sudah tahu kan seberapa banyak kita sebaiknya membatasi asupan keju? Meski enak, jangan banyak-banyak memakannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi