DokterSehat.Com -Meski kita sering mengalami infeksi karena bakteri, jamur, atau virus, sebenarnya tubuh kita memiliki mikroba itu dalam jumlah yang terbilang sangat banyak. Bayangkan saja, sel yang ada di dalam tubuh manusia ada sekitar 30 triliun jumlahnya. Namun, jumlah bakteri dan sejenisnya di dalam tubuh ada sekitar 40 triliun sel. Artinya hampir setiap bagian tubuh memiliki bakteri khususnya di area pencernaan dan perut.
Nah, mengapa di dalam tubuh terdapat banyak sekali bakteri? Apakah bakteri ini memang bermanfaat untuk tubuh? Kalau memang bermanfaat untuk tubuh seperti apa manfaat yang akan didapatkan. Berikut ulasan tentang bagaimana bakteri yang sangat banyak di dalam tubuh menjaga kesehatan tubuh.
Kesehatan tubuh bisa terjaga kalau bakteri yang ada di dalam tubuh khususnya usus bisa hidup dengan baik. Berikut manfaat tubuh dari bakteri baik yang hidup di dalam saluran cerna.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, bakteri yang tidak bisa melakukan kerjanya dengan baik di dalam usus bisa menyebabkan disbiosis. Kondisi ini memicu peningkatan berat badan dan memicu kondisi obesitas. Oleh karena itu, seseorang disarankan untuk menjaga kesehatan dari bakteri baik di dalam tubuhnya agar tidak terjadi masalah seperti ini.
Selama bakteri di dalam saluran cerna bisa melakukan simbiosis dengan sempurna dengan tubuh, penurunan berat badan akan bisa dilakukan. Selain itu, seseorang yang sudah memiliki berat badan ideal bisa menjaga berat badannya agar tidak naik akibat fungsi dari bakteri yang turun.
Saluran cerna yang dimiliki oleh seseorang memiliki banyak sekali bakteri baik yang bekerja untuk melakukan fermentasi sisa makanan dan bisa dikeluarkan dalam bentuk feses. Kalau terdapat gangguan di dalam usus, kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS) akan terjadi dan menyebabkan masalah seperti sembelit atau diare.
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan yang sering muncul akibat disbiosis yang terjadi antara tubuh dan bakteri. Akibatnya iritasi akan terjadi di usus sehingga penyerapan nutrisi tidak bisa berjalan dengan baik. Kalau bakteri baik tetap ada di sana atau kita mengonsumsi probiotik, inflamasi tidak akan terjadi.
Bakteri yang ada di dalam perut mungkin akan sering dianggap bermanfaat untuk saluran cerna saja. Namun, bakteri yang baik bisa membuat tubuh lebih banyak menghasilkan HDL. Seperti yang kita tahu HDL adalah kolesterol baik yang bisa meluruhkan LDL yang sudah menempel di dinding pembuluh darah.
Beberapa jenis bakteri yang hidup di usus mungkin akan menyebabkan penyumbatan arteri. Namun, kalau seseorang mengonsumsi makanan seperti probiotik atau prebiotik, kemungkinan besar kondisi ini tidak akan terjadi. Kalau kolesterol di dalam tubuh baik karena tinggi HDL, peluang terjadi penyakit jantung akan rendah.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, gula darah dalam tubuh bisa dikontrol dengan baik oleh bakteri baik yang ada di dalam tubuh. Oleh karena itu kita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat agar simbiosis dengan bakteri baik bisa berjalan dengan lancar. Efek ini juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki risiko diabetes tipe 1 dari orang tua.
Bakteri yang melakukan fermentasi di usus bisa menghasilkan zat kimia yang berguna untuk melakukan komunikasi antara saraf dan otak. Dengan kemampuan ini koordinasi di dalam tubuh bisa berjalan dengan baik. Pada beberapa penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil juga kalau bakteri juga bisa menurunkan risiko depresi.
Karena bisa menghasilkan senyawa kimia yang bermanfaat untuk komunikasi otak, tubuh akan lebih mudah merespons kalau ada infeksi. Akibatnya sel daya tahan akan menjadi lebih baik sehingga kalau ada infeksi akan langsung diserang dan tubuh tidak mengalami penyakit tertentu.
Mengingat bakteri yang ada di dalam usus sangat bermanfaat untuk tubuh, ada baiknya kita menjaga kesehatannya dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
Dari ulasan di atas terlihat dengan jelas kalau sebenarnya manusia melakukan simbiosis mutualisme dengan bakteri atau mikro bioma yang ada di dalam perutnya. Simbiosis ini membuat seseorang tidak mengalami gangguan pencernaan dan bakteri tetap mendapatkan suplai makanan dari sisa pencernaan. Semoga pembahasan di atas bermanfaat untuk Anda.