Apa saja bahaya suntik silikon? Ada banyak kasus komplikasi kesehatan dan bahkan kematian akibat penggunaan suntik silikon ilegal. Mari pahami apa saja efek samping suntik silikon dalam pembahasan ini.
Suntik silikon adalah salah satu metode paling kontroversial dalam dunia bedah kosmetik. Gel silikon pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962 dan mulai banyak digunakan pada tahun 1980-an sebagai bahan implan payudara.
Silikon adalah bahan sintetis yang terbuat dari campuran bahan kimia seperti oksigen, karbon, hidrogen, dan silikon itu sendiri yang merupakan elemen alami. Zat silikon pun digunakan sebagai bahan untuk implan tubuh seperti implan payudara, bokong, bibir, dan operasi bedan kecantikan lainnya.
Sekarang, U.S. Food and Drug Administration telah melarang penggunaan silikon cair sebagai implan tubuh. Implan dengan bahan saline lebih direkomendasikan. Pasalnya, implan payudara dengan silikon menyebabkan berbagai efek samping seperti penyumbatan pembuluh darah, pembengkakan, penyakit autoimun, implan pecah, dan lainnya.
Zat silikon yang masuk ke dalam tubuh akan terserap oleh tubuh dan memicu masalah kesehatan mulai dari gejala sedang hingga berat. Berikut ini efek samping suntik silikon:
Paparan silikon yang bocor ke dalam tubuh juga dikaitkan dengan kondisi autoimun seperti lupus, artritis reumatoid, vaskulitis, dan sklerosis sistemik progresif. Penyakit autoimun terkait dengan implan silikon disebut dengan sindrom inkompatibilitas implan silikon atau kelainan reaktif silikon dengan gejala berupa nyeri sendi, nyeri dada, anemia, pembekuan darah, masalah kulit, hingga memicu masalah ginjal.
Limfoma sel besar anaplastik terkait implan payudara atau breast implant–associated anaplastic large cell lymphoma (BIA-ALCL) adalah kanker langka pada jaringan payudara.
BIA-ALCL dikaitkan sebagai bahaya suntik silikon akibat kebocoran isi implan silikon dan garam yang menyerap ke tubuh dan memicu kanker payudara. Gejalanya berupa payudara asimetris, gumpalan cairan silikon, dan payudara terasa keras beberapa waktu setelah implan payudara dengan zat silikon.
Implan berisi zat silikon bukan untuk penggunaan selamanya. Biasanya, implan bertahan selama 7-12 tahun atau tergantung pada kualitas implan. Risiko kebocoran implan sangat mungkin terjadi dan sangat berbahaya.
Cairan silikon yang bocor dari cangkang implan akan menyebabkan gejala seperti nyeri, bengkak, pengerasan bagian tubuh, dan perubahan bentuk tubuh yang tidak Anda inginkan. Cairan silikon mungkin juga menginfeksi tubuh dan organ terdekat.
Bila implan silikon sudah kedaluwarsa, Anda harus melakukan operasi lanjutan untuk mengangkat implan lama dan mungkin menggantinya dengan yang baru. Bila tidak, zat silikon mungkin bocor sewaktu-waktu.
Setelah bertahun-tahun, implan silikon juga mungkin membuat jaringan di sekitar implan mengeras (kontraktur kapsuler) dan merubah bentuk bagian tubuh tersebut. Maka dari itu, operasi lanjutan dibutuhkan untuk memperbaiki implan.
Anda mungkin merasakan perubahan sensasi dan penampilan tubuh yang dipasangi implan atau suntik silikon. Efek sampingnya dapat berupa kerutan, pembengkakan, pengerasan, dan nyeri. Hasil dari implan mungkin juga tidak sesuai yang Anda inginkan.
Bila pada suatu hari Anda memutuskan untuk mengangkat implan silikon tersebut, makan bagian tubuh tersebut tidak dapat kembali ke bentuk semula. Ini menyebabkan kulit kendur dan tampak mengerut.
Suntik atau implan payudara dengan zat silikon akan mempersulit pemeriksaan mamografi untuk mendeteksi payudara. Pasalnya, jaringan payudara akan tertutup zat silikon tersebut sehingga hasil mamografi mungkin menjadi tidak akurat.
Selain itu, FDA menerima beberapa laporan dari pengguna implan silikon pada payudara terkait tumor dan kanker payudara yang mereka alami. Sel-sel abnormal (tumor atau kanker) bisa saja muncul akibat zat silikon cair yang mengendap, menginfeksi, dan menyebabkan peradangan payudara yang tidak disadari.
Zat silikon yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu rasa nyeri berulang. Bila Anda menerima suntikan silikon untuk memperbesar payudara, biasanya nyeri terasa pada puting dan seluruh bagian payudara disertai dengan pembengkakan dan luka memar.
Kondisi ini dipicu akibat penumpukan cairan silikon pada area sekitar. Gejala lainnya berupa pengerasan kulit, benjolan, dan infeksi pada area yang menerima suntikan silikon.
Bila seseorang menerima suntikan silikon pada bagian tubuh yang kaya akan pembuluh darah seperti bokong, maka itu akan memicu penyumbatan pembuluh dara pada tahap tertentu. Silikon dapat masuk ke bagian tubuh lain melalui pembuluh darah dan menyumbat organ penting seperti paru-paru, otak, dan jantung. Kondisi ini adalah masalah medis serius dan berakibat fatal seperti stroke hingga kematian.
Sebagian wanita yang menerima suntikan silikon pada payudara bisa tetap menyusui tanpa kendala, namun sebagian lainnya mengalami kesulitan karena jaringan payudara terhalangi oleh zat silikon.
Selain itu, cairan silikon bisa saja lolos melewati cangkang dan larut pada ASI. Kondisi ini dikhawatirkan berpengaruh buruk pada perkembangan anak di masa depan, walaupun belum ada pembuktian secara medis.
Berikut ini beberapa bahaya suntik silikon pada payudara berdasarkan laporan dari Food and Drug Administration (FDA) yang harus Anda waspadai:
Maka dari itu, FDA melarang penggunaan zat silikon untuk tujuan bedah kosmetik. Setiap orang yang ingin melakukan bedah plastik harus mempertimbangkan jenis bedah dan zat kimia apa yang akan digunakan untuk mencegah kerugian dan bahaya yang mungkin terjadi.