DokterSehat.Com – Tahukah Anda kalau 21 Februari adalah hari Peduli Sampah Nasional? Seperti yang kita tahu, sampah yang dihasilkan setiap hari terdiri dari sampah organik dan non-organik. Khusus sampah non-organik, kita cenderung membakarnya. Faktanya, ada dampak negatif pembakaran sampah bagi kesehatan dan lingkungan.
Sampah yang dibakar di alam terbuka atau open air sangat berbahaya. Bahkan, beberapa negara melarang melakukan ini. Sampah yang dibakar di alam terbuka dan dekat dengan pemukiman bisa menyebabkan beberapa hal di bawah ini.
Akibat menghirup asap pembakaran sampah yang pertama adalah masalah pernapasan. Sampah non organik terutama yang terbuat dari karet, bekas cat, dan bahan asbes lainnya bisa menghasilkan partikel berbahaya. Partikel yang cukup besar ini ikut terbawa angin dan akhirnya masuk ke pernapasan.
Gangguan awal dari keracunan asap sisa pembakaran adalah sering batuk dengan intens padahal tidak terkena flu. Kalau kondisi ini dibiarkan saja, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah yang lebih serius di saluran napas seperti bronkitis, kanker paru, dan asma.
Gangguan paru tidak menjadi satu-satunya akibat menghirup asap pembakaran sampah. Partikel asap yang terlalu besar juga bisa menyebabkan masalah pada mata. Partikel berbahaya akan menyebabkan mata menjadi iritasi dan akhirnya memerah dan terasa ada yang mengganjal.
Asap yang masuk ke rumah secara tidak langsung akan menyebarkan banyak sekali partikel berbahaya. Di makanan, meja, kursi, piring, dan tempat lain yang tidak terlihat. Partikel itu bisa saja mengenai tangan dan akhirnya terbawa masuk ke dalam mulut saat makan.
Akibat menghirup asap pembakaran sampah yang lain adalah menurunnya kerja atau kerusakan pada organ tertentu. Asap yang mengandung partikel kimia berbahaya bisa masuk ke dalam tubuh dan akhirnya ikut mengendap atau masuk ke peredaran darah. Akibatnya beberapa jenis organ akan mengalami kerusakan.
Beberapa jenis organ yang bisa mengalami kerusakan akibat menghirup asap pembakaran sampah adalah hati, otak, ginjal, jantung, dan paru. Oleh karena itu kalau Anda berada di lingkungan yang sering membakar sampah, ada baiknya untuk mau menggunakan masker.
Beberapa partikel berbahaya yang tersisa dari pembakaran sampah akan menjadi abu. Nah, abu ini bisa tercampur lagi bersama tanah dan akhirnya terserap oleh tumbuhan, dimakan oleh cacing atau hewan kecil lainnya lalu dimakan ayam. Rantai makanan akan menyebabkan konsentrasi bahan berbahaya berpindah dari dari makhluk ke makhluk.
Seperti halnya ikan salmon tangkapan liar yang kadang mengandung merkuri, sayuran atau mungkin hewan yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan masalah. Tubuh bisa memiliki endapan partikel berbahaya dan akhirnya memicu kanker.
Akibat menghirup asap pembakaran sampah memang dirasakan langsung oleh manusia. Namun, lingkungan juga akan mengalaminya juga akibat open burning ini.
Selalu ada solusi untuk masalah sampah, daripada melakukan open burning, lebih baik memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
Sampah adalah masalah global yang tidak hanya dihadapi oleh Indonesia saja. Oleh karena itu ada baiknya kita bisa mengelola sampah dengan baik. Kalau memang tidak bisa mengelola, usahakan untuk mengurangi produksi sampah dan tidak membuangnya sembarangan. Meski sampah yang dibuang hanya beberapa buah saja, kemungkinan memengaruhi lingkungan dan kesehatan tetap besar.