DokterSehat.Com – Progesteron adalah hormon yang berperan penting bagi fungsi sistem reproduksi wanita. Hormon ini diproduksi secara alami pada wanita saat mendekati menstruasi dan saat kehamilan. Ketika menopause, jumlah hormon progesteron yang dihasilkan akan berkurang.
Normalnya, tubuh wanita memproduksi hormon progesteron selama siklus ovulasi melalui ovarium dan kelenjar adrenal. Jika tubuh tidak mampu menghasilkan hormon progesteron yang cukup maka bisa jadi memicu masalah lainnya.
Rendahnya progesteron bisa disebabkan oleh disfungsi hati, stres, diet, obat-obatan tertentu, dan kurangnya olahraga.
Awalnya gangguan hormon ini ditandai dengan berat badan yang tak terkendali, retensi air, dan kekeringan vagina. Namun, kebanyakan wanita tidak mengatasi masalah ini dengan cepat sehingga muncul gejala berikutnya yang lebih mengganggu seperti serangan panik, depresi, migrain, masalah gula darah, dan siklus haid yang tidak normal.
Perlu diketahui, saat kadar hormon progesteron rendah hal itu bisa menimbulkan risiko yang lebih tinggi terhadap serangan kanker, tumor fibroid, osteoporosis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
Selain itu, gangguan hormon ini bisa membuat wanita berpotensi mengalami infertilitas bertahun-tahun, bahkan berisiko mengalami keguguran. Bahkan, kekurangan progesteron akan menyebabkan disfungsi tiroid, kerontokan rambut, penipisan kulit, dan kerutan pada kulit yang terkait dengan hilangnya hidrasi.
Gejala lainnya adalah munculnya Alzheimer, ketidakmampuan menangani stres dan peningkatan nyeri tubuh serta rasa sakit. Rasa nyeri ini disebabkan oleh kadar hormon progesteron yang rendah sehingga menyebabkan kerusakan selubung myelin yang melindungi sel-sel saraf.
Jika wanita memahami fungsi hormon progesteron, hal ini dapat membuat wanita dapat lebih memahami mekanisme tubuhnya. Berikut beberapa peran penting progesteron dalam hidup manusia.
Progesteron yang disebut juga hormon kehamilan ini memiliki banyak peran dalam pertumbuhan janin, di antaranya:
Hormon progesteron mendukung perkembangan neuron pada otak dan berperan melindungi jaringan otak dari kerusakan. Selain itu, hormon ini juga berperan dalam pemulihan cedera otak dengan mengurangi peradangan serta mencegah risiko apoptosis atau kematian sel.
Selain beberapa fungsi-fungsi hormon progesteron di atas, hormon ini juga berperan menormalkan pembekuan darah, kadar oksigen dalam sel, kadar tembaga dan seng, serta tonus pembuluh darah.
Progesteron juga dapat mencegah kanker endometrial dengan mengatur efek estrogen, serta berperan memberi sinyal pada fungsi pankreas dan pelepasan insulin. Pada pria, progesteron dapat berperan penting dalam mengatur tingkah laku pria, seperti sikap pria pada bayi.
Progesteron buatan dapat diberikan secara oral, suntikan, dan tersedia juga dalam bentuk menyerupai gel. Berikut beberapa fungsi hormon progesteron buatan secara medis:
Gunakan obat progesteron dengan mengikuti anjuran dokter atau sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan. Periksakan diri Anda ke dokter secara berkala selama menggunakan progesteron agar perkembangan kondisi bisa tetap dikontrol.
Bagi Anda yang ingin mengonsumsi obat hormon progesteron, harap berhati-hati terutama bagi penderita gangguan ginjal, deep vein thrombosis, gangguan hati, gangguan jantung, asma, emboli paru, migrain, hipertensi, epilepsi, diabetes melitus, dan depresi.