DokterSehat.Com – Beberapa hari menjelang menstruasi, wanita akan mengalami PMS atau premenstrual syndrome. Kondisi ini sangat wajar terjadi pada wanita dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada yang mengalami nyeri cukup kuat di bawah perut hingga perubahan suasana hati atau mood yang berlebihan.
Pada beberapa wanita, kondisi PMS ini bisa cukup parah hingga menyebabkan gangguan kesehatan seperti pingsan dan depresi. Nah, kalau Anda sering mengalami PMS yang lebih parah dari orang lain yang ada di sekitar, bisa jadi terkena PMDD atau premenstrual dysphoric disorder yang cukup berbahaya.
PMS umumnya datang beberapa hari sebelum menstruasi muncul dengan gangguan fisik dan mental. Gangguan fisik yang akan terjadi karena gangguan ini biasanya berupa rasa sakit di perut bagian bawah yang rasanya sangat mengganggu. Beberapa wanita bahkan ada yang sampai mengalami pingsan karena tidak tahan dengan kondisi PMS.
Selanjutnya gangguan non fisik bisa berupa perubahan suasana hati atau mood yang sangat buruk. Perubahan suasana hati tersebut kadang membuat wanita menjadi gampang marah, sedih, dan berujung pada kondisi tidak nyaman.
Kalau Anda mengalami PMDD, kondisi di atas akan jauh lebih parah lagi. Gangguan fisik dan juga mental bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Anda akan susah melakukan apa saja dengan tenang karena merasa sering sekali kesakitan.
Gangguan akibat PMDD ini tidak berjalan selama 1-2 hari saja seperti layaknya sedang PMS. Gangguan pada tubuh terjadi selama seminggu, bahkan bisa lebih. Dengan efek yang parah ini wanita akan susah menjalani kehidupannya dengan normal. Gangguan akan muncul hampir setiap hari selama siklus menstruasi berjalan.
Tanda umum dari gangguan PMDD bisa terlihat dan dirasakan baik secara fisik atau mental. Wanita dengan kondisi ini akan merasakan beberapa gangguan mental yang terdiri dari:
Selanjutnya untuk tanda PMDD secara fisik terdiri dari:
Hingga saat ini belum ada penelitian yang mendetail terkait dengan PMDD yang dialami oleh banyak wanita di seluru dunia. Namun, secara umum kondisi PMDD ini dipicu karena adanya perubahan pada level estrogen dan progesteron. Perubahan ini memicu serotonin yang miliki pengaruh besar pada mood.
Kalau level dari serotonin mengalami perubahan, mood wanita akan terpengaruh. Itulah kenapa respons wanita terhadap banyak hal jadi terlalu berlebihan. Akhirnya mereka jadi gampang tersinggung dan juga marah. Kondisi ini juga memicu wanita jadi mudah sedih dan berpotensi mengalami depresi.
Penelitian lanjutan yang dilakukan pada 2017 juga menunjukkan kalau respons berlebihan dari sel tubuh wanita saat mendekati menstruasi juga memicu PMDD. Itulah kenapa tubuh terkadang mengalami sakit sendiri meski tidak ada luka.
PMDD bisa terjadi pada semua wanita, tapi kondisi ini bisa dicegah dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat. Olahraga secara rutin setiap hari, makan terkontrol, membatasi kopi, dan melakukan manajemen stres dengan benar.
Cara lain untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengonsumsi antidepresan sesuai dengan resep dokter. Selain itu terapi hormon juga bisa dilakukan agar gejala PMDD tidak terus muncul.
Demikian ulasan tentang kondisi PMDD yang bisa dialami oleh wanita. Kalau Anda merasa sering mengalami PMS yang sangat sakit dan tidak tertahankan, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Kalau pun nantinya bukan PMDD, setidaknya Anda sudah berusaha untuk lebih waspada dengan berbagai kemungkinan masalah yang akan muncul.