Meskipun bersepeda dapat memberikan manfaat bagi tubuh, aktivitas ini juga memiliki dampak buruk pada pria jika dilakukan terlalu lama. Apa saja efek samping bersepeda pada pria? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Melakukan aktivitas bersepeda untuk jarak pendek atau durasi yang tidak terlalu lama mungkin tidak begitu berdampak pada pria. Namun, jika dilakukan dengan jarak yang sangat jauh dan intens, beberapa efek samping yang bisa terjadi, di antaranya:
Bersepeda terlalu lama dapat menyebabkan area sekitar selangkangan pria mengalami tekanan yang kuat. Gerakan kaki mengayuh pedal juga dapat menyebabkan aliran di sekitar penis terganggu. Aliran darah yang terganggu ini dapat menyebabkan penis mati rasa selama beberapa saat.
Meski hanya terjadi sementara, namun bila kondisi ini terus terjadi dan berulang, pembuluh darah di sekitar penis rusak. Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan, cobalah untuk beristirahat setiap 15 menit sekali.
Tekanan dari sadel bisa menyebabkan gangguan pada penis, seperti rasa sakit hingga penurunan kualitas sperma.
Tentu gangguan ini tidak akan serta merata muncul begitu saja pada pria. Bersepeda sesekali saja tidak akan menyebabkan masalah. Namun, jika Anda bersepeda berkali-kali, kemungkinan besar bisa memicu masalah pada testis, apalagi kalau tekanannya berlebihan.
Oleh karena itu, pemilihan pakaian serta sadel untuk bersepeda adalah sesuatu yang penting. Kalau Anda bisa mengurangi tekanan yang ada di testis, kemungkinan besar organ ini tidak akan rusak. Bila sampai mengalami kerusakan, kemungkinan besar Anda bisa kehabisan suplai testosteron.
Penurunan sensitivitas pada penis dapat terjadi akibat tekanan yang berlebih pada penis. Kondisi ini bisa menyebabkan pria sulit menerima rangsangan. Selain itu, pria juga jadi susah mendapatkan orgasme dengan mudah.
Penis yang sensitivitasnya menurun akan sulit mengalami ereksi. Saat melakukan penetrasi pun terasa biasa saja. Dampak dari hal ini tentu saja lamanya mendapatkan orgasme atau tidak akan mendapatkan hal ini sama sekali.
Saat duduk dan mengayuh pedal, sadel akan menekan area perineum yang merupakan area antara skrotum dan anus.
Area tersebut memiliki banyak pembuluh darah dan saraf yang terhubung ke penis. Apabila area ini tertekan terus-menerus, penis tidak hanya mengalami mati rasa sementara, tapi juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi mungkin tidak akan langsung terjadi. Hal itu berlangsung secara perlahan tergantung dengan kekuatan tubuh pria dan kerusakan yang terjadi.
Saat bersepeda, gabungan gesekan dan kelembapan dapat menyebabkan iritasi, lecet, atau intertrigo. Area tubuh yang paling sering terdampak adalah selangkangan, lipatan kulit, dan di bawah lengan. Salah satu penyebab paling umum dari lecet adalah pakaian dalam yang dikenakan.
Saddle sores adalah munculnya benjolan di bokong, terutama area kulit yang bersentuhan dengan jok. Kondisi ini juga dapat terjadi di paha atas atau paha bagian dalam.
Selain disebabkan oleh gesekan, kondisi ini juga dapat terjadi karena keringat yang terperangkap di folikel rambut. Benjolan kecil ini bisa terjadi pada pesepeda pemula maupun berpengalaman.
Baca Juga: 16 Manfaat Bersepeda bagi Kesehatan Tubuh, Yuk Gowes
Agar berbagai dampak buruk di atas tidak dialami oleh pria, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Meski bersepeda memiliki risiko bagi pria, Anda tidak perlu khawatir untuk melakukannya. Mengenali cara melakukannya dengan tepat maka berbagai gangguan bisa dihindari. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.