Terbit: 2 June 2022 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Penyebab impotensi pada pria tidak hanya karena kebiasaan merokok tetapi dapat dipicu oleh berbagai faktor yang kerap diabaikan. Oleh karena itu, setiap pria harus menghindari penyebabnya. Apa saja? Selengkapnya simak penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.

15 Penyebab Impotensi yang Wajib Diketahui Pria

Apa itu Impotensi?

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi yang terjadi ketika pria tidak dapat mencapai ereksi, mempertahankan ereksi, atau ejakulasi secara konsisten. Sejumlah faktor dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual, termasuk gangguan emosi dan fisik.

Kondisi ini dapat berdampak pada kemampuan pria untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan. Meski dapat terjadi di segala usia, keadaan ini paling umum terjadi pada pria yang lebih tua.

Penyebab Impotensi pada Pria

Gairah seksual pria adalah proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, otot, saraf, emosi, dan pembuluh darah. Jika semua ini bermasalah  hal tersebut akan menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu ada berbagai faktor yang menjadi pemicu gangguan seksual.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab impotensi:

1. Usia

Sama seperti kebanyakan masalah kesehatan lainnya, disfungsi ereksi menjadi lebih umum atau lebih buruk seiring bertambahnya usia. Sementara sekitar 2 hingga 12% pria pada usia 40 mengalami beberapa bentuk disfungsi ereksi. Persentase ini meningkat setiap dekade kehidupan.

Faktanya, lebih dari separuh pria di atas 70 tahun mengalami beberapa gejala impotensi.

2. Merokok

Rokok adalah produk tembakau yang telah diformulasikan dengan berbagai macam bahan kimia di dalamnya, termasuk nikotin, karbon monoksida, tar, hingga hidrogen sianida. Maka tak heran jika begitu banyak larangan merokok dari pakar kesehatan.

Selain bisa menyebabkan kematian, merokok juga bisa menjadi penyebab impotensi akibat senyawa dan racun yang dikandungnya.

3. Alkohol

Sebuah penelitian di University of Washington telah menemukan bahwa terlalu banyak minum alkohol membuat pria sama sekali tidak dapat ereksi dibandingkan yang tidak minum. Itu sebabnya minum alkohol sebelum berhubungan seks dapat mengurangi aliran darah ke penis, mengurangi intensitas orgasme, dan dapat mengurangi tingkat kegembiraan.

Sedangkan bagi pecandu alkohol berat berisiko mengalami impotensi jangka panjang. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pria yang ketergantungan minum alkohol memiliki peluang menderita masalah seksual, termasuk disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan hilangnya hasrat seksual.

4. Mengonsumsi Obat-Obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi aliran darah yang dapat menjadi penyebab penyakit impotensi. Namun, jangan berhenti minum obat tanpa izin dokter, meskipun itu diketahui menyebabkan disfungsi ereksi.

Contoh obat-obatan yang diketahui menyebabkan impotensi, termasuk alpha-adrenergic blockers, beta-blocker, obat kemoterapi kanker, diuretik, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dan hormon sintetis.

5. Stres

Faktor lain yang bisa mengurangi kejantanan pria adalah kondisi psikologis. Dalam hal ini, lebih tertuju pada stres. Tekanan mental ini bisa membuat otak mengalami kesulitan membuat koneksi saraf dan melepaskan hormon yang berfungsi untuk menyebabkan ereksi. Sebab, saat sedang stres, produksi hormon testosteron dalam tubuh terganggu.

Contoh stres termasuk depresi, kecemasan, konsumsi pornografi yang berlebihan, hingga gangguan tidur. Untungnya kondisi ini dapat diatasi dengan perawatan yang tepat.

6. Penyakit Endokrin

Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, dan suasana hati. Kelenjar yang berkaitan dengan reproduksi pria, termasuk hipofisis dan testis.

Hipofisis menghasilkan FSH (follicle stimulating hormone) yang berfungsi memicu produksi spermatozoa pada testis dan LH (liutenizing hormone) memicu produksi testosteron.

Testis merupakan organ yang mengasilkan sel spermatozoa dan hormon testosteron. Gangguan pada organ tersebut semisal tumor pada hipofisis dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual

7. Diabetes

Diabetes adalah contoh penyakit endokrin yang dapat menyebabkan impotensi. Ini karena diabetes memengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan hormon insulin.

Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf. Kondisi ini memengaruhi sensasi pada penis. Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes, yakni gangguan aliran darah dan kadar hormon yang dapat berkontribusi terhadap impotensi.

Diabetes adalah penyakit yang menimbulkan banyak masalah kesehatan, disfungsi ereksi adalah salah satu dari sekian masalah yang mungkin dialami penderita diabetes. Semakin lama seseorang menderita diabetes (baik tipe 1 atau tipe 2), semakin besar kemungkinan mengalami impoten.

Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh diabetes sepenuhnya tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat membuatnya jauh lebih baik atau kecil kemungkinannya terjadi dengan mengikuti saran dokter untuk mengontrol gula darah.

8. Gangguan Saraf

Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan seseorang berisiko impotensi. Kondisi saraf dapat memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi. Kondisi ini dapat menghambat pria mencapai ereksi.

Berikut adalah gangguan neurologis yang menjadi penyebab impotensi secara fisik:

  • Penyakit Parkinson.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Tumor otak atau tulang belakang.
  • Multiple sclerosis (MS).
  • Stroke.
  • Epilepsi lobus temporal.
  • Operasi prostat, Anda juga dapat mengalami kerusakan saraf.

9. Peradangan Prostat dan Kanker Prostat

Tidak mengherankan jika prostat yang tidak sehat dapat menyebabkan impotensi. Fungsi prostat adalah untuk memproduksi salah satu komponen semen. Sementara benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat tidak menyebabkan impoten, penggunaan obat-obatan dapat mengobatinya.

Di sisi lain, peradangan kronis pada prostat atau kanker prostat dapat menyebabkan ejakulasi terasa menyakitkan dan kesulitan mencapai ereksi. Segera hubungi dokter jika mengalaminya!

10. Kondisi Terkait Jantung

Kondisi yang mengganggu kesehatan jantung dan kemampuannya memompa darah dengan baik dapat menjadi penyebab impotensi pada pria. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, Anda tidak dapat mencapai ereksi.

Aterosklerosis, suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat, dapat menyebabkan impotensi. Kolesterol tinggi dan hipertensi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi.

11. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) semisal sifilis atau ulcus molle (karena bakteri haemophylus ducreyi) dapat menyebabkan luka dan nyeri pada penis yang mengganggu fungsi ereksi.

12. Kadar Testosteron Rendah

Rendahnya kadar testosteron dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan pria, termasuk rambut rontok, susah tidur, penurunan gairah seks, dan impoten. Semakin rendah tingkat testosteron, semakin banyak gejala yang dialami pria.

Kadar testosteron sangat mudah diidentifikasi dengan tes darah sederhana, dan dapat diatasi dengan obat-obatan. Setelah kadar testosteron kembali normal, biasanya gejala impoten membaik atau hilang sama sekali.

13. Obesitas

Kelebihan berat badan (obesitas) adalah kondisi yang buruk bagi kesehatan, termasuk menyebabkan tubuh mengubah testosteron menjadi estrogen.

Ini adalah salah satu alasan bahwa obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab impotensi. Kabar baiknya, kondisi ini dapat diatasi dengan menurunkan berat badan dan rajin berolahraga. Sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani program ini.

14. Cedera

Cedera biasanya disebabkan oleh aktivitas fisik seperti olahraga, untuk itu berhati-hatilah karena jika tidak dilakukan dengan benar dapat melukai penis. Cedera pada penis dapat menjadi penyebab impotensi secara fisik

Cedera pada saraf, arteri, atau vena panggul berpotensi menyebabkan masalah seksual. Cedera pada tulang belakang juga berisiko terhadap masalah ereksi dan ejakulasi. Namun, cedera sumsum tulang belakang tidak serta merta menghalangi fungsi seksual.

15. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Ereksi tergantung pada aliran darah yang cukup ke penis. Untuk itu, mudah untuk melihat bagaimana kondisi atau masalah medis yang memengaruhi jantung dan struktur lain dalam sistem kardiovaskular dapat berdampak pada fungsi ereksi. Kondisi yang menimbulkan risiko adalah tekanan darah tinggi (hipertensi).

Meskipun belum dipahami secara persis bagaimana disfungsi ereksi karena hipertensi apakah berkaitan, satu teori menyebutkan bahwa tekanan arteri yang tinggi di pembuluh kecil penis dapat menyebabkan robekan mikroskopis ke dinding pembuluh darah.

Dalam proses memperbaiki aliran, arteri menjadi lebih tebal dan kurangnya aliran darah ke jaringan penis untuk membuatnya ereksi.

Cara Mengatasi Impotensi pada Pria

Perawatan impotensi tergantung pada penyebab, keparahan, hingga kondisi kesehatan yang mendasarinya. Untungnya beberapa perawatan tersedia untuk mengatasi masalah seksual ini, termasuk pengobatan alami, pengobatan secara medis, dan perubahan gaya hidup.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati impoten pada pria:

  • Obat alami. Pengobatan alami dikenal dapat membantu mengobati disfungsi ereksi . Namun, sebelum menggunakan obat alami ini, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa pengobatan alternatif untuk impotensi, di antaranya akupunktur, ginseng merah Korea, jus delima, dan yohimbe.
  • Perubahan gaya hidup. Menerapkan kebiasaan sehari-hari dapat dapat mengurangi gejala disfungsi ereksi. Beberapa perubahan gaya hidup, termasuk berhenti merokok dan minum alkohol, rajin berolahraga, menjalani pola makan sehat, dan mengurangi kecemasan.
  • Obat-obatan. Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati impotensi. Obat-obatan ini harus berdasarkan resep dokter, termasuk alprostadil, avanafil, sildenafil, tadalafil, vardenafil, dan testosterone replacement therapy (TRT).

Jika perawatan di atas tidak efektif, mungkin Anda dapat mempertimbangkan operasi pembuluh darah (untuk meningkatkan aliran darah di penis) atau operasi implan penis. Nah, itulah berbagai penyebab impotensi dan cara mengatasinya yang penting untuk Anda tahu.

 

  1. Anonim. 2016. Five common causes of erectile dysfunction. https://www.sciencedaily.com/releases/2016/02/160208183449.htm. (Diakses pada 29 Mei 2020)
  2. Aungst, Christina. 2019. The Top 10 Causes of Erectile Dysfunction. https://www.goodrx.com/blog/common-causes-of-erectile-dysfunction/. (Diakses pada 29 Mei 2020)
  3. Anonim. 2020. Erectile dysfunction. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/symptoms-causes/syc-20355776. (Diakses pada 29 Mei 2020)
  4. Bihari, Michael. 2020. Causes and Risk Factors of Erectile Dysfunction. https://www.verywellhealth.com/erectile-dysfunction-causes-and-risk-factors-1124108. (Diakses pada 29 Mei 2020)
  5. Nall, Rachel dan Ana G. 2019. 5 Common Causes of Impotence. https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction/common-causes-impotence. (Diakses pada 29 Mei 2020)
  6. Rowden, Adam. 2017. The causes of impotence and how to treat them. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316064. (Diakses pada 29 Mei 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi