Terbit: 26 August 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Penis mengecil, memang bisa? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak Anda. Lantas, apakah benar penis dapat mengalami penyusutan? Guna menjawab hal tersebut, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Penis Mengecil: 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya

Penis Mengecil, Mitos atau Fakta?

Jika Anda bertanya-tanya apakah penis bisa mengecil atau tidak, maka jawabannya adalah BISA. Namun, hal ini kerap tidak disadari oleh pria dikarenakan perubahannya yang memang tidak terlalu signifikan (di bawah 1 cm).

Penyusutan ukuran penis (penis shrinkage) bisa terjadi secara permanen. Akan tetapi, Anda jangan langsung khawatir karena pada beberapa kasus, penis yang mengecil dapat dikembalikan ke ukuran semula.

Penyebab Penis Mengecil

Ukuran penis pria bisa berbeda-beda yang mana hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keturunan (genetik), ras, dan etnis. Akan tetapi, beberapa pria mungkin akan mengalami suatu kondisi ketika ukuran penisnya tiba-tiba menjadi lebih kecil dari ukuran ideal yang pernah dimiliki sebelumnya.

Apa yang menjadi penyebab penis mengecil tersebut? Berikut informasinya.

1. Bertambahnya Usia

Penyebab yang pertama dan paling memungkinkan adalah usia. Ya, seiring bertambahnya usia, terjadi penumpukan lemak di dalam pembuluh darah arteri. Kondisi ini lantas menghambat aliran darah, termasuk yang menuju ke penis.

Nah, oleh karena aliran darah menuju penis tidak lancar, secara otomatis memengaruhi ukuran penis, terutama saat ereksi.

2. Luka pada Penis

Penyebab ukuran penis menyusut selanjutnya adalah adanya luka pada penis. Apa kaitan antara luka di penis dengan mengecilnya organ intim tersebut?

Jawabannya adalah karena luka lama-kelamaan akan membentuk jaringan parut di sekitar penis. Akibat adanya jaringan parut tersebut, ukuran penis akan berkurang, pun ereksi penis menjadi tidak maksimal. Munculnya luka yang berujung pada terbentuknya jaringan parut ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti gesekan yang terjadi saat berhubungan seksual atau berolahraga.

 

3. Penyakit Peyronie

Pada penyakit Peyronie, jaringan parut fibrosa berkembang di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung saat ereksi. Sering kali, ereksi yang melengkung bukanlah alasan untuk khawatir, tetapi bagi beberapa pria, penis yang ‘bengkok’ mungkin akan terlihat signifikan dan terasa menyakitkan hingga sulit untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina.

Menurut The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyakit Peyronie dialami oleh hampir 23 persen pria berusia 40 hingga 70 tahun. Ada kemungkinan lebih banyak pria yang mengalami kondisi ini tetapi belum melaporkannya ke dokter karena merasa malu.

Peyronie juga menjadi penyebab penis mengecil, baik dari panjang maupun lingkarnya. Terkadang, Peyronie menghilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, sering kali kondisi ini akan bertahan dan bahkan menjadi lebih buruk. Dokter hanya akan mempertimbangkan tindakan bedah jika penis yang bengkok menyakitkan atau membuat penderitanya tidak dapat melakukan hubungan seksual. Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan parut yang menyebabkan penyusutan, pembengkokan, atau nyeri.

4. Obesitas

Mereka yang mengalami kelebihan berat badan—obesitas—juga sangat berpotensi untuk mengalami penyusutan ukuran penis. Hal ini tak lain disebabkan oleh adanya penumpukan lemak, terlebih jika penumpukan tersebut terjadi di perut bagian bawah.

Bahkan pada kasus obesitas yang tergolong parah, penis menjadi tidak terlihat dikarenakan tertutup oleh lemak. Oleh sebab itu, jaga agar berat badan Anda tetap ideal guna menghindari penyusutan penis.

5. Operasi Prostat

Sekitar 70 persen pria mengalami pemendekan ringan hingga sedang pada penis mereka setelah kelenjar prostat yang bersifat kanker diangkat. Prosedur ini disebut prostatektomi radikal. Para ahli tidak yakin mengapa penis mengecil setelah prostatektomi.

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kontraksi otot abnormal pada selangkangan pria yang menarik penis lebih jauh ke dalam tubuhnya. Kesulitan ereksi setelah operasi ini membuat jaringan ereksi kekurangan oksigen yang menyebabkan menyusutnya sel-sel otot di jaringan ereksi spons. Bentuk jaringan parut yang kurang melar pun terbentuk di sekitar jaringan ereksi.

Pemendekan penis setelah operasi prostat biasanya sekitar 1/2 hingga 3/4 inci yang diukur saat penis sedang tidak ereksi. Akan tetapi, beberapa pria dilaporkan tidak mengalami pemendekan atau kalaupun terjadi, penyusutannya sangat sedikit. Sementar itu, ada juga yang mengalami pemendekan penis lebih dari rata-rata.

6. Obat-obatan

Penggunaan sejumlah jenis obat-obatan juga ditengarai menjadi penyebab mengecilnya penis. Obat-obatan ini termasuk Adderall, yakni obat yang diresepkan untuk defisit untuk mengatasi hiperaktivisme. Selain itu, beberapa antidepresan dan antipsikotik, serta obat untuk mengobati pembesaran prostat juga dilaporkan berpotensi menyebabkan penis mengecil.

Sebuah studi tahun 2012 yang dipublikasikan oleh Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa beberapa pria yang menggunakan finasteride untuk mengobati prostat yang membesar melaporkan ukuran penis yang lebih kecil dan sensasi berhubungan seksi yang berkurang.

Sementara itu. studi tahun 2014 yang dirilis oleh Journal of Urology menemukan bahwa 41 persen pria yang menggunakan dutasteride untuk pengobatan prostat yang membesar mengalami sejumlah jenis disfungsi seksual.

7. Rokok

Kandungan bahan kimia pada rokok dalam jangka panjang dapat melukai pembuluh darah di penis, sehingga menghambat aliran darah menuju organ intim tersebut. Terlepas dari rangsangan dan pengaruhnya terhadap otak, jika pembuluh darah rusak, penis tidak akan mencapai ereksi.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 oleh Boston University of Medicine meneliti penis yang ereksi dari 200 pria. Hasil penelitian tersebut menemukan perokok memiliki penis ereksi yang lebih pendek dibandingkan dengan pria yang tidak merokok. Para peneliti percaya ini karena merokok menghambat aliran darah dan mencegah penis meregang, sehingga panjang penis pun berkurang.

Merokok juga dikaitkan dengan disfungsi ereksi (DE), menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilaporkan di BJU International. Disfungsi ereksi memengaruhi kemampuan pria untuk mempertahankan ereksi.

 

Cara Mencegah Penis Mengecil

Seperti yang sudah disebutkan di awal, menyusutnya ukuran penis bisa saja bersifat permanen. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini menimpa Anda? Beberapa tips berikut ini mungkin menjadi jawabannya:

  • Rajin berolahraga
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Menjaga berat badan

Pada kasus penyusutan penis yang disebabkan oleh operasi pengangkatan prostat, Anda mungkin akan diberikan sejumlah jenis obat-obatan oleh dokter, pun terapi vakum yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah menuju penis.

 

  1. Barhum, L. 2020.What is penis shrinkage and why does it happen? https://www.medicalnewstoday.com/articles/320883#what-are-the-causes-of-penis-shrinkage (diakses pada 26 Agustus 2020)
  2. Pendick, D. 2017. What Causes Penis Shrinkage? https://www.healthline.com/health/mens-health/penis-shrinkage#seek-help (diakses pada 26 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi