Terbit: 6 January 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Apakah itu katarak? Katarak adalah sebuah kondisi di mana lensa menjadi keruh sehingga membuat pandangan menjadi buram. Gangguan pada mata ini adalah penyebab utama hilangnya penglihatan pada orang yang berusia di atas 40 tahun.

Katarak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Katarak menyebabkan lebih banyak masalah penglihatan secara global daripada kondisi atau penyakit mata lainnya, dan jumlah penderita gangguan mata ini meningkat dengan populasi yang menua. Di Indonesia, hasil survei kebutaan yang dilakukan oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di 15 provinsi, 81 persen kasus kebutaan terjadi akibat katarak.

Penyebab Katarak

Sebelum menjelaskan mengenai penyebab katarak, hal penting yang harus diketahui adalah fungsi lensa pada mata. Lensa di dalam mata berfungsi seperti lensa kamera, ia memfokuskan cahaya ke retina untuk menciptakan penglihatan yang jelas.

Lensa juga berguna untuk menyesuaikan fokus mata, sehingga membuat Anda bisa melihat segala sesuatu dengan jelas baik dari dekat maupun dari jauh.

Perlu Anda ketahui, lensa sendiri sebagian besar terbuat dari air dan protein. Protein diatur dengan cara yang tepat untuk menjaga lensa tetap jernih dan membiarkan cahaya melewatinya.

Akan tetapi seiring bertambahnya usia, beberapa protein dapat menggumpal dan mulai mengaburkan area kecil lensa, sebuah kondisi yang disebut sebagai katarak. Seiring waktu, gumpalan dapat tumbuh lebih besar dan lebih banyak menutupi lensa.

Hingga kini tidak ada yang tahu pasti mengapa lensa mata berubah seiring bertambahnya usia kemudian membentuk katarak. Namun, beberapa pakar telah mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan ini, antara lain:

  • Radiasi ultraviolet.
  • Diabetes.
  • Hipertensi.
  • Kegemukan.
  • Merokok.
  • Penggunaan obat kortikosteroid dalam waktu lama.
  • Obat statin digunakan untuk mengurangi kolesterol.
  • Cedera atau peradangan mata sebelumnya.
  • Operasi mata sebelumnya.
  • Terapi penggantian hormon.
  • Konsumsi alkohol yang signifikan.
  • Miopia tinggi.
  • Riwayat keluarga..

Salah satu teori mengungkapkan bahwa, banyak katarak disebabkan oleh perubahan oksidatif pada lensa mata. Hal ini didukung oleh studi nutrisi yang menunjukkan buah dan sayuran mengandung antioksidan tinggi dapat membantu mencegah katarak jenis tertentu.

Jenis Katarak

Gangguan penglihatan tidak selalu terkait dengan usia, jenis-jenis katarak tersebut, di antaranya:

  • Katarak Sekunder

Gangguan penglihatan ini dapat berkembang setelah operasi mata untuk kondisi lain, seperti glaukoma, atau sebagai akibat dari masalah kesehatan seperti diabetes. Penggunaan steroid dapat meningkatkan risiko.

  • Katarak Traumatis

Cedera mata dapat memicu katarak hingga beberapa tahun kemudian.

  • Radiasi Katarak

Beberapa jenis paparan radiasi dapat menyebabkan pembentukan gangguan penglihatan ini.

  • Katarak Kongenital

Gangguan penglihatan ini dapat muncul saat lahir dan sering terjadi di kedua mata. Kondisi ini tidak selalu memengaruhi penglihatan, tetapi tindakan operasi mungkin juga diperlukan.

Gejala Katarak

Berikut ini adalah beberapa gejala katarak yang bisa terjadi, antara lain:

  • Penglihatan kabur dan seperti terdapat kabut yang menghalang-halangi.
  • Mudah silau di tempat terang
  • Penglihatan ganda
  • Ukuran kacamata berubah.

Apabila muncul ciri-ciri katarak  seperti di atas, disarankan untuk pemeriksaan menyeluruh oleh dokter spesialis mata.

Perlu diketahui, bahwa gejala gangguan penglihatan ini umumnya berkembang dengan perlahan. Pada awalnya penderita tidak akan menyadari ada gangguan penglihatan, karena hanya sebagian kecil lensa mata yang mengalami katarak.

Umumnya, gangguan penglihatan ini tidak menyebabkan rasa sakit pada mata, namun penderita bisa merasakan nyeri pada mata, terutama jika kondisi yang dialami sudah parah atau terdapat gangguan mata lainnya. Seiring waktu, katarak dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Datang ke Dokter?

Jika Anda mengalami perubahan penglihatan secara mendadak seperti penglihatan ganda atau kilatan cahaya, nyeri mata tiba-tiba, atau sakit kepala mendadak, segera temui dokter.

Diagnosis Katarak

Pada umumnya, dokter akan meninjau riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan mata. Beberapa tes yang bisa disarankan dokter, antara lain:

  • Visual Acuity Test

Tes ketajaman visual ini menggunakan grafik mata untuk mengukur seberapa baik Anda dapat membaca serangkaian huruf. Mata diuji satu per satu, sementara mata lainnya tertutup.

Dengan menggunakan grafik atau alat penglihatan dengan huruf yang semakin kecil, dokter mata akan menentukan apakah Anda memiliki penglihatan 20/20 atau jika penglihatan menunjukkan tanda-tanda penurunan nilai.

  • Slit-lamp Examination

Tes ini memungkinkan dokter mata untuk melihat struktur di bagian depan mata dengan kaca pembesar. Metode ini menggunakan garis cahaya yang intens untuk menerangi kornea, iris, lensa, dan ruang antara iris dan kornea

Cara ini memungkinkan dokter untuk melihat struktur ini dalam bagian-bagian kecil, yang membuatnya lebih mudah untuk mendeteksi adanya kelainan.

  • Retinal Exam

Sebelum melakukan tes ini, dokter mata akan memberi obat tetes mata untuk membuka pupil lebih lebar. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk memeriksa bagian belakang mata (retina). Dengan menggunakan slit lamp atau alat khusus yang disebut ophthalmoscope, dokter mata dapat memeriksa lensa apakah ada tanda-tanda katarak.

Pengobatan Katarak

Hingga saat ini belum ada obat-obatan atau makanan yang dapat menyembuhkan penyakit mata ini. Satu-satunya cara efektif adalah operasi. Sedangkan untuk pencegahannya, lindungi mata agar tidak banyak terpapar sinar UV.

Operasi perlu dilakukan apabila gangguan penglihatan ini sudah mengganggu aktivitas rutin sehari-hari dan apabila kacamata sudah tidak lagi membantu. Operasi katarak dapat dilakukan dengan bius lokal atau tetes dan tanpa rawat inap.

Dalam operasi ini, lensa yang keruh akan diangkat dan diganti dengan lensa tiruan. Lensa tiruan ini terbuat dari plastik atau silikon, dan dapat digunakan untuk seumur hidup. Sedangkan pada kondisi di mana lensa tiruan tidak bisa dipasang, pasien harus mengenakan kacamata atau lensa kontak pasca operasi mata untuk memperbaiki penglihatan.

Rasa tidak nyaman di mata umumnya dirasakan hingga beberapa hari pasca operasi. Pada pasien dengan katarak di kedua mata, operasi dilakukan secara terpisah hingga pasien sembuh dari operasi pertama, yaitu sekitar 6-12 minggu.

Pasca Operasi Katarak

  • Tingkat keberhasilan operasi katarak cukup tinggi. Lebih dari 90% menunjukkan perbaikan penglihatan apabila tidak terdapat gangguan atau masalah lain pada mata.
  • Sebagian besar penderita tidak lagi memerlukan kacamata setelah operasi untuk melihat jauh, namun sebagian lagi memerlukan bantuan kacamata (namun tipis) baik untuk melihat jauh maupun dekat.
  • Komplikasi walaupun sangat jarang, dapat terjadi pada saat operasi maupun setelah operasi. Jika mengalami ketidaknyamanan pada mata, segeralah periksa ke dokter.
  • Kadang-kadang katarak itu sangat keruh, sehingga kelainan bagian belakang mata (saraf mata) tidak terlihat saat pemeriksaan. Bila hal ini terjadi, meskipun operasi berjalan sukses belum tentu penglihatan menunjukkan perbaikan yang berarti.

Pencegahan Katarak

Meskipun terdapat kontroversi tentang apakah gangguan penglihatan ini dapat dicegah atau tidak, sejumlah  penelitian menunjukkan nutrisi tertentu dan suplemen gizi dapat mengurangi risiko gangguan penglihatan, sementara klaim lainnya soal katarak belum bisa dipastikan dengan ilmiah.

  • Berhenti Merokok

Merokok meningkatkan risiko gangguan mata. Sebuah penelitian yang diterbitkan di U.S. National Library of Medicine telah mengaitkannya dengan peningkatan 3 kali lipat dalam katarak. Bahkan, penelitian tersebut mengungkapkan seorang perokok dapat mengalami gejala katarak lebih awal.

  • Nutrisi

Makanan sehat mengurangi risiko penyakit, termasuk masalah mata. Pola makan yang sehat seperti konsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, karbohidrat kompleks, lemak baik seperti alpukat, minyak zaitun, dan minyak omega, serta protein nabati bersumber atau protein tanpa lemak yang bersumber dari hewan.

Selain itu, lutein dan zeaxanthin adalah karotenoid yang diklaim bisa ‘mencegah’ gangguan penglihatan ini.

  • Obesitas dan Diabetes

Obesitas secara signifikan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, di mana hal itu merupakan faktor risiko katarak. Mempertahankan berat badan yang sehat dan mengendalikan diabetes akan membantu mengurangi risiko.

Faktor lain yang dapat membantu melindungi dari gangguan penglihatan adalah:

  1. Mengenakan kacamata hitam yang menghalangi radiasi UV saat berada di bawah sinar matahari.
  2. Dapatkan setidaknya 7 jam waktu tidur setiap harinya.

 

  1. Cataracts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cataracts/symptoms-causes/syc-20353790. (Diakses pada 6 Desember 2019).
  2. Bailey, Gretchyn. Cataracts: 3 common types, causes, symptoms and treatments. https://www.allaboutvision.com/conditions/cataracts.htm. (Diakses pada 6 Desember 2019).
  3. Cataracts. https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/cataracts. (Diakses pada 6 Desember 2019).
  4. What Are Cataracts?. https://www.webmd.com/eye-health/cataracts/what-are-cataracts#1. (Diakses pada 6 Desember 2019).
  5. Brazier, Yvette. 2017. What you need to know about cataracts. https://www.medicalnewstoday.com/articles/157510.php. (Diakses pada 6 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi