Terbit: 12 December 2015 | Diperbarui: 9 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Rosmarinus officinalis atau rosemary memiliki daun oval kecil, ujungnya runcing seperti jarum, sekilas menyerupai pucuk daun pohon cemara. Namun tidak seperti pohon cemara yang tinggi menjulang, tanaman rosemary hanya dapat tumbuh 1-2 meter saja. Rosemary memiliki bunga bunga kecil yang berwarna biru gelap juga ungu pucat.

Tanaman yang berasal dari mediterania ini pada awalnya hanya digunakan oleh orang-orang eropa saja. Namun, akhirnya juga berkembang sampai ke Indonesia.

Penelitian menunjukan bahwa rosemary yang dapat digunakan sebagai campuran aromaterapi juga memiliki sifat yang dapat mencegah terjadinya kanker. Bahkan, rosemary yang menyimpan sumber zat besi terbaik, kalsium, serta vitamin B6, merupakan senyawa antioksidan dan anti-inflamasi, yang dapat menetralkan radikal bebas yang menyerang DNA.

Senyawa aktif yang terkandung di dalam rosemary, carnosic, dan rosmarinic berguna menghambat produksi lini sel kanker, seperti kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker payudara. Peneliti asal India menyebutkan bahwa rosemary dapat mengurangi resistensi terhadap obat kemoterapi.

Dikutip dari Health Me Up, Senin (20/10/2014), penelitian awal menunjukan bahwa menelan 750 mg daun rosemary bubuk dapat meningkatkan kesehatan orang tua. Satu bukti juga telah menunjukan bahwa aromaterapi rosemary dapat meningkatkan memori dan kinerja koginitif.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi