DokterSehat.Com – Belakangan ini, pakar kesehatan mewaspadai semakin maraknya penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut sebagai Human Papilloma Virus atau yang bisa disingkat sebagai virus HPV saja. Virus ini sendiri memiliki 130 jenis dan sebagian diantaranya memiliki sifat karsinogenik atau memicu kanker. Biasanya, infeksi dari virus HPV ini berkaitan erat dengan munculnya penyakit kanker serviks yang sangat berbahaya dan mematikan bagi kaum wanita. Namun, pakar kesehatan kini juga mewanti-wanti kaum pria untuk berhati-hati dengan virus ini karena jika tidak berhati-hati, virus ini juga bisa memicu kanker penis pada pria.

Pakar kesehatan dr Andy Darma Putra, SpOG(K) menyebutkan jika infeksi HPV tercatat mampu menimbulkan beberapa jenis kanker berbahaya layaknya kanker tenggorokan, kanker dubur, kanker penis, atau bahkan penyakit yang dianggap sepele oleh banyak orang layaknya kutil kelamin. Seringkali penularan dari virus HPV ini disebabkan oleh aktifitas seksual meskipun aktifitas non seksual juga bisa menjadi penyebabnya. Bagi kaum hawa, 85 persen penularan virus HPV disebabkan oleh aktifitas seksual yang tidak sehat layaknya berhubungan badan tanpa memakai kondom, kerap berganti pasangan, hingga hobi melakukan oral seks. Sementara itu, penularan yang diakibatkan oleh aktifitas non seksual bisa berupa lewat kuku jari atau sentuhan tangan pada kelamin orang lain yang sudah terinfeksi. Sayangnya, penemuan terbaru juga menunjukkan jika kaum pria juga memiliki resiko tertular virus ini dengan cara yang cenderung sama sehingga akhirnya terkena kanker panis, apalagi jika pria tidak memiliki gaya hidup yang bersih dan sehat.
Dr Andy menyebutkan jika sebenarnya 80 hingga 90 persen manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan virus ini. Namun, gaya hidup yang buruk bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga virus ini pun bisa memicu infeksi pada tubuh. Selain bisa menjaga gaya hidup dengan lebih sehat, kita juga bisa melakukan vaksinasi HPV sebagai perlindungan yang lebih kuat pada virus ini. Vaksinasi ini sendiri bisa dilakukan saat pria berusia 9 hingga 26 tahun.