Terbit: 5 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Menurut data yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, jumlah penderita kanker paru di seluruh dunia ternyata meningkat dengan sangat tajam, yakni sekitar 1,2 juta orang setiap tahunnya. Bahkan, dalam data ini, setiap 30 detik ada 1 orang yang harus meregang nyawa akibat penyakit mengerikan ini secara global. Apa penyebab dari peningkatan jumlah kasus kanker paru dengan signifikan ini?

Masih Kerap Menjadi Perokok Pasif? Waspada Peningkatan Resiko Kanker Paru

Pakar kesehatan sepakat jika salah satu penyebab banyaknya jumlah penderita kanker paru adalah kebiasaan merokok. Yang ironis adalah, cukup banyak dari korban kanker paru tersebut sebenarnya bukan perokok namun kerap menjadi perokok pasif karena faktor lingkungan baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, atau di tempat bercengkerama dengan teman-teman. Jika anda termasuk dalam orang yang masih menjadi perokok pasif, maka ada baiknya anda juga mulai mewaspadai peningkatan resiko terkena kanker paru ini.

Dalam sebuah suvei yang dilakukan dari tahun 2000 hingga 2005, diketahui bahwa dari total pasien yang meninggal akibat kanker paru-paru, 87 persen diantaranya ternyata disebabkan oleh rokok. Yang menjadi masalah adalah, mereka yang menjadi perokok pasif ternyata 8 hingga 20 kali lebih beresiko meninggal dunia akibat kanker paru jika dibandingkan dengan mereka yang tidak terkena asap rokok. Dalam data ini, diketahui juga bahwa kasus kanker paru pada wanita meningkat hingga 38,4 persen dan pada pria meningkat hingga 26,9 persen. Tak hanya itu, mereka yang menjadi perokok pasif setidaknya 15 menit atau lebih dalam sehari ternyata juga meningkatkan resiko terkena kanker paru dengan signifikan.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita selalu menghindari asap rokok demi mencegah kanker paru ini. Selain itu, jika kita selama ini kerap menjadi perokok pasif, segeralah memeriksakan kondisi tubuh pada dokter untuk mendapatkan pendeteksian kanker paru sejak dini.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi