Terbit: 15 March 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kanker dapat terjadi ketika sel-sel tubuh bermutasi secara abnormal tanpa terkendali. Penyebab pasti perubahan sel normal menjadi sel kanker ini belum diketahui. Namun, kerang diduga menyebabkan kondisi tersebut. Benarkah hal tersebut? Simak penjelasan di bawah ini 

Suka Makan Kerang Bisa Bikin Kanker? Cek Faktanya

Sering Makan Kerang Bisa Sebabkan Kanker?

Bagi para penikmat makanan laut atau seafood, Anda patut berhati-hati. Pasalnya, kerang jenis tertentu dikabarkan bisa memperbesar risiko terkena kanker. Hal ini dikemukakan oleh penelitian tahun 2008 dengan judul Shellfish Consumption: A Major Risk Factor for Colorectal Kanker.

Menurut laporan tersebut, racun yang menumpuk pada kerang berpotensi masuk ke saluran pencernaan dan memicu penyakit tertentu pada organ ini, termasuk kanker pencernaan.

Para peneliti mengimbau bahwa kerang bisa saja menyebabkan diarrhetic shellfish poison (DSP). Ini adalah kondisi diare parah akibat konsumsi kerang yang terkontaminasi racun DSP.

DSP sendiri merupakan biotoksin laut yang diproduksi oleh dinoflagellata beracun. Apabila kerang ‘memakan’ ganggang ini, racun yang dihasilkan akan tersimpan dalam kerang.

Racun DSP tersebut merupakan pemicu tumor yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Baca Juga: 5 Jenis Kerang yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Mendukung temuan tersebut, sebuah laporan dari Shanghai Women’s Health Study mengungkap fakta bahwa konsumsi kerang dalam jumlah banyak berkaitan dengan risiko kanker kolorektal.

Meski begitu, studi yang melibatkan sebanyak 73.224 partisipan tersebut juga tidak mengesampingkan faktor lainnya, seperti polusi lingkungan.

Sebagian penelitian juga menemukan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi ikan dan kerang dengan kejadian kanker tiroid.

Di sisi lain, kandungan zat besi dan tembaga di dalamnya yang cukup tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Kadar kadmium di dalamnya juga relatif tinggi. Kandungan ini dikenal sebagai karsinogen payudara.

Baca JugaDiabetes dan Kaitannya dengan Peningkatan Risiko Kanker

Tips Aman Konsumsi Kerang

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa kerang bisa sebabkan kanker. Namun demikian, makanan laut yang satu ini bisa mendatangkan manfaat sehat bila dikonsumsi dalam batas yang wajar.

Kerang mengandung rendah lemak dan merupakan sumber tembaga, zinc, yodium, dan selenium. Bahkan, beberapa jenis kerang seperti tiram dan remis, merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik, meski tidak sebanyak ikan berlemak.

Supaya konsumsinya tetap aman, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

  • Bila ingin mengonsumsi di luar, pastikan restoran atau tempat yang dipilih memiliki kualitas yang sudah terjamin. Begitu juga ketika ingin memasak sendiri di rumah; pilihlah tempat membeli yang memiliki reputasi baik.
  • Simpan kerang di suhu dingin untuk mencegah bakteri tumbuh dan berkembang.
  • Hindari menyimpan kerang di dalam air. Pasalnya, hal ini akan membuat kerang mati dan membusuk sehingga tidak layak untuk dimakan.
  • Kerang yang sudah dikeluarkan dari freezer dan dicairkan bisa dibiarkan hingga dua hari. Namun, hindari membekukan kembali kerang yang sudah dicairkan.
  • Perhatikan cara memasak yang baik dan benar. Bila kerang harus dikupas, pastikan untuk merebus, menggoreng, atau memanggangnya dahulu.
  • Hindari menghidangkan kerang mentah bercampur dengan makanan yang sudah siap disajikan.
  • Jangan makan kerang yang tidak terbuka saat dimasak. Bisa saja kerang tersebut sudah tidak aman untuk dimakan.
  • Konsumsi kerang dalam batas wajar.

Nah, itulah fakta penting seputar kerang dan kaitannya dengan kanker. Agar konsumsi makanan laut ini tetap aman, perhatikan tips-tips yang telah disebutkan di atas.

 

  1. Anonim. 2022. Fish and Shellfish. https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/fish-and-shellfish-nutrition/. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  2. Anonim. 2023. Shellfish Should Be Avoided for Breast Cancer. https://foodforbreastcancer.com/foods/shellfish. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  3. Anonim. Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP).  https://doh.wa.gov/community-and-environment/shellfish/recreational-shellfish/illnesses/biotoxins/diarrhetic-shellfish-poisoning. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  4. Anonim. Shellfish Handling, Storing, and Cooking. https://doh.wa.gov/community-and-environment/shellfish/recreational-shellfish/illness-prevention/handle-store-and-cook. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  5. Net, Solen Le. 2022. Fish Can Have ‘Tumour-Promoting’ Effects – ‘major Risk Factor’ for Colon Cancer. https://www.express.co.uk/life-style/health/1670066/cancer-colon-diet-shellfish. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  6. Suzuki, Toshiyuki & Quilliam, Michael A. 2011. Lc-Ms/Ms Analysis of Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP) Toxins, Okadaic Acid and Dinophysistoxin Analogues, and Other Lipophilic Toxins. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21666353/. (Diakses pada 10 Februari 2023).

DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi